Kunci Jawaban
SOAL & KUNCI JAWABAN Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 12 Hal 35, Informasi Penting dari Teks Sejarah
Berikut ini soal dan kunci jawaban Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 12 halaman 35 yang akan mempelajari mengenai teks sejarah
Editor: Talitha Desena
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Soal dan kunci jawaban pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 12 halaman 35 ini akan mempelajari mengenai teks sejarah.
Di bagian soal dan kunci jawaban pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 12 halaman 35 ini, anak-anak akan membaca kutipan teks sejarah dan mencatat informasi penting.
Setelah soal dan kunci jawaban pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 12 halaman 35 dikerjakan, diharap anak-anak dapat memahami teks sejarah.
Berikut kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 halaman 35.
Buku Bahasa Indonesia kelas 12 halaman 35 Kegiatan 1 tentang Mendata Informasi dalam Teks Sejarah.
Sebelum melihat kunci jawaban, ada baiknya siswa mencoba menjawab sendiri terlebih dahulu dengan bantuan orang tua.
Jika sudah, orang tua bisa mencocokkan jawaban yang ditulis anak dengan jawaban di bawah ini.
Baca juga: SOAL & KUNCI JAWABAN Pelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka Kelas 4 SD Hal 185 186, Ide Pokok
Baca juga: SOAL & KUNCI JAWABAN Pelajaran Bahasa Inggris Kelas 8 Hal 104, What Other People Around Us Are Doing

Kunci jawaban soal Bahasa Indonesia Kelas 12 SMA/SMK pada halaman 35:
Kegiatan 1: Mendata Informasi dalam Teks Sejarah
Latihan
Berikut ini disajikan kutipan novel sejarah berjudul Kemelut di Majapahit karya SH Mintardja (hal. 22–27).
Sebelum dibaca, cobalah membentuk kelompok (misalnya 4 orang).
Salah satu anggota kelompok diminta membacakan kutipan.
Siswa yang lain mendengarkan sambil mecatat informasi-informasi penting (fakta-fakta sejarah dan imajinasi pengarang).
Selama mendengarkan, tutuplah bukumu.
Nikmatilah ceritanya sambil konsentrasi penuh.

Jawaban:
Informasi penting (fakta-fakta sejarah dan imajinasi pengarang):
Fakta-fakta Sejarah
1. Raden Wijaya berhasil menjadi Raja Majapahit pertama bergelar Kertarajasa Jayawardhana.
2. Ronggo Lawe diangkat menjadi adipati di Tuban.
3. Sang Prabu telah menikah dengan empat putri mendiang Raja Kertanegara (Dyah Tribunan yang menjadi permaisuri, yang kedua adalah Dyah Nara Indraduhita, ketiga adalah Dyah Jaya Inderadewi, dan Dyah Gayatri yang juga disebut Retno Sutawan atau Rajapatni), telah menikah lagi dengan seorang putri dari Melayu.
4. Mendiang Sang Prabu Kertanegara mengutus pasukan Pamalayu ke negeri Malayu. Pasukan ini dipimpin oleh seorang senopati perkasa bernama Kebo Anabrang atau juga Mahisa Anabrang untuk membawa pulang dua orang putri bersaudara.
Putri yang kedua, yaitu yang muda bernama Dara Petak, Sang Prabu Kertarajasa terpikat hatinya oleh kecantikan sang putri ini, maka diambillah Dyah Dara Petak menjadi istrinya yang kelima yang lalu diberi nama Sri Indraswari.
5. Sang Prabu mengangkat Senopati Nambi sebagai Patih Kerajaan Majapahit.
6. Adipati Ronggo Lawe mempunyai dua orang istrinya yang setia, yaitu Dewi Mertorogo dan Tirtowati.
7. Mego Lamat adalah satu di antara kuda-kuda kesayangan Adipati Ronggo Lawe, seekor kuda yang amat indah dan kuat, warna bulunya abu-abu muda.
8. Ronggo Lawe menghadap Sang Prabu tanpa pemberitahuan dan menentang pengangkatan Patih Nambi.
9. Ronggo Lawe adalah keponakan Lembu Sora.
Imajinasi Pengarang
1. Dyah Gayatri memang cantik jelita seperti dewi kahyangan.
2. Terjadilah persaingan diam-diam di antara para istri.
3. Nasi yang sudah dikepak Ronggo Lawe dibanting ke atas lantai dan karena dalam kemarahan tadi Sang Adipati menggunakan kedigdayannya, maka nasi sekepal itu amblas ke dalam lantai.
