Breaking News:

Tragedi Sekeluarga Tewas

POTRET Petugas PLN Memutus Listrik, Akui Cium Bau Busuk, Tak Tahu Penghuninya Sudah Tewas Kelaparan

Petugas PLN yang memutus listrik di rumah keluarga Kalideres sempat cium bau busuk. Tak sangka ternyata penghuninya sudah tewas kelaparan.

Editor: octaviamonalisa
Asiung, TribunJakarta
Potret saat petugas PLN memutus listrik di rumah Dian, korban kelaparan yang tewas di dalam rumah 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Sebelum tewas kelaparan, salah satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat ternyata sempat chat WhatsApp petugas PLN.

Dian (40) anak dari pasangan lansia yang tewas dalam rumah di Kalideres, Jakarta Barat sempat menghubungi petugas PLN.

Lantaran berulang kali nunggak, Dian akhirnya menghubungi petugas PLN untuk memutus aliran listrik rumahnya.

Potret saat petugas PLN memutus aliran listrik di rumah Dian pun sempat diabadikan oleh ketua RT setempat, Asiung.

Saat itu, petugas PLN tersebut mengaku sempat mencium aroma bau busuk.

Baca juga: Satu Keluarga Tewas di Kalideres Amat Tertutup, Warga 20 Tahun Jadi Tetangga Sampai Tak Tahu Namanya

Satu keluarga yang terdiri dari empat orang ditemukan tewas di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11/2022).
Satu keluarga yang terdiri dari empat orang ditemukan tewas di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11/2022). (Kolase TribunJakarta)

Namun petugas PLN itu tak tahu jika itu adalah bau busuk dari mayat penghuni rumah tersebut.

Hal ini diungkapkan oleh Asiung sang ketua RT.

Awalnya Asiung bercerita dirinya sempat mengirim WA kepada Dian perihal tunggakan listrik.

Menurut Asiung, keluarga Dian menunggak tagihan listrik sejak bulan Agustus 2022.

Ia pun sempat mengingatkan Dian agar segera membayar tagihan, sesuai permintaan petugas PLN.

Lantaran keluarga korban tidak kunjung membayar tagihan, petugas PLN pun menalangi tagihan tersebut.

"Jadi ada program dari PLN, apabila warga yang nunggak, itu ditalangin petugas.

Diharapkan, penghuni segera membayar ke petugas atas dana talangan tersebut.

Apabila diabaikan, maka akan diputus alirannya, dicabut meterannya," kata Asiung, Jumat (11/11/2022).

Baca juga: Tewas Kelaparan, Keluarga di Kalideres Terlihat Pesan Makanan Terakhir Oktober, Ini Kesaksian Kurir

Setelahnya, kata Asiung, Dian pun berkomunikasi dengan petugas PLN dan membayarkan dana talangan tersebut.

Namun, pada bulan berikutnya, lagi-lagi keluarga Dian kembali menunggak.

Petugas PLN yang hendak menagih tagihan listrik yang pembayarannya terlambat, justru diberi pesan oleh Dian agar melakukan pemutusan listrik saja.

"Tanggal 4 Oktober dia chat, 'Silahkan bapak putus aliran listrik di rumah saya.

Apabila saya ingin melakukan pemasangan baru, nanti saya akan menghubungi bapak' itu chat yang diberikan terakhir kepada petugas PLN," ungkap Asiung.

Kemudian, untuk memastikan kelanjutan layanan listrik di rumah tersebut, petugas kembali menghubungi Dian pada 27 Oktober 2022.

Namun, telepon dan pesan singkat dari petugas itu tak dijawab.

"Tanggal 27 Oktober, petugas melakukan telepon balik tapi sudah ceklist satu, tidak ada berita (kabar) sama sekali," ungkapnya.

Atas keadaan tersebut, pada 9 November 2022, petugas PLN kembali datang untuk melakukan pemutusan meteran.

Namun, gerbang rumah terkunci.

"Petugas datang tapi tidak ada respon.

Akhirnya petugas pakai tangga naik ke atas dan memutus sambungan listrik dari kabel," ungkap dia.

Potret petugas PLN saat memutus aliran listrik sebelum tahu 4 orang di dalamnya tewas kelaparan
Potret petugas PLN saat memutus aliran listrik sebelum tahu 4 orang di dalamnya tewas kelaparan (Asiung, TribunJakarta)

Saat memanjat kabel tersebut, petugas mencium aroma busuk dari dalam rumah.

Warga pun sudah sepekan terakhir mencium aroma busuk yang sempat dikira bangkai binatang itu.

Akhirnya, pada Kamis (10/11/2022), Asiung beserta staf RT dan warga mendobrak pagar rumah itu.

Mereka melihat jasad Dian dari jendela depan rumah, diiringi bau busuk yang semakin menyengat.

Setelahnya, polisi pun datang dan mendobrak pintu utama.

Di dalam rumah, polisi menemukan 4 jenazah keluarga tersebut.

Selain Dian, ada jasad ayahnya Rudyanto Gunawan (71) dan ibunya K. Margaretha Gunawan (58).

Jasad satu lagi diketahui bernama Budyanto Gunawan (69) yang merupakan ipar dari Rudyanto.

Hasil Otopsi Polisi telah melakukan otopsi terhadap empat jenazah.

Baca juga: SEBELUM Ikut Tewas, 1 Keluarga di Kalideres Diduga Sempat Taburi 3 Mayat Lainnya dengan Kapur Barus

Hasilnya tak ditemukan tanda bekas penganiayaan atau kekerasan terhadap keempat korban.

Dari hasil otopsi, diduga keempat korban tidak makan beberapa hari sebelum akhirnya tewas.

"Berdasarkan pemeriksaan bahwa dari lambung para mayat ini tidak ada makanan.

Jadi bisa diduga berdasarkan pemeriksaan dari dokter, bahwa (korban) ini tidak makan dan minum cukup lama, karena dari otot-ototnya sudah mengecil," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Pasma Royce.

Namun, terkait dugaan korban tewas akibat kelaparan, polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Pasma mengatakan, dokter forensik RS Bhayangkara Polri masih akan memeriksa organ lainnya.

"Dari dokter RS Bhayangkara Polri akan melakukan pendalaman lagi dengan memeriksa hati dan organ-organ lainnya dari kasus kematian ini.

Satu keluarga yang terdiri dari empat orang ditemukan tewas di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11/2022).
Satu keluarga yang terdiri dari empat orang ditemukan tewas di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11/2022). (Kolase TribunJakarta)

Supaya lebih spesifik mengetahui penyebab kematian ini," pungkas Pasma.

Masih berdasarkan otopsi, ditemukan dugaan bahwa para korban tewas sejak 3 pekan lalu, namun dengan waktu kematian yang berbeda.

"Semuanya di waktu berbeda meninggalnya.

Sehingga waktu pembusukan jasad masing-masing berbeda," jelas Pasma.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sang Anak Komunikasi dengan Petugas PLN Sebelum Sekeluarga Tewas di Kalideres, Minta Listrik Rumah Diputus"

Sumber: Kompas.com
Tags:
keluargaPLNlistrikJakarta BaratDian
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved