Berita Viral
'Sebatang Kara' Pilu Lansia Tinggal di Rumah Tak Layak, Banjir Tetap Bertahan, Ungkap Sikap Tetangga
Seorang nenek hidup sebatang kara di sebuah rumah yang tak layak huni. Rumahnya sudah tua dengan dinding kayu yang rapuh.
Penulis: Listusista Anggeng Rasmi
Editor: Talitha Desena
Ia seolah curhat mengenai kehidupannya yang begitu pahit setelah kehilangan ayah.
Bocah SD tersebut juga memeluk makam ayahnya.
Setelah selesai berkunjung ke makam ayah, bocah tersebut bangkit dan melanjutkan aktivitasnya.
Ia berjalan meninggalkan makam untuk kembali berjualan kue.
Selain membawa tas punggung, ia juga membopong dua kotak berisikan kue.
Setelah lelah berkeliling, bocah tersebut terlihat tengah istirahat namun wajahnya sedih.
Bocah yang diketahui bernama Priliyan itu terlihat menangis.
Rupanya jualannya belum laku sama sekali.
Perekam video berbincang sebentar dengan Priliyan dan kemudian memberikan uang saku.
Ia berjanji akan kembali menemui Preliyan untuk membantunya lagi.
Dalam keterangan video, ayah Preliyan meninggal 2 tahun lalu karena sakit tumor otak yang dideritanya.
Sedangkan sang ibu pergi meninggalkan Preliyan dan hingga kini tak juga kembali.
"PILUU... ‼️
Seorang Anak Yatim menangis di pusara makam ayahnya dan yang lebih memilukan lagi, ia sering di ledek karna jualan dan gunakan sepatu rusak.
Namanya adalah Preliyan, Ayahnya meninggal -+2 tahun yang lalu karna sakit Tumor Ginjal, sementara ibunya pergi dan tak kembali.
Sumber: Tribunnewsmaker.com
Anak Satu-satunya Tiada, Orang Tua Alberto Tanos Cucu 9 Naga Tetap Maafkan Pelaku, Ini Alasannya |
![]() |
---|
4 Contoh Teks Pidato Memperingati Hari Pramuka 2025 dengan Berbagai Tema untuk Pembina Upacara |
![]() |
---|
Cara Download Logo HUT ke-80 RI PNG, Ini Daftar Link Download & Cara Posting di Media Sosial |
![]() |
---|
Sosok S, Diduga Pacar Alberto Tanos, Video Terakhirnya Bersama Cucu '9 Naga' Sulut Beredar |
![]() |
---|
Sosok Meyling Tampi, Nenek Alberto Tanos Pilih Maafkan Pelaku Pembunuh Cucunya, Tak Akan Menuntut |
![]() |
---|