Hidup di Wilayah Konflik & Tidur di Terminal, Presenter 2 Kali Gagal Nikah, Hidup Sendiri di Usia 54

Bahkan ia beberapa kali pindah sekolah demi keselamatan dirinya.

Terbiasa melihat peperangan, Jeremy Teti menjadi sosok yang lebih berani.

"Ya kayaknya aku jadi lebih berani deh. Jadinya terbiasa dengan darah, luka, tentara kena tembak segala macam," ujar Jeremy Teti, seperti TribunNewsmaker.com kutip dari kanal YouTube Helmy Yahya.

Setelah menyelesaikan sekolah di kampung halaman, presenter berusia 54 tahun ini merantau ke Yogyakarta untuk kuliah.

Jeremy Teti menimba ilmu di Sekolah Tinggi Ilmu Sosial POlitik Karya Bangsa Yogyakarta.

Lulus kuliah, Jeremy Teti pernah bekerja sebagai karyawan bagian administrasi di sebuah perusahaan di Yogyakarta.

"Gaji Rp 100.000 tahun 1993. Aku bagian admin. Kuliah jurusan adiminstrasi negara, kerjanya urusan eksim, ekspor impor," ucapnya.

Baca juga: Suami Kena Kasus Suap, Penyanyi Cerai Usai 6 Bulan Nikah Tanpa Restu, 13 Tahun Menjanda, Makin Kaya

2. Perjuangan jadi presenter

Kuliah di jurusan ilmu administrasi negara, Jeremy Teti justru tertarik dengan dunia broadcasting atau penyiaran,

Merasa memiliki cukup ilmu dasar broadcasting, presenter kelahiran Atambua ini mulai melamar kerja ke berbagai stasiun televisi.

Demi mewujudkan cita-citanya, Jeremy Teti naik kereta dan bus hingga pernah ketiduran di terminal.

"Keliling semua naik kereta, turun kereta, naik bus, turun bus, biasalah sambil tidur-tiduran di terminal dan stasiun," tuturnya.

Berkat perjuangan kerasnya, Jeremy Teti akhirnya diterima di SCTV Surabaya.

Ternyata Jeremy Teti tak berpuas diri.

Tahun 1993, ia mendaftar sebagai presenter berita Liputan6 SCTV di Jakarta.