'DURHAKA' Kakek 51 Tahun Diduga Dibuang 5 Anaknya di Pinggir Jalan, Kondisi Sakit-sakitan: Teganya!

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang pria tua berusia 51 tahun dalam kondisi sakit bernasib memilukan ketika dirinya mengaku dibuang anak kandungnya sendiri.

Pria bernama Toto Daryanto tersebut dibuang oleh anak keduanya di pinggir jalan di wilayah Tangerang, Banten.

Rekaman video warga yang menampilkan nasib memilukan kakek tersebut viral di media sosial setelah diunggah oleh akun Twitter @Midjan_La_2 pada Rabu (26/4/2023).

Dalam video itu tampak seorang pria tua dengan tubuh kurus dan rambut putih.

Pria itu mengenakan masker hitam dan batik oranye kemerahan

Dirinya terbaring lemas di sebuah pos ronda pinggir jalan kawasan industri Palem Manis, RT 03 RW 05, Jatiuwung, Tangerang.

Di sampingnya terdapat tas ransel warna hitam.

Pria tersebut lalu diangkat oleh petugas polisi ke atas mobil patroli.

Selain itu, dua orang warga turut membantu polisi tersebut.

Baca juga: INNALILLAHI! Aksi Heroik Berujung Duka, Kakek Tewas Usai Selamatkan 2 Cucu yang Hanyut di Sungai

"Petugas kepolisian mengevakuasi seorang pria yg sedang sakit dan mengaku di buang oleh anak kandungnya di pinggir jalan di kawasan industri Palem manis Rt.03/05," tulis pengunggah.

Diketahui, Toto Daryanto merupakan warga Kampung Jantungeun, Desa Mekarsari, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang.

"Pria yang bernana Toto Daryanto (51) yang beralamat kp Jantungeun Desa Mekarsari Kec. Jambe Kab. Tangerang, oleh personil Polsek Jatiuwung saat ini di bawa ke dinas sosial Kota Tangerang," tulis pengunggah.

Sedangkan dalam video lainnya, Toto mengaku dibuang oleh anak keduanya.

Hal itu diungkap saat ditanya oleh warga.

Dalam video kedua tampak Toto dibuang di tanah pinggir jalan.

Hingga akhirnya dipindahkan warga ke pos kamling.

"Tega ya anaknya," ucap perekam video.

Baca juga: Nyaris Roboh! Kakek Sebatang Kara Tetap Bertahan di Gubug Reyot Atas Rawa, Kini Dapat Puluhan Juta

Kakek Toto pun hanya tersenyum mengiyakan.

"Anak 5 anak terakhir yang ngebuang?" tanya perekam lagi.

"Anak nomor dua," ucap Kakek Toto.

Dalam pengakuannya, Kakek Toto mengaku berasal dari Bandung.

Namun ia memiliki saudara di Tangerang.

Kasus ini pun masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.

Sedangkan Toto kini dibawa ke Dinas Sosial Tangerang.

Pihak kepolisian kini berusaha mencari tahu keberadaan keluarga dari Toto.

Betapa memilukannya nasib Toto yang harus hidup sebatang kara tanpa rumah.

Kelima anaknya tak ada yang memedulikan nasibnya.

Terlebih lagi Toto saat ini sedang sakit-sakitan.

Tonton videonya disini >>>>

Baca juga: Istrinya Entah ke Mana Tewas di Kebun Karet, Irawan Ternyata Hidup Sebatang Kara, Kerja Tak Tentu

BERITA VIRAL LAINNYA, Pilu Belasan Tahun Nenek Sulih Warti Tinggal di Tumpukan Sampah & Banyak Serangga, Dulu Diusir Anak

Viral sosok nenek berusia 75 tahun warga Koja, Jakarta Utara tidur di atas tumpukan sampah selama bertahun-tahun.

Nenek dengan kehidupan memilukan tersebut diketahui bernama Sulih Warti.

Dalam unggahan Instagram @terang_media, Jumat (7/4/2023) terlihat rumah Sulih Warti penuh dengan sampah.

Ia hidup sebatang kara tinggal di rumah penuh tumpukan sampah di Kompleks Daperla, Jalan Kramat Jaya, Kelurahan Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara.

Diketahui, nenek Sulih Warti yang merupakan anak ketujuh dari sepuluh bersaudara itu sudah tinggal di rumah tersebut tanpa aliran listrik dan air sejak belasan tahun terakhir.

Dalam video yang beredar tampak dari luar rumah tumpukan sampah yang tinggi, sampah yang ada di sana mulai dari gelas plastik, kaleng, besi bekas, perabotan rumah, styrofoam, kertas, kulkas, rice cooker, lemari, dan lain-lain.

Di bagian dalam rumah, kondisi sampah yang menumpuk lebih parah lagi.

Terkadang, di balik sampah-sampah tersebut, ada serangga seperti nyamuk, belatung, kelabang, hingga tikus.

Sampah yang berada di dalam rumah nenek Sulih Warti tumpukannya mencapai sekitar 2 meter hingga nyaris menyentuh langit-langit.

Di dalam rumah penuh sampah itu juga terdapat kulkas bekas yang tersembunyi di antara botol dan bungkus makanan-minuman.

Bukan cuma itu, pohon babakan angsana juga tumbuh dari dalam rumahnya.

Pohon itu menembus atap rumah dan menjulang hingga setinggi sekitar 10 meter.

Tak hanya itu saja, bahkan terlihat jelas kondisi kamar mandi nenek Sulih yang dipenuhi tumpukan sampah.

Mengutip Tribunvideo.com, warga setempat setiap hari melihat Sulih Warti berkeliling kompleks untuk mencari sampah-sampah plastik dan dibawa ke dalam rumahnya.

Perubahan perilaku nenek Sulih Warti sudah dilihat warga semenjak wanita lansia itu menjadi janda usai suaminya meninggal dunia bertahun-tahun silam.

Nenek Sulih Warti, kata Elisabeth, diusir oleh anak tirinya selepas sang suami meninggal.

Rasa sakit hati itu membuat nenek Sulih Warti yang sebelumnya tinggal di Rorotan bersama sang suami akhirnya kembali lagi ke rumah di Tugu Utara.

"Sulih Warti ini tinggal di rumah itu sendiri aja. Awalnya memang kan tinggal di situ, terus pindah ke Malaka.

Nah pas suaminya meninggal itu dia diusir sama anak tirinya," ucap Elisabeth.

"Sejak mulai itu dia langsung stres, karena baru pulang dari kuburan suaminya langsung diusir anak tirinya," sambungnya.

Seiring keputusan nenek Sulih Warti tinggal di dalam rumah penuh tumpukan sampah, warga tidak menganggapnya orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Sebab, selama ini Sulih Warti merupakan orang yang normal ketika diajak berbicara.

Nenek ini juga mengerti pembicaraan setiap orang dan bisa membalas percakapan dengan baik. (TribunJateng/Like Adelia/TribunSumsel)

Berita ini telah diolah dari artikel TribunJateng berjudul Anak Durhaka! Pria 51 Tahun Kondisi Sakit Diduga Dibuang Anak Kandungnya di Pinggir Jalan Tangerang