Gempa Cianjur
'Semacam Pamit' Ade Didatangi Ibu Lewat Mimpi, Tiap Hari Nunggu di TKP Gempa Cianjur: Senyum, Dadah
Ibu dan adik belum ditemukan, Ade setiap hari menunggu di lokasi gempa yang mengguncang Cianjur. Ia mengaku mimpi ditemui sang ibu.
Editor: ninda iswara
Namun, Ade mengangap mimpi tersebut adalah semacam tanda, bahwa ibunya berpamitan pulang ke hadapan sang khalik.
"Mungkin itu kaya semacam mau pamit ya, saya lumaya lega habis mimpi itu," tuturnya.
Dihari ke delapan ini, Ade terus menunggu kerja keras Tim SAR Gabungan yang mencari jasad korban ibu dan adiknya di dalam timbunan longsor tersebut.
Baca juga: Label Bantuan Gempa dari Gereja Dicabut Kelompok Ormas, Ditindak Polisi, Ridwan Kamil Buka Suara

"Iya setiap hari di sini saja dari pagi sampai ketemu," ungkapnya.
Saat ini, setiap ada jasad yang ditemukan oleh petugas dari dalam longsor, ia langsung mengecek untuk memastikan apakah jasad tersebut anggota keluarganya atau bukan.
"Iya, kemarin-kemarin kalau ada jenazah saya pasti lihat satu-satu siapa tahu ibu sama adik saya," ucap Ade.
"Saya sudah cek juga ke RSUD Cimacan, RSUD Sayang, gak ada di sana," timpalnya.
Sebelumnya, Ade bercerita ketika gempa bumi ini mengguncang bumi Cianjur, ibunya yang bernama Kalimah (70), adiknya, dan neneknya sedang berada di dalam warung.
Namun kini, warung milik ibunya tersebut sudah rata dengan tanah akibat tergerus longsoran tanah yang menerjang dari atas bukit.
Lanjut Ade, ia telah memiliki firasat buruk ketika gempa itu terjadi.
Baca juga: TIAP Hari Nunggu di TKP Longsor Cianjur, Ade Pilu Ditemui Ibu di Mimpi: Senyum Dadah Terus Hilang

"Rumah saya saja hancur bang, selang dua jam saya langsung kepikir gimana ibu saya di warung," beber Ade.
"Nah selang dua jam itu saya langsung ke sini (lokasi longsor Warung Sate Shinta)," sambungnya lagi.
Selama perjalanan menuju warung ibunya, pikiran Ade terus berkecamuk.
Ia hanya bisa terus berdoa dan berharap dapat melihat langsung ibu dan adiknya dalam keadaan selamat.
Namun semua harapan itu sirna, ketika Ade menyaksikan warung milik ibunya sudah rata dengan longsoran tanah tersebut.