Tragedi Sekeluarga Tewas
Satu Keluarga Tewas di Kalideres Amat Tertutup, Warga 20 Tahun Jadi Tetangga Sampai Tak Tahu Namanya
Satu keluarga yang tewas di Perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat dikenal sangat tertutup
Editor: galuh palupi
Dari penemuan ini, pihak kepolisian setempat melalui Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pasma Royce menyimpulkan bahwa keempat korban tidak tewas dalam waktu bersamaan.

"Jadi itu dari bapaknya ibunya, iparnya semuanya di waktu berbeda meninggalnya, sehingga pembusukannya masing-masing berbeda-beda," katanya.
Baca juga: Jasad Terakhir Diduga Sempat Tabur Kapur Barus ke 3 Mayat Sekeluarga, Bau Busuk dari Sini, Ada Lilin
Satu keluarga yang meninggal itu diketahui terdiri dari empat orang, yakni pasangan suami istri RG (71), RM (68), anaknya DF (42) dan ipar BG (69).
Berdasarkan hasil autopsi tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati keempatnya diketahui tidak makan selama tiga minggu.
Pasma Royce mengatakan, berdasarkan pemeriksaan, lambung dari mayat tersebut tidak berisi makanan.
Tak hanya itu otot-otot di tubuh keempat korban juga mulai menciut.
“Jadi bisa diduga berdasarkan pemeriksaan dari dokter bahwa mayat ini tidak ada makan cukup lama, karena dari otot-ototnya sudah mengecil,” kata Pasma, di Polres Jakarta Barat, Jumat (11/11/2022).
Sementara untuk tubuh dari keempat korban tampak mengering diduga akibat korban mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan.
"Otot-ototnya sudah mengecil, artinya ada kekurangan cairan, dehidrasi, sehingga tubuh mayat ini menjadi kering, jadi mumifikasi," ucap Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Pasma Royce
Pasma menyebut kematian keempat jenazah ini tidak dalam waktu bersamaan, ada dari salah satu jenazah yang tewas lebih dulu.

Dapat diartikan ada korban yang sempat tinggal dan tidur bersama anggota keluarganya yang lebih dulu meninggal.
Kemudian setelah itu korban tersebut juga menyusul meninggal dunia di waktu yang berbeda.
Baca juga: SEBELUM Ikut Tewas, 1 Keluarga di Kalideres Diduga Sempat Taburi 3 Mayat Lainnya dengan Kapur Barus
Hal tersebut senada berdasarkan informasi yang didapat TribunJakarta.com dari tetangga sekitar korban, Alvaro Roy (33).
Ia mengaku sempat jogging sore dan mencium bau bangkai saat melintas di depan rumah Rudianto sehingga melaporkan temuannya kepada Ketua RT Asiung.
Rupanya, muasal bau datang dari salah satu mayat yang kondisinya masih basah.