Kasus Ferdy Sambo
'Yang Kita Lawan Jenderal' Ayah Brigadir J Awalnya Putus Asa, Kasihan Pikirkan Masa Depan Sosok Ini
Ayah Brigadir J awalnya sempat ingin mengalah tak mau melawan para jenderal. Sosok ini sebut Samuel pikirkan nasib sosok ini.
Editor: octaviamonalisa
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Samuel Hutabarat, ayah Brigadir J awalnya sempat ingin menyerah perjuangkan keadilan untuk mendiang putranya.
Namun rupanya, ada sosok yang berhasil meyakinkan ayah Brigadir J.
Sosok tersebut nekat membongkar kejahatan Ferdy Sambo hingga terungkap kebenaran Brigadir J tewas dibunuh.
Kini perjuangan sosok ini tak sia-sia.
Baca juga: SELAIN Makan-makan, Usai Brigadir J Tewas para Ajudan Sambo Kompak Blokir WA Reza, Putri Juga Ikutan
Baca juga: Bahas Rumah Tangga, Pengacara Ferdy Sambo Disemprot Ibu Brigadir J: Layaknya Tanya ke Sambo & Putri

Ya, sosok tersebut adalah Rohani simanjutnak, bibi dari Brigadir J.
Bibi Brigadir J berjuluk "Ratu Live Facebook" dalam pengungkapan kasus ini, membagikan cerita via program Rosi di KOMPAS TV.
"Awalnya saya live, dari mabes-mabes itu tunjuk-tunjuk tangan sama saya: Hei jangan live, jangan ambil video segala macam," kata Rohani, Kamis (3/11/2022).
"Bahkan HP kami mau dirampas," imbuh dia.
Selepas kejadian itu, terjadi pembicaraan antara Samuel Hutabarat, ayah Brigadir J, dengan Rohani.
Samuel disebut sudah mendapat intimidasi, sehingga sempat enggan berurusan dengan polisi.
Baca juga: Saya Tahu Karakter Anakku Ibu Brigadir J Geram Anak Difitnah: Kamu Jenderal Tak Usah Banyak Bicara
"Dek, sudahlah dek, gak usahlah diungkit lagi.
Kita harus memikirkan masa depan Reza, karena dia masih bertugas di kepolisian," kata Rohani, mengingat ucapan ayah Brigadir J.
"Lagian yang kita lawan ini juga jenderal," imbuhnya.
Mendengar jawaban Samuel yang pesimis, Rohani bersikukuh bahwa kasus keponakannya ini harus diungkap seadil-adilnya.
"Kalau bagi saya, tak peduli, apa yang ada harus saya jual demi mengungkap kasus ini.
Kalaupun Reza tidak kerja, lebih baik dia jadi tukang cangkul dan kerja sawit," kata dia.

Cerita dari Rohani diakhiri dengan penegasan, "Tidak masalah jadi miskin, asal jangan harga diri diinjak-injak."
Saat ini, kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J memasuki tahap sidang pembuktian di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Pihak keluarga Brigadir J terlibat sebagai saksi dalam sidang kelima terdakwa, yakni Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Kuat Ma'ruf dan Ricky Rizal serta Bharada E.
'Kuasa Tuhan' Tubuh Brigadir J bak Beri Tanda Sebelum Dimakam, Sang Tante Haru: Inang Buka Tubuhku
Sementara itu, satu bibi Brigadir J yang lain mengungkap sebuah keajaiban pada jenazah sang keponakan.
Roslin Emika Simanjuntak, bibi Brigadir J ceritakan kondisi jenazah keponakannya sebelum dimakamkan.
Bak sebuah keajaiban, Roslin Emika merasa jenazah Brigadir J memberi tanda sebelum hendak dimakamkan.
Roslin Emika merasa jenazah Brigadir J berbicara padanya untuk melihat kondisi tubuhnya yang saat itu sebenarnya penuh luka.
Mengingat hal tersebut, tangis Roslin pun pecah saat menjadi bintang tamu di acara Rosi Kompas TV, Kamis (3/11/2022).
Diceritakan Roslin sejak awal polisi yang mengantar jenazah melarang membuka peti jenazah Brigadir J dan disepakati hanya membuka bagian atas jenazah saja.

Namun karena tanda-tanda di tubuh Brigadir J yang seakan berbicara kepadanya kata Roslin, ia dan keluarga akhirnya membuka pakaian jenazah Brigadir J hingga akhirnya menemukan kejanggalan dimana banyak luka di tubuh Brigadir J.
Dari sanalah, kata Roslin, semakin menguatkan keluarga bahwa kematian Brigadir J bukan karena baku tembak tapi dibunuh secara sadis.
Roslin menceritakan saat jenazah tiba di rumah mereka di Jambi, pada 9 Juli 2022, setelah melalui perdebatan akhirnya Leonardo Simatupang, personel kepolisian yang mengantar jenazah Brigadir J memperbolehkan membuka peti jenazah dan menunjukkan satu lubang peluru di dada jenazah Brigadir J.
"Tetapi pada jam 10 tanggal 10 Juli, saya berdoa di samping jenazah dan disitulah Eda (Saudari) aku juga bilang ini kok ada darah di jarinya almarhum, darah segar.
Darah segar keluar dari jari sebelah kiri," katanya.
Lalu kata Roslin, saudarinya bertanya, kenapa jari Prian (panggilan sayang tante ke Brigadir J-red) menjadi pendek.
"Langsung saya angkat jarinya itu, tangannya saya angkat.
Kulihat memang pendek satu jarinya.
Sudah hampir putus, langsung ku buka sarung tangannya," ujar Roslin.
Baca juga: TERKUAK Ini Maksud Ayah Brigadir J Suruh Putri Buka Masker, Irma Hutabarat: Mewakili Seluruh Netizen
Di sitiu Roslin melihat di jarinya ada bekas tembakan peluru dengan beberapa jari yang hampir putus dan lainnya sudah remuk.
"Dari situ saya lihat dan rasakan kok badannya semakin melemah dan luwes," ujar Roslin.
Padahal katanya jenazah Brigadir J lazimnya sudah kaku karena sudah dua hari meninggal dan diformalin.
Dengan kondisi jenazah yang tiba-tiba luwes dan lentur, Roslin mengaku takjub dan merasa sebuah tanda bahwa Brigadir J ingin berbicara kepadanya dengan tanda-tanda itu.
"Mungkin almarhum ini memang ingin berbicara kepada saya, tantenya.
Karena dari kecil dia dekat dengan aku.
Jadi mungkin dia mau ngomong ke saya, 'Inang Uda periksa tubuh saya ini, buka dong baju saya ini'.
Itu bahasa tubuhnya," kata Roslin berlinang air mata.

