Tragedi Sekeluarga Tewas
2 BULAN Sebelum Tewas, Keluarga di Kalideres Sempat WA Tetangganya: 'Kamu Nggak Usah Datang Lagi!'
Salh satu anggota keluarga di Kalideres yang tewas misterius ternyata sempat WA tetangga sebelum tiada. Melarang warga berkunjung sambil kirim foto.
Editor: octaviamonalisa
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Fakta-fakta di balik kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat terus bermunculan.
Terbaru salah satu warga mengaku sempat mendapat WA dari salah satu keluarga yang tewas misterius tersebut.
Dalam pesan WhatsApp tersebut, keluarga ini rupanya melarang warga untuk berkunjung ke rumahnya.
Margaretha Gunawan salah satu anggota keluarga itu juga sempat mengirimkan foto kepada warga tersebut.
Baca juga: Ketua RT Ungkap Chat Terakhir 1 Orang dari Keluarga Tewas Kalideres, Pasrah Soal Ini: Oh Ya Gakpapa

Informasi soal Margaretha melarang ada tetangga mendatangi rumahnya disampaikan oleh Dessi yang tak lain adalah tetangga keluarga itu di Perumahan Citra Garden Extension, Kalideres.
"Kamu gausah datang lagi ke sini," ujar Dessi mengulang ucapan yang pernah diucapkan Margaretha kepada kader juru pemantau jentik (jumantik) yang tiap bulan rutin mengecek rumah warga Perumahan Citra Garden Extension, Kalideres sebagaimana dilansir dari Youtube Official iNews, Senin (14/10/2022).
Kata Dessi, ucapan dari Margaretha itu disampaikan melalui whatsapp kepada kader jumantik pada pertengahan September 2022 atau dua bulan sebelum satu keluarga di Kalideres itu ditemukan tewas membusuk.
"Tanggal 19 September kader jumantik dapat whatsapp dari istrinya (Margaretha) kirim foto lagi periksa air (kamar mandi).
Baca juga: KINI Tewas Misterius, Keluarga Rudyanto Dulu Suka Kirim Makanan & Baju, Terungkap Ini Profesinya
Dia bilang kamu gausah datang lagi ke sini karena sudah kirim foto, selanjutnya cukup tanda tangan aja," ujar Dessi.
Disampaikan Dessi, sejak dahulu satu keluarga yang tewas membusuk itu memang dikenal tertutup dengan warga.
Dia pun hanya sekedar bertegur sapa jika bertemu keluarga itu di jalan.
"Ketemu di jalan si nyapa tapi gapernah komunikasi dengan baik," ujar Dessi.
Menurut Dessi, satu keluarga di Kalideres itu baru terlihat gelagat anehnya sejak Agustus 2022 lalu.
"Terakhir interaksi dengan kaer jumantik sekitar awal Agustus.
Kader jumantik datang ke rumahnya dan ditemui suaminya ga boleh masuk," kata Dessi.

Saat melarang kader jumantik untuk masuk ke rumahnya, Dessi menyebut berdasarkan informasi dari kader jumantik bahwa suami Margaretha raut wajahnya begitu murung.
"Ketemu suaminya awal Agustus seprti orang murung dan stres," kata Dessi.
Sosiolog Ungkap Dugaan Ikut Sekte
Penyebab pasti kematian satu keluarga yang tewas membusuk di Kalideres, Jakarta Barat sampai saat ini masih misterius.
Berbagai spekulasi muncul perihal penyebab pasti dari satu keluarga yang tinggal di Blok AC5 Nomor 7 Perumahan Citra Garden Extension, Kalideres yang jasadnya baru ditemukan pada Kamis (10/11/2022) lalu.
Salah satu dugaan yang mencuat yakni bahwa satu keluarga yang terdiri dari pasutri Rudyanto Gunawan (71) dan Margaretha Gunawan (68), lalu anaknya Dian (40), serta Budyanto Gunawan (69), ipar dari Rudyanto karena mengikuti sekte atau aliran tertentu.
Mengenai dugaan itu, menurut Sosiolog dari Universitas Nasional, Sigit Rochadi menilai tak menutup kemungkinan dugaan itu benar saja terjadi.
Salah satu indikasi kuatnya dia melihat dari keseharian satu keluarga di Kalideres itu yang begitu tertutup.
Tak hanya dengan tetanga sekitar, namun juga dengan keluarganya.
Baca juga: PUNYA Aset Miliaran, 1 Keluarga Tewas 3 Minggu Tak Makan, Pakar Curiga Korban Penganut Apokaliptik
Disampaikan Sigit, salah satu indikasi dari mereka yang mengikuti sekte terterntu adalah pribadi yang tertutup dari dunia luar.
"Keluarga yang bersangkutan itu tertutup.
Sangat mungkin ada sesuatu yang disembunyikan," ujar Sigit dilansir dari Youtube Inews, Minggu (13/11/2022).
Menurut Sigit, biasanya yang disembunyikan dari sesoerang hingga membuatnya tertutup yakni soal sekte atau keyakinan yang dianutnya berbeda dengan orang mayoritas.

"Kemungkinan besar meeka menganut keyakinan dengan menyakiti diri sendiri dengan membuat mereka menderita, mereka yakin perjalanan ke alams emesta atau ke surga jauh lebih mulus menuruut kepercayaan mereka," paparnya.
Kendati begitu, Sigit menyebut hal itu masih sebatas dugaannya dari perspektif sosiologi.
Dia berharap polisi dapat segera mengungkap tuntas penyebab pasti dari kematian satu keluarga di Kalideres ini.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul ''Kamu Gausah Datang Lagi'' Pesan Keluarga di Kalideres ke Warga, 2 Bulan Kemudian Sudah Membusuk