Breaking News:

Kunci Jawaban

SOAL & KUNCI JAWABAN Pelajaran IPA Kelas 7 Hal 13, Contoh Besaran yang Satuan dalam SI Adalah Sekon

Berikut soal dan kunci jawaban pelajaran pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas 7 SMP halaman 13 semester 1 Kurikulum 2013

Editor: Talitha Desena
Thinkstock
Ilustrasi, soal dan kunci jawaban pelajaran pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas 7 SMP halaman 13 semester 1 Kurikulum 2013 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Soal dan kunci jawaban pelajaran pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas 7 SMP halaman 13 semester 1 Kurikulum 2013, anak-anak akan mempelajari mengenai berbagai macam pengukuran.

Berikut ini adalah soal dan kunci jawaban pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas 7 SMP halaman 13 semester 1 Kurikulum 2013, dimana anak-anak akan menjawab beberapa soal mengenai pengukuran.

Setelah mengerjakan bagian soal dan kunci jawaban pelajaran pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas 7 SMP halaman 13 semester 1 Kurikulum 2013, anak-anak dapat lebih mengerti mengenai pengukuran.

Berikut adalah kunci jawaban mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas 7 SMP halaman 13 semester 1 Kurikulum 2013.

Kunci jawaban halaman 13 ini ada di bab 1 yang berjudul Objek IPA dan Pengamatannya.

Di halaman 13, siswa diminta untuk mengerjakan soal "Ayo Kita Latihan" yang terdiri dari 4 soal.

Baca juga: SOAL & KUNCI JAWABAN Pelajaran Matematika Kelas 8 Hal 201, Volume Limas Terpancung Bagian Bawah

Baca juga: SOAL & KUNCI JAWABAN Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 9 Hal 63-75, Tulis Keterangan Paragraf Cerpen

Kunci Jawaban IPA Kelas 7 Halaman 13 Semester 1

Kunci Jawaban IPA Kelas 7 Halaman 13 Semester 1: Jarak Neptunus dengan Matahari
Kunci Jawaban IPA Kelas 7 Halaman 13 Semester 1: Jarak Neptunus dengan Matahari

1. Apakah yang dimaksud dengan mengukur? Dalam melakukan pengukuran, mengapa harus dipergunakan satuan pengukuran yang baku?

Jawaban: Mengukur adalah kegiatan untuk membandingkan besaran dengan besaran yang sejenis dan dipakai sebagai satuan.

Karena dengan menggunakan pengukuran yang baku, kita dapat menghasilkan pengukuran yang sama meskipun dilakukan oleh orang yang berbeda.

Selain itu satuan baku bersifat seragam dan standar sehingga dapat menghasilkan nilai yang sama dan dapat dikonversi ke satuan lainnya.

2. Berilah contoh besaran yang satuannya dalam SI adalah sekon (detik).

Jawaban: Besaran yang menggunakan satuan sekon adalah waktu contohnya waktu benda jatuh, waktu menempuh perjalanan dan waktu rotasi ataupun revolusi bumi.

3. Neptunus adalah salah satu planet dalam tata surya kita. Jarak Neptunus dengan Matahari adalah 30 SA. Berapa jarak ini dalam kilometer?

Jawaban: 1 SA = 150 juta km, sehingga 30 SA = 30 X 150 juta km = 4.500 juta km.

4. Mengapa semua ilmuwan dan produsen (penghasil) barang-barang pabrik di seluruh dunia harus melakukan pengukuran dengan menggunakan satuan baku yang sama?

Jawaban: Agar dapat menghasilkan pengukuran yang sama, menghindari kesalahpahaman dan mendapatkan hasil pengukuran yang universal.

Pengukuran: Pengertian Para Ahli, Macam, Cara Penggunaan, dan Rumusnya

Gambar buku dann penggaris
Gambar buku dann penggaris (Buku tematik)

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sering melakukan pengukuran. Pembuatan rumah, gedung, jembatan, jalan raya, furnitur, pakaian, sepatu, dan produk lainnya menggunakan pengukuran dalam proses desain produknya.

Pengertian pengukuran

Namun apakah sebenarnya pengukuran itu? Untuk mengatahui jawabannya, berikut adalah pengertian pengukuran menurut para ahli:

  • Nunnally dan Bernstein

J. C. Nunnally dan I.H. Bernstein dalam buku The Asessment of Reliability. Psychometric Theory (1994) menyebutkan bahwa pengukuran adalah aturan untuk menetapkan simbol ke obyek.

Sehingga mewakili jumlah atribut secara numeric (penskalaan) dan menentukan apakah obyek termasuk dalam kategori yang sama atau berbeda sehubungan dengan atribut yang diberikan.

  • Calongesi

J.S. Calongesi dalam buku Merancang Tes untuk Menilai Prestasi Siswa (1995) menyebutkan pengukuran adalah suatu proses pengumpulan data melalui pengamatan empiris untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan tujuan yang telah ditentukan.

  • Wiersma dan Jurs

W. Wiersma dan S. Jurs dalam buku Educational Measurement and Testing (1990) menyebutkan bahwa pengukuran adalah penilaian numerik pada fakta-fakta dari obyek yang hendak diukur menurut kriteria atau satuan-satuan tertentu.

  • Umar

J. Umar dalam Pengantar Penilaian Pendidikan (1991) menyebutkan bahwa pengukuran adalah suatu kegiatan untuk mendapatkan informasi data secara kuantitatif.