"Dari situlah saya yakin bahwasanya biarpun dia sudah mati, tapi Roh dia masih hidup.
Dan Roh dia yang berbicara kepada saya melalui tubuh dia.
Dia lemahkan seluruh tubuhnya yang malam itu sudah kaku," kata Roslin.
Meskipun sudah 2 hari meninggal kata Roslin, Minggu pagi itu, secara mendadak, seluruh tubuh atau jenazah Brigadir J menjadi lentur dan luwes.
"Bahkan kakinya yang bengkok bisa kami luruskan lagi.
Tangannya yang malam itu terbujur kaku lurus, bisa lagi kami lipat di dada," kata Roslin.
Saat itu katanya ia menangis bersama Ibunda Brigadir J, Rosti Simanjuntak.
Tak lama kata Roslin, adik Brigadir J, yakni Bripda Reza Hutabarat membisikinya.
Baca juga: Gak Usah Banyak Bicara! Ibu Brigadir J Sempat Marahi Hendra Kurniawan, Kini sang Jenderal Dipecat
"Kata Reza, Inang Uda jangan dipegang lagi Abang.
Saya tanya Kenapa Nak? Abang itu dosis formalin nya cuma 24 jam.
Terus saya marah sama Reza kenapa kau ni, Inang Uda kan suruh kamu buat formalin 5 hari," kata Roslin.
Menurut Reza, kata Roslin, begitulah kata dokternya agar segera jenazah dimakamkan.
"Disitulah inisiatif Saya lagi telepon medis minta ditambahin formalin. Karena almarhum ini kan akan dikebumikan hari Senin.
Otomatis kalau nggak ditambah formalin kan bau busuk.
Nanti yang melayat dia kan pasti menjauh.

Jangan sampai anak saya nggak dilihat orang itu prinsip Saya, dari situlah orang medis datang," papar Roslin.
"Kami buka bajunya, di situlah kami lihat lagi semakin banyak luka.
Makin banyak lagi kejanggalan tadi.
Semakin banyak lagi lobang yang kami temukan.
Yang ada memar di sebelah kiri kanan perutnya.
Ada luka tembakan lagi di dekat ketiaknya," ujarnya.

"Ada di lehernya lagi luka, dari situ kami lihat lagi sayatan, bekas jahitan," tambahnya.
Sebab awalnya baju di jenazah Brigadir J sampai hampir di atas leher hingga ke dagu.
"Bajunya sampai leher, gak bisa dibuka, sampai saya suruh Reza ambil gunting, pokoknya ambil gunting untuk gunting dasinya.
Jadi bisa kita lihat semua tubuh Abang (Brigadir J-Red) itu, yang penuh luka," kata Roslin.
"Jadi menurut Ibu Roslin, kenapa dosis formalin hanya dibikin singkat, untuk 24 jam?," tanya Rosi Silalahi yang memandu acara.
"Mungkin orang itu biar kasus ini tidak terbuka. Kalau cepat kan otomatis harus cepat dikuburkan," kata Roslin.
Karenanya dengan upaya menambah formalin berdasar tanda-tanda yang diberikan jenazah Brigadir J, menurut Roslin menghancurkan semua skenario Ferdy Sambo bahwa tewasnya Brigadir J karena tembak menembak.
Rosi lalu kembali bertanya, bagaimana mungkin kondisi jenazah yang sudah meninggal dua hari dan kondisi kaku pada kaki dan tangan, bisa tiba-tiba lemas.
Dimana kaki kanan yang bengkok bisa diluruskan dan tangan yang kaku lurus bisa dilipat lagi di depan dana.
Baca juga: Berjuang Demi Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak Ngaku Dibuntuti Orang & HP Disadap: Saya Tak Tidur
"Bagaimana itu bisa terjadi," tanya Rosi Silalahi.
"Itu tadi. saya bilang Rohnya masih hidup ya. Meski tubuhnya sudah mati, tapi dia mau pengen berbicara kepada saya," kata Roslin.
"Saya imani itu memang kuasa Tuhan.
Tuhan itu mau menunjukkan melalui tubuh almarhum yang melemah tadi itu, sehingga terungkap kasus ini.
Terungkap bahwasanya Josua bilang Inang Uda, buka tubuhku lihat yang lain," kata Roslin.
Sebagian artikel ini sudah tayang di Kompas.tv dan Wartakotalive.com sengan judul Samuel Hutabarat Enggan Melawan Jenderal, Bibi Brigadir J: Lebih Baik Miskin ketimbang Diinjak-injak, Ajaib, Tubuh Brigadir J Beri Tanda bak Bicara ke Tantenya, 'Buka Pakaian di Jenazah Saya'