Tragedi Sekeluarga Tewas
UPDATE Kasus Keluarga Tewas di Kalideres, Dian Sering Chat ke Paman Tapi Tak Dibalas, Isinya Emosi
Polisi mulai menemukan fakta baru kasus kematian satu keluarga di Kalideres. Terungkap Dian sering chat ke pamannya tapi tak pernah dibalas.
Editor: octaviamonalisa
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Beberapa fakta baru muncul terkait misteri tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat.
Penyebab kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat memang belum terungkap.
Namun pihak kepolisian kini sudah mulai menemukan satu per satu fakta guna mengungkap teka-teki kematian satu keluarga di Kalideres tersebut.
Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengungkapkan dirinya menemukan dua ponsel yang digunakan oleh anggota keluarga itu.
Baca juga: UPDATE Keluarga Tewas di Kalideres: HP Milik Bersama, Jasad Ibu Masih Dirawat, Barang-barang Dijual

Satu ponsel dipegang oleh Dian, anak dari pasutri yang tewas.
Sementara ponsel yang satu dibawa oleh Budiyanto sang paman.
Namun anehnya, komunikasi melalui ponsel tersebut hanya terjadi satu arah antara pemilik satu dengan yang lainnya.
Diduga, anak keluarga tersebut, mendiang Dian Febbyana beberapa kali mengirim pesan ke pamannya, Budiyanto Gunawan namun tidak dibalas.
Chat tersebut berisi luapan emosi negatif yang disampaikan dengan tutur kata tersusun rapi.
Baca juga: Mirip Kasus Kalideres, 2 Jasad Kakak Beradik Ditemukan Sudah Membusuk di Rumah di Jakarta Barat
"Di rumah itu hanya ada 2 Hp, tetapi ada komunikasi yang intens antara Hp ini ke Hp ini," beber Hengki dikutip kanal YouTube KOMPASTV, Jumat (25/11/2022).
"Ini intens dan satu arah, jadi tidak dibalas. Dan isinya adalah emosi negatif."
Isi perpesanan tersebut, menurut Hengki, akan menjadi dasar penyelidikan polisi untuk mendapatkan latar belakang korban secara psikologi.
Namun sementara ini, pihak kepolisian dapat menyimpulkan bahwa dari kata-katanya terlihat bahwa korban tersebut berpendidikan.
"Jadi secara psikologis juga akan diteliti kira-kira apa latar belakang dari pada korban ataupun jenazah yang ada di TKP."
"Tapi yang jelas sebagaimana yang kami sampaikan kemarin bahwa dari kata-katanya terlihat ini sangat berpendidikan, diselingi dengan bahasa Inggris."

Tak hanya berisi pesan negatif, polisi juga berhasil melacak kegiatan penjualan barang-barang di rumah yang dilakukan Budiyanto Gunawan.
Bahkan, pihak kepolisian menemukan bahwa penjualan tersebut dilakukan dengan cara janggal agar pembeli tak perlu masuk ke rumah.
"Dari sini kita ketemu lagi yang lain, dia menghubungi penjual barang," beber Hengki.
"Ternyata barangnya sudah disiapkan di luar tinggal ngambil."
Dian Sebut Ibunya yang Sudah Jadi Mayat Masih Hidup
Pihak kepolisian membeberkan temuan baru terkait kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat.
Dilansir TribunWow.com, sang ibu bernama Renny Margaretha ternyata diketahui sudah meninggal sejak 13 Mei 2022.
Namun, putrinya Dian Febbyana yang kala itu masih hidup masih memperlakukan jasad ibunya seperti layaknya orang yang belum meninggal.
Fakta ini diungkap oleh pegawai koperasi simpan pinjam dan dua mediator yang sempat mendatangi rumah tersebut.
Baca juga: NYALAKAN Flash HP, Saksi Mata Syok Ibu Keluarga Kalideres Jadi Mayat, Diancam: Jangan Lapor Polisi!
Menurut mereka, bau busuk sudah menyeruak ketika baru memasuki gerbang depan.
Meski begitu, para petugas tersebut tak menaruh curiga setelah diberitahu bahwa bau tersebut berasal dari saluran got yang belum dibersihkan.
Tak lama, mereka dihadapkan dengan situasi mengejutkan ketika harus menemui pemilik rumah atas nama Renny tersebut.
Dian mengatakan ibunya sedang tidur di kamar, namun ketika petugas menghampiri dan nekat menyalakan flashligth ponselnya, ia menemukan Renny sudah menjadi mayat.
"Pada saat pegawai koperasi simpan pinjam menyatakan ini sudah menjadi mayat, jawaban daripada Dian, 'Ibu saya ini masih hidup, tiap hari masih saya berikan minum susu', kemudian sambil menyisir dan rambutnya rontok semua," tutur Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi dikutip kanal YouTube KOMPASTV, Rabu (23/11/2022).
Menurut hasil pemeriksaan polisi, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan ataupun bercak darah.

Bahkan, melalui pemeriksaan DNA, tak ditemukan adanya bekas orang lain menjamah lokasi tersebut.
"Tidak ditemukan bercak-bercak darah, termasuk di lantai dua, kemudian semua pintu pada saat pertama masuk, menurut keterangan saksi, itu dikunci semua dari dalam," beber Hengki.
"Termasuk di dalam kamar yang paling depan berisi, Nyonya Renny dan Dian dalam satu kamar, ibu dan anak dalam satu kamar dan ini dikunci dari dalam."
Adapun ketika para pegawai koperasi hadir, tidak diketahui keberadaan ayah Dian, Rudiyanto Gunawan dan pamannya, Budiyanto Gunawan.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Fakta Baru Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Dian Ternyata Kerap Kirim Pesan ke Pamanya Budiyanto