  • Allen dan Yen

M.J. Allendan W.M. Yen dalam buku Introduction to Measurement Theory (1997) menyebutkan bahwa pengukuran adalah penetapan angka bagi individu dengan cara sistematis yang mencerminkan sifat atau karakteristik dari individu tersebut.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa definisi pengukuran adalah membandingkan besaran yang diukur dengan besaran yang sesuai. 

Macam-macam pengukuran

Pengukuran berdasarkan prosesnya terbagi menjadi dua, yaitu pengukuran langsung dan pengukuran tidak langsung. Berikut penjelasannya:

  • Pengukuran langsung

Dilansir dari Study, pengukuran langsung adalah jenis pengukuran yang secara eksplisit mengambil karakteristik obyek yang ingin diukur tanpa perlu memprosesnya terlebih dahulu.

Misalnya ketika mengukur lebar lapangan bola bisa langsung dilakukan menggunakan meteran dan hasilnya bisa langsung di dapatkan.

Contoh lain dari pengukuran langsung adalah pengukuran panjang dengan meteran, pengukuran berat dengan timbangan, pengukuran waktu dengan stopwatch, dan juga pengekuran suhu dengan termometer.

  • Pengukuran tidak langsung

Adapun pengukuran tidak langsung yaitu jenis pengkuran yang hasilnya tidak langsung di dapatkan, melainkan harus dikonversi atau diproses terlebih dahulu.

Misalnya pengukuran luas lapangan harus dilakukan dengan mengukur besaran lain yaitu panjang dan lebar lapangan. Luas baru bisa didapatkan dengan cara mengkalikan panjang dan lebar lapangan tersebut.

Contoh lain dari pengukuran idak langsung adalah pengukuran volume, pengukuran massa jenis, pengukuran nilai rata-rata, pengukuran gaya suatu benda, pengukuran besar medan magnet, dan juga medan listrik.

Cara penggunaan alat ukur

Pengukuran suatu benda harus dilakukan dengan alat ukur yang sesuai dengan jenis besaran yang diukur.

Alat ukur memiliki skala yang seragam sesuai dengan standar, sehingga pengukuran di suatu negara akan sama dengan pengukuran di negara lain. Berikut adalah alat ukur berdasarkan besaran yang diukurnya:

  • Alat ukur listrik

Pengukuran listrik dapat menggunakan berbagai alat ukur baik yang bersifat analog maupun yang bersifat digital. Alat ukur listrik dapat berupa voltmeter, ohmmeter, galvanometer, amperemeter, kembatan wheatsone, dan juga avometer.

  • Alat ukur waktu

Pengukuran waktu dapat menggunakan alat ukur waktu berupa jam, jam pasir, stopwatch, bahkan jam atom yang memiliki ketelitian tinggi. Standar internasional waktu adalah detik yang disimbolkan sebagai s.

 
  • Pengukuran massa

Pengukuran massa dapat menggunakan alat ukur berupa timbangan. Ada berbaga jenis timbangan misalnya timbangan analog, neraca pegas, neraca lengan, neraca ohauss, hingga neraca digital. Standar internasional massa adalah kilogram yang disimbolkan dengan m.

  • Pengukuran panjang

Pengukuran panjang dapat menggunakan alat ukur panjang berupa penggaris, meteran, jangka sorong, ataupun mikrometer sekrup, sesuai dengan panjang dan ketelitian yang ingin diukur.

Setelah mengetahui besaran yang ingin diukur dan memilih alat ukur yang tepat, maka pengukuran bisa langsung dilakukan.

Pengukuran dilakukan lebih dari dua kali untuk mendapatkan hasil yang tepat, minimal sebanyak tiga kali pengukuran. Nilai pengukuran yang pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya dituliskan.

Rumus pengukuran

Dalam pengukuran biasanya terjadi ketidakpastian. Dilansir dari Science Education Resource Center at Carleton College, ketidakpastian pengukuran adalah rentang nilai yang mungkin terjadi perbedaan antara nilai yang terukur dengan nilai yang sebenarnya.

Ketikdakpastian pengukuran dapat dihitung dengan menghitung rata-rata hasil pengukuran dengan rumus sebagai berikut:

Setelah mendapatkan nilai rata-rata hasil pengukuran, maka bisa dicari ketidakpastian pengukurannya melalui rumus:

Rumus ketidakpastian pengukuran
Rumus ketidakpastian pengukuran(Kompas.com/SILMI NURUL UTAMI)

Misalnya dari suatu pengukuran didapat panjang sebuah benda adalah 1,6754 cm dengan nilai ketidakpastian 0,0329 cm. Maka dapat simpulkan pengukuran tersebut memiliki kemungkinan salah ukur sebanyak 0,0329 cm dari hasil 1,6754 cm.

*) Disclaimer:

Jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anak.

Soal ini berupa pertanyaan terbuka yang artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.

(Tribunnews.com, Widya/Kompas.com/Silmi Nurul Utami)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kunci Jawaban IPA Kelas 7 Halaman 13 Semester 1: Jarak Neptunus dengan Matahari dalam Kilometer dan di Kompas.com dengan judul Pengukuran: Pengertian Para Ahli, Macam, Cara Penggunaan, dan Rumusnya

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
soalkunci jawabanpelajaranIPAIlmu Pengetahuan AlamKelas 7SMPpengukuran
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved