Breaking News:

Berita Viral

VIRAL Wanita Dikejar dan Dipukul 2 Pria di Jogja, Mengaku dari Samsat dan Mau Mengambil Motor

Seorang wanita jadi korban kekejaman preman di jogja, dikejar kemudian dipukul oleh dua orang pria.

Penulis: Eri Ariyanto
Editor: Candra Isriadhi
Instagram @merapi_uncover
Wanita dikejar dan dipukul 2 orang pria. 

TRIBUNNEWSMAKER - Seorang wanita jadi korban kekejaman preman di jogja, dikejar kemudian dipukul oleh dua orang pria.

Dua preman itu diduga akan mengambil sepeda motor milik wanita tersebut.

Sebuah video yang menceritakan kejadian itu kini viral di media sosial.

Pihak kepolisian setempat pun langsung mengusut kasus itu.

Video yang viral itu diunggah oleh akun instagram @hyogaha**** dan diunggah ulang oleh akun @merapi_uncover.

Viral wanita dikejar dan dipukul 2 pria di Jogja
Viral wanita dikejar dan dipukul 2 pria di Jogja

Baca juga: Gempar! Oknum Petinggi Perusahaan yang Nakal, Paksa Karyawati Ngamar Agar Diperpanjang Kontrak Kerja

Pada unggahan itu, dinarasikan orang yang hendak mengambil sepeda motor mengaku dari Samsat.

Sang korban dan pelaku pun sempat cekcok.

Diketahui, sang pelaku bahkan mengarahkan korban ke jalan sepi namun korban menolak.

Ternyata pelaku masih membuntuti korban hingga di traffic light simpang empat Condongcatur (Concat).

Dalam akhir video, korban sempat dipukul oleh pria berbaju putih dengan ponsel.

Dua preman itu diduga akan mengambil sepeda motor milik wanita
Dua preman diduga akan mengambil sepeda motor milik wanita

Baca juga: ASTAGFIRULLAH! Gadis Kelas 2 SMP Terlibat Prostitusi Online di Bogor, Dibisniskan Oleh 2 Orang Pria

Ada pula narasi soal 'Jogja Tidak Aman'.

"Dua orang mengaku dari SAMSAT melakukan modus dengan alasan motor korban adalah motor macet kredit." tulis keterangan unggahan tersebut dikutip Tribunnewsmaker dari akun Instagram @merapi_uncover Rabu (3/5/2023).

"Setelah adu mulut korban wanita sampai dipukul menggunakan handphone pelaku." lanjutnya.

"Lokasi lampu merah Condong Catur. Stay safe kawannn," tutupnya.

Saat dimintai konfirmasi terpisah, Direskrimum Polda DIY Kombes Nuredy Irwansyah Putra mengatakan pihaknya tengah menangani kasus tersebut.

"Untuk kasus tersebut sudah kami monitor," kata Nuredy