Ibu Tak Restui Pernikahan Putranya Karena Calonnya Tampak Berantakan, 'Kayak Tinggal di Tong Sampah'

TRIBUNNEWSMAKER.COM -  Seorang  Ibu tidak merestui pernikahan anaknya dengan kekasihnya karena pacar kekasihnya dianggap berpenampilan sangat berantakan.

Dikutip dari Mirror.co.uk pada 12 Maret 2023, sang Ibu tersebut curhat di situs populer Reddit.

Ibu itu mengaku hanya berusaha memberikan pendapat jujur kepada anaknya tentang tunangannya yang kasar.

Ibu tersebut mengatakan bahwa dia kurang terkesan dengan pasangan putranya selama tujuh bulan itu.

Dirinya memutuskan untuk benar-benar jujur kepadanya ketika dia mengumumkan bahwa mereka telah bertunangan dan akan segera menikah.

Pacar putranya yang disebutnya kasar dan penampilannya katanya sangat berantakan saat pertama kali memperkenalkannya kepada keluarga dua bulan yang lalu.

Karena hal itu, dirinya jadi kurang antusias dengan hubungan mereka sekarang karena mereka berniat untuk menikah.

Baca juga: Berhasil Nikahi Gadis Keluarga Kaya, Pria Gelar Pesta Bak Royal Wedding Dibiayai Mertua, Adiknya Iri

Baca juga: Sekarang Suamiku Kadung Cinta, Janda Nikahi Kakek-kakek Beda Usia 42 Tahun, Ternyata Mantan Mertua

Menurutnya, putranya yang berusia 25 tahun mulai berkencan dengan Sara, yang baru berusia 20 tahun, tujuh bulan yang lalu.

Dirinya awalnya tidak memiliki harapan yang tinggi untuk pernikahan tersebut namun anaknya terdengar sangat serius.

Dia sangat jujur kepada putranya tentang pendapatnya tentang Sara setelah pertemuan pertama mereka, dirinya berharap putranya akan melunak.

Ketika ditanya apakah perasaannya berubah setelah mereka bertunangan, dia tidak menahan diri dan tertawa di hadapan putranya dan mengatakan bahwa tidak ada perubahan.

Dengan marah, dia bertanya mengapa dan kemudian dia melanjutkan dengan menyebutkan berbagai alasan mengapa dia sangat tidak setuju dengan pertunangan tersebut.

Pertama-tama, dia merasa mereka masih terlalu muda, dan tujuh bulan bukanlah waktu yang cukup untuk mengenal satu sama lain dengan baik.

Kedua, baik putranya maupun Sara tidak memiliki penghasilan yang stabil, dan mereka juga tidak bisa memasak atau bersih-bersih, yang membuatnya yakin bahwa mereka akan 'mengalami bencana' setelah menikah.

Dia juga merasa tidak nyaman dengan fakta bahwa mereka tidak berniat untuk membuat perjanjian pranikah.