4. Dialog-dialog antar tokoh, kemungkinan besar tidak terjadi persis seperti yang digambarkan penulis.
5. Senopati Kebo Anabrang mukanya menjadi merah seperti udang direbus, matanya yang lebar itu seperti mengeluarkan api ketika dia mengerling ke arah Ronggo Lawe.
6. Dengan muka merah, kumisnya yang seperti kumis Sang Gatotkaca itu bergetar, napas memburu karena desakan amarah.
Teks Cerita Sejarah: Pengertian, Struktur, dan Kaidah Kebahasaan
Kita perlu belajar sejarah untuk menghindari mengulang kesalahan di masa lampau.
Untuk mempelajari sejarah, biasanya kita membaca cerita-cerita yang memuat peristiwa di masa lampau.
Nah, cerita-cerita tentang masa lalu itu disebut sebagai teks cerita sejarah. Tahukah kamu bagaimana cara menulis teks cerita sejarah?
Simak penjelasannya seperti dikutip dari Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan (2017)!
Pengertian teks cerita sejarah
Teks cerita sejarah adalah teks yang memuat penjelasan peristiwa di masa lalu. Teks cerita sejarah biasanya menceritakan:
- Peristiwa bersejarah yang memiliki dampak besar
- Latar belakang terjadinya peristiwa besar
- Asal-usul hal yang memiliki nilai sejarah
- Perkembangan sejarah suatu hal
Teks cerita sejarah merangkum peristiwa dengan bahasa yang mudah dipahami, seperti sedang membaca sebuah cerita.
Lewat teks cerita sejarah, catatan peristiwa dan manuskrip sejarah dikemas menjadi tulisan populer.
Teks cerita sejarah bisa kita temukan di buku, ensiklopedia, majalah, internet, surat kabar, dan tulisan-tulisan di museum.
- Orientasi
Orientasi memberi informasi mengenai peristiwa atau hal yang ingin diangkat dalam teks. Orientasi berfungsi sebagai pendahuluan. Bagian ini mengantarkan pembaca mengetahui peristiwa sejarah sebelum masuk ke detilnya.
- Peristiwa
Pada tahap ini, tulisan memuat urutan peristiwa sejarah. Bagian ini memuat informasi inti dari tulisan.
Rangkaian kejadian harus ditulis dengan urut. Ini agar tulisan tidak membingungkan.
- Reorientasi
Reorientasi adalah penutup dari teks cerita sejarah. Reorientasi bertujuan menghadirkan kembali peristiwa sejarah pada masa kini.
Bagian ini menekankan pentingnya peristiwa sejarah itu, atau penyelesaiannya kini. Kendati demikian, reorientasi bisa saja digunakan, bisa juga tidak.
Kaidah kebahasaan teks cerita sejarah
- Menggunakan bentuk lampau
Misalnya, "Pada masa Demokrasi Terpimpin yakni dari 1959 hingga 1966, kondisi politik dan perekonomian Indonesia sangat kacau."
- Menggunakan konjungsi pengurut
Untuk menyambungkan antara satu peristiwa dan peristiwa yang lain, gunakan konjungsi atau kata hubung.
Beberapa konjungsi yang umum digunakan dalam teks cerita sejarah yakni dan, tetapi, kemudian, dan lain-lain.
- Menggunakan keterangan dan frasa adverbial
Adverbial atau keterangan digunakan untuk mengungkapkan waktu dan cara. Adverbial untuk mengungkapkan waktu contohnya dahulu, kemarin, Pada abad lalu, dan sebagainya.
Sementara adverbial untuk mengungkapkan cara contohnya, "dengan cepat", "dengan hati-hati", dan sebagainya.
- Menggunakan kata kerja yang menyatakan tindakan
Kata kerja digunakan untuk menjelaskan peristiwa dan tindakan yang dilakukan pihak-pihak yang terlibat dalam cerita sejarah.
Kata kerja yang kerap ditemukan dalam teks cerita sejarah contohnya pergi, berperang, melawan, menyerang, menemukan, menghasilkan, datang, menceritakan, memerintah, dan sebagainya.
*) Disclaimer: Jawaban di atas hanya digunakan oleh orangtua untuk memandu proses belajar anak.
Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.
(Tribunnews.com/Latifah/Kompas.com/Nibras Nada Nailufar)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 35: Mendata Informasi dalam Teks Sejarah dan di Kompas.com dengan judul Teks Cerita Sejarah: Pengertian, Struktur, dan Kaidah Kebahasaan