Breaking News:

Gempa Cianjur

TIAP Hari Nunggu di TKP Longsor Cianjur, Ade Pilu 'Ditemui' Ibu di Mimpi: Senyum Dadah Terus Hilang

Setiap hari nunggu di lokasi longsor di Cianjur, Ade pilu tiba-tiba 'didatangi' ibu lewat mimpi. Sang ibu bak pamitan tak akan kembali dengan selamat.

Editor: octaviamonalisa
Kolase Tribun Bogor/Tribun Jakarta
Ibu dan Adiknya Belum Ditemukan, Korban Gempa Cianjur Datangi Keluarga Lewat Mimpi 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Banyak korban gempa Cianjur masih belum ditemukan.

Salah satunya adalah ibu dan adik dari Ade, yang masih tertimbun tanah longsor akibat gempa Cianjur.

Hampir setiap hari, Ade selalu mendatangi lokasi longsor tempat di mana ibu dan adiknya tertimbun.

Namun di tengah penantiannya, Ade ternyata sempat bermimpi ditemui sang ibu.

Pilunya dalam mimpi tersebut, ibunda Ade bak pamitan kepadanya jika ia tak akan kembali dalam keadaan hidup.

Baca juga: Pernikahan Jadi Tahlilan, Irma Meninggal Tertimpa Dinding saat Gempa Cianjur, Panggung Sudah Dipesan

Ade masih setia menunggu di lokasi longsor tempat ibu dan adiknya tewas tertimbun
Ade masih setia menunggu di lokasi longsor tempat ibu dan adiknya tewas tertimbun (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)

Hingga kini Ade pun masih terus menunggu kabar dari kerja keras Tim SAR gabungan yang mencari jasad korban di dalam timbunan longsor tersebut.

"Iya setiap hari di sini saja dari pagi sampai ketemu," ungkapnya.

Ade menceritakan, dua hari pasca kejadian gempa bumi tersebut, ia memimpikan ibunya.

"Dua hari berarti Rabu ya, kejadiannya (gempa bumi) kan Senin.

Itu saya mimpiin ibu saya," ungkapnya.

Dalam mimpi itu, Ade mengaku didatangi ibunya.

Namun, tak sepatah kata pun yang diucap ibunya pada Ade.

Baca juga: Ini Rumah Panggung di Cianjur yang Kokoh Berdiri Meski Gempa, Bangunan Beton di Sekitarnya Roboh

"Jadi kaya ibu datang cuma senyum, terus dadah sambil perlahan mundur gitu terus hilang," beber Ade menceritakan mimpinya.

Setelahnya, Ade pun terbangun dari tidurnya dan tersadar bahwa pertemuajn itu hanyalah mimpi.

Namun, Ade mengangap mimpi tersebut adalah semacam tanda, bahwa ibunya berpamitan pulang ke hadapan sang khalik.

"Mungkin itu kaya semacam mau pamit ya, saya lumaya lega habis mimpi itu," tuturnya.

Sebelumnya, Ade bercerita ketika gempa bumi ini mengguncang bumi Cianjur, ibunya yang bernama Kalimah (70), adiknya, dan neneknya sedang berada di dalam warung.

Evakuasi korban gempa Cianjur di di RM Shinta Jalan Cipanas, Selasa (22/11/2022). Cerita sedih keluarga korban kuak pesan terakhir.
Evakuasi korban gempa Cianjur di di RM Shinta Jalan Cipanas, Selasa (22/11/2022). Cerita sedih keluarga korban kuak pesan terakhir. (Basarnas)

Namun kini, warung milik ibunya tersebut sudah rata dengan tanah akibat tergerus longsoran tanah yang menerjang dari atas bukit.

Nenek Ade telah lebih dulu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, dan sudah dimakamkan pada Kamis (24/11/2022) lalu.

"Kalau nenek sudah ditemuin duluan, sudah dimakamin juga Kamis kemarin," ungkapnya.

Lanjut Ade, ia telah memiliki firasat buruk ketika gempa itu terjadi.

"Rumah saya saja hancur bang, selang dua jam saya langsung kepikir gimana ibu saya di warung," beber Ade.

"Nah selang dua jam itu saya langsung ke sini (lokasi longsor Warung Sate Shinta)," sambungnya lagi.

Baca juga: Firasat Siti Sebelum Suami Meninggal di Cianjur, Hadiri Pertunangan Anak: Mau Ngabarin Keburu Gempa

Selama perjalanan menuju warung ibunya, pikiran Ade terus berkecamuk.

Ia hanya bisa terus berdoa dan berharap dapat melihat langsung ibu dan adiknya dalam keadaan selamat.

Namun semua harapan itu sirna, ketika Ade menyaksikan warung milik ibunya sudah rata dengan longsoran tanah tersebut.

"Pas saya sampai sini ternyata sudah begini longsornya, warung ibu juga sudah gak ada.

Langsung pasrah saya, mau gak mau harus ikhlas," pungkasnya.

'Saya Gak Pulang Sebelum Dia Ketemu' Pilu Ayah, Anaknya Hilang dalam Gempa Cianjur: Dia Minta Nikah

Seorang ayah juga enggan meninggalkan lokasi longsor sebelum anaknya ditemukan.

Jauh-jauh dari Bali, Abdul Azis pulang ke Cianjur demi mencari putra semata wayangnya, Muchtar Ali (20).

Menurut Abdul Azis, hingga saat ini sang anak belum ditemukan sejak gempa Cianjur, Senin (21/11/2022) lalu.

Meski begitu Abdul Aziz mengaku akan tetap menunggu sampai anaknya ditemukan.

Abdul Azis terus menanti kabar anaknya yang hilang dalam gempa Cianjur
Abdul Azis terus menanti kabar anaknya yang hilang dalam gempa Cianjur (YouTube Tv One)

Bahkan Abdul Azis mengaku tak akan kembali ke Bali sebelum bertemu dengan putranya itu.

Diketahui Muchtar Ali (20) merupakan kernet sopir truk towing yang ikut terseret longsor pada Senin lalu.

Meski badan truk towing itu sudah dievakuasi oleh petugas, namun keberadaan Muchtar Ali belum juga menemui titik terang.

Diketahui, proses pencarian Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dihentikan pada Jumat sore, sekitar pukul 15.00 WIB.

Hal ini dilakukan karena kondisi cuaca yang tidak bisa diprediksi, yakni terus menerus hujan sehingga Tim SAR memutuskan untuk menghentikan sementara proses pencarian, dan akan dilanjutkan keesokan harinya.

Baca juga: Kenapa Pejabat Lewat Sini Dimarahi TNI saat Tinjau Gempa Cianjur, Mensos Risma Sewot: Sakit Dia!

Walaupun proses pencarian korban sudah dihentikan, namun Abdul Azis masih tetap menunggu di lokasi tanah longsor untuk mencari keberadaan sang anak.

"Sampai sekarang masih belum ditemukan anak saya.

Towingnya kemarin sudah ditarik, tapi anak saya masih belum ketemu," kata Abdul Azis dilansir dari Youtube tvOneNews, Sabtu (26/11/2022).

Ia pun mengatakan, dirinya akan tetap menunggu di lokasi sampai sang anak ditemukan.

"Tetap saya menunggu anak saya sampai ketemu di sini, saya enggak pulang ke Bali sebelum anak saya ketemu," kata dia.

Abdul Azis menuturkan, dirinya terakhir berkomunikasi dengan sang anak sekitar satu bulan yang lalu.

"Terakhir kontak sama anak saya bulan yang lalu, dia mau minta nikah sama saya.

Tapi setelah itu lepas kontak sama saya. Saya berdoa hanya pengen anak saya cepet ketemu. Sampai ketemu baru saya pulang ke Bali," tutur dia.

Evakuasi korban gempa Cianjur di di RM Shinta Jalan Cipanas, Selasa (22/11/2022).
Evakuasi korban gempa Cianjur di di RM Shinta Jalan Cipanas, Selasa (22/11/2022). (Basarnas)

Bahkan meski pencarian sudah dihentikan sementara, ia pun akan tetap menunggu di lokasi.

"Saya pengen ketemu sama anak saya, karena itu anak saya satu-satunya.

Saya minta doanya agar cepat ketemu anak saya," katanya.

Ia pun menuturkan bahwa sang anak tinggal di Cianjur bersama kakeknya, sementara sang ayah tinggal di Bali.

Baca juga: PILU Bocah Santri, Angkot Terkubur Longsor Cianjur, Ustaz Tewas, Kini Kepalanya Bocor & Suka Bengong

"Anak saya Ali ini jadi kernet, awalnya saya bawa ke Bali ternyata dia nggak betah di Bali, baliklah kumpul sama kakeknya di sini, jadi ngernet sama sopir towing," jelas dia.

Ia pun berharap anaknya itu bisa segera ditemukan.

"Sampai saat ini belum ada kabar, cuma disuruh tunggu di rumah aja, tapi karena saya ingin ketemu sama anak saya makanya saya ke sini, secepatnya saya ingin ketemu," tandasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dan TribunnewsBogor.com dengan judul Mimpi Ade Ditemui Sang Ibu yang Masih Hilang Tertimbun Longsor di Cianjur: Cuma Senyum Sambil Dadah, Kernet Truk Belum Ditemukan, Sang Ayah Menunggu di Lokasi Longsor: Terakhir Dia Bilang Mau Nikah

Tags:
gempa Cianjurlongsoribu
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved