Kunci Jawaban
SOAL & KUNCI JAWABAN Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 4 SD Hal 47, Tulis Pengalaman Saat Pemadaman
Soal-soal dan kunci jawaban pelajaran Bahasa Indonesia kelas 4 SD halaman 47 yang akan mengajari anak-anak mengenai menulis
Editor: Talitha Desena
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Soal dan kunci jawaban pelajaran Bahasa Indonesia kelas 4 SD halaman 47, anak-anak diajak belajar mengenai menuliskan pengalaman mereka.
Perhatikan dengan baik soal dan kunci jawaban pelajaran Bahasa Indonesia kelas 4 SD halaman 47, dimana anak-anak akan membuat tulisan mengenai karangan tentang pemadaman listrik.
Diharapkan setelah mengerjakan pelajaran Bahasa Indonesia kelas 4 SD halaman 47, anak-anak menjadi bisa menuliskan karangan dengan lebih baik.
Berikut ini kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 4 SD halaman 47 Kurikulum Merdeka.
Kunci jawaban mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 4 Kurikulum Merdeka dalam artikel ini dapat menjadi referensi atau panduan siswa dalam belajar.
Buku Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka kelas 4 berjudul Lihat Sekitar, dan Bab II memiliki judul Di Bawah Atap.
Pada halaman 47 siswa diminta menuliskan pengalaman mengalami pemadaman listrik atau berada di daerah yang belum ada listrik.
Baca juga: SOAL & KUNCI JAWABAN Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 4 Hal 55, Kata-kata Kuning di Cerita Awas!
Baca juga: SOAL & KUNCI JAWABAN Latihan UAS dan PAS Prakarya Kelas 7, Menyambung Kain & Bahan Lain dengan Jarum
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia di Halaman 47
Menulis
Pernahkah kalian mengalami pemadaman listrik seharian atau berada di daerah yang belum ada listrik?
Tuliskan pengalaman kalian tersebut dalam dua atau tiga paragraf.
Tulislah dengan struktur kalimat yang baik. Gunakan pengetahuan kebahasaan yang kalian dapat dari bab ini.
Ceritakan, misalnya:
• Apa yang kalian lakukan jika hari panas sekali?
• Apa yang kalian pakai untuk penerangan pada malam hari?
• Apa yang kalian rasakan saat itu, apakah bosan, marah, atau takut?
Tulislah secara jelas semua yang kalian lakukan, lihat, dengar, dan rasakan melalui indra kalian, sehingga orang lain yang membaca dapat membayangkan dan seolah-olah dapat merasakannya pula.
Paragraf seperti ini disebut paragraf deskripsi.
Jawaban:
Pada hari Selasa terjadi pemadaman listrik di desaku. Listrik padam mulai pukul 13.00 hingga 18.00. Sejumlah pekerjaan pun tidak bisa dilakukan karena tidak ada listrik. Desaku terasa sangat sunyi.
Ketika siang hari dan cuaca panas aku tidak bisa menyalakan kipas angin. Kemudian, aku membuat kipas dari kertas. Aku membuatnya bersama kakakku.
Hari mulai gelap dan tidak bisa melihat sekeliling. Ayahku menyalakan lilin untuk penerangan. Karena tidak bisa menonton televisi, aku dan keluargaku memilih bercengkrama di teras rumah.
Tips Menulis Karangan dan Contohnya
Karangan adalah sebuah karya dalam bahasa tulis hasil dari kegiatan menulis seseorang untuk menyampaikan atau mengungkapkan sebuah gagasan agar dipahami.
Karangan dapat berbentuk fiksi (puisi, cerpen, novel) atau nonfiksi (berita, karya tulis ilmiah, dan lain-lain).
Dalam membuat karangan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar terciptanya sebuah tulisan yang baik.
Menulis sebuah karangan
Langkah-langkah dalam menulis semua jenis karangan pada prinsipnya sama. Berikut ini adalah tips dalam menulis sebuah karangan:
Menentukan tema
Tema ialah pokok pikiran atau dasar yang dipercakapkan, dipakai sebagai dasar mengarang, menggubah sajak dan sebagainya.
Tema menjadi hal terpenting dalam menulis. Sebelum kalian memulai sebuah tulisan, kalian harus memastikan terlebih dahulu tema apa yang ingin kalian angkat sebagai pokok sebuah karangan.
Merumuskan tujuan
Tujuan dari kalian membuat karangan harus jelas, misalnya ingin menyampaikan informasi, memengaruhi pembaca agar menyetujui pendapat atau pikiran kalian, menghibur pembaca dan lain-lain.
Mengumpulkan bahan atau materi karangan
Sebelum mulai menulis, riset atau penelitian pada sebuah gagasan yang ingin kalian sampaikan merupakan langkah penting. Mengumpulkan informasi dan bahan tulisan akan memudahkan kalian dalam menulis.
Menulis itu seperti halnya memasak, kalian pasti butuh bahan-bahan yang akan diolah. Kalian akan sangat kesulitan mulai menulis tanpa melakukan riset terlebih dahulu.
Membuat dan mengembangkan kerangka tulisan
Baik menulis karangan fiksi atau pun nonfiksi, membuat garis besar dan kerangka perlu kalian lakukan. Tujuannya agar karangan kalian sistematis dan runut sesuai dengan tema yang kalian ingin sampaikan.
Mengembangkan kerangka tulisan menjadi karangan dimulai dengan menuliskan kalimat dalam karangan kalian sesuai dengan kerangka yang sudah dibuat.
Contoh membuat karangan
Kalian bisa menyimak contoh dalam menulis sebuah karangan berikut ini:
Tema: Menghadapi pembelajaran di situasi pandemi covid-19
Tujuan: Menginformasikan kepada pembaca cara atau inovasi yang dapat dilakukan dalam pembelajaran di masa pandemi covid-19 dengan menggunakan video pembelajaran MIKIR.
Bahan: Informasi yang diperoleh dari buku atau berita tepercaya, hasil pengamatan langsung di sekolah, hasil praktik mengajar selama pandemi.
Kerangka karangan:
- Paragraf pertama: situasi pandemi covid-19
- Paragraf kedua: dampak pandemi covid-19 pada pembelajaran
- Paragraf ketiga: inovasi dalam pembelajaran dengan video MIKIR
- Paragraf keempat: hasil dari inovasi penulis
- Paragraf kelima: pesan dan harapan penulis
Pengembangan kerangka karangan sebagai berikut:
Video MIKIR Atasi Kesulitan Belajar Dari Rumah
Pandemi virus-covid 19 yang melanda seluruh dunia termasuk Indonesia, membuat semua sektor merasakan dampak yang luar biasa. Salah satunya adalah di bidang pendidikan. Dan hal ini menjadi kegelisahan saya yang berprofesi sebagai guru.
Pengambilan kebijakan pendidikan di masa pandemi yang menitikberatkan kepada memastikan kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, keluarga dan masyarakat, sehingga pembelajaran tatap muka tidak dapat dilaksanakan.
Kegiatan belajar mengajar yang sebelumnya biasa dilakukan di dalam kelas secara tatap muka langsung, mau tidak mau harus dilaksanakan secara dalam jaringan (daring) dari rumah. Dan harus terjadi secara tiba-tiba.
Banyak guru, siswa, dan orang tua yang tidak siap dengan gaya pembelajaran selama masa pandemi ini. Kita harus mengikuti pembelajaran dalam model Belajar Dari Rumah (BDR).
Ada pun kendala yang berasal dari peserta didik sendiri, misalnya kesulitan berkonsentrasi belajar di rumah dan mengeluhkan beratnya penugasan soal dari guru. Ketiadaan interaksi dan komunikasi langsung antara pendidik dan peserta didik, mengakibatkan proses pembelajaran tidak dapat berjalan dengan efektif.
Keadaan ini membuat saya mengambil langkah untuk berinovasi dalam proses pembelajaran di kelas 4-A SDN 011 Balikpapan Tengah. Yaitu membuat video pembelajaran interaktif yang mengandung unsur MIKIR untuk semua tema/mata pelajaran, yang diunggah di layanan video streaming.
MIKIR adalah metode pembelajaran aktif yang dikenalkan oleh Tanoto Foundation kepada sekolah-sekolah mitra Tanoto Foundation. MIKIR merupakan akronim dari mengalami, interaksi, komunikasi, dan refleksi.
Proses pembelajaran ini diharapkan dapat menjadikan peserta didik untuk lebih kreatif, mampu berkolaborasi dalam kelompok, dan kritis selama pembelajaran berlangsung, meski secara daring.
Video pembelajaran yang mengandung unsur MIKIR tersebut, diikuti oleh peserta didik di rumah masing-masing dengan tetap didampingi orang tua.
Hasilnya cukup memuaskan. Orang tua tidak lagi bertindak menggantikan posisi peserta didik dalam mengerjakan soal-soal dari guru, tetapi memfasilitasi peserta didik menemukan informasi dan menjadi teman diskusi berdasarkan panduan dari video pembelajaran.
Saya selalu percaya, bahwa pembelajaran yang baik akan bisa dilaksanakan meski dalam kondisi sulit seperti sekarang. Asalkan guru mau meluangkan waktu dan belajar untuk menemukan cara-cara efektif dalam kegiatan Belajar Dari Rumah.
Yang terpenting lagi adalah membangun komunikasi dan kerja sama yang baik antara guru dan orang tua. Saling terbuka dalam menyampaikan kesulitan-kesulitan yang dihadapi di rumah, menjadi solusi jitu menemukan inovasi pembelajaran. Dan video pembelajaran interaktif menjadi bukti, bahwa peserta didik tetap bisa merasakan belajar dibimbing oleh guru meski saat pandemi.
Disclaimer:
- Jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anak.
- Jawaban bisa berbeda dan tidak terpaku seperti di atas.
(Tribunnews.com/Yurika/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 4 SD Halaman 47 Kurikulum Merdeka: Menulis dan di Kompas.com dengan judul Tips Menulis Karangan dan Contohnya