Berita Viral
Sempat Bagi Peci, Pasutri Perajin Tapis Lampung Dibunuh Mbah Slamet, Usahanya Terbengkalai dari 2021
Kurang lebih dua tahun pasutri asal Pesawaran tersebut pamit ke keluarganya untuk pergi bekerja, sejak 2021 silam. Namun malah dibunuh Mbah Slamet.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
“Masih belum selesai, tinggal pasang rolling door dan perlengkapan lainnya,” tutur Tukidi.
Saat itu Tukidi memaparkan, usaha produksi tapis Irsad sudah mulai maju.
Bahkan Irsad telah memiliki beberapa pekerja yang membantu usahanya tersebut.

“Bangunan yang berada di depan rumahnya kini telah terbengkalai dan tidak dilanjutkan pembangunannya,” jelasnya.
“Padahal itu akan dipakai untuk jadi tempat kerjanya,” imbuh Tukidi.
Dan pada akhirnya pembangunan produksi tapis terhenti sejak Irsad dan istri pergi merantau ke Jawa di tahun 2021.
Tukidi mengatakan, Irsad dan istri adalah sosok yang ramah.
Dikatakannya, almarhum Irsad adalah sosok yang mudah berinteraksi dengan lingkungan.
“Bahkan jadi pribadi yang relegius,” kata dia.
Dengan peristiwa yang menimpa tetangganya tersebut menjadi cerminan bagi dirinya serta masyarakat lainnya.
Untuk tidak melakukan hal serupa, yakni percaya dengan hal-hal di luar nalar.
“Saya tidak menyangka dengan kepergian orang sebaik dia,” pungkasnya.
Korban perajin peci
Korban pembunuhan dukun pengganda uang Mbah Slamet di Banjarnegara Jawa Tengah merupakan perajin peci tapis asli Pesawaran Lampung yakni Peci Bordir Dendi.
Profesi dan status korban pembunuhan dukun pengganda uang dikemukakan oleh Kepala Desa Tanjung Rejo, Sanjaya kepada Tribun Lampung pada Rabu (5/3/2023).
Purbaya Yudhi Sadewa Tegur Yudo Sadewa Soal IG Story Sindir Sri Mulyani, Sebut Masih Anak Kecil |
![]() |
---|
Sosok Natalius Pigai, Menteri Prabowo yang Kisah Cintanya Diunggah Hotman Paris, 3 Kali Ganti Pacar |
![]() |
---|
Deretan Artis Jadi Korban Banjir Bali, Tembok Nana Mirdad Jebol, Tempat Gym Bobby Kool SID Tergenang |
![]() |
---|
Sosok Wahyu Widodo, Hakim PN Jombang Sampai Nangis Bacakan Putusan Kasus Balita Tewas Diracun |
![]() |
---|
Kisah Saimah saat Banjir Bali, Taruh Anak di Atas Kompor: Kalau Anak Tidak Selamat Mending Saya Mati |
![]() |
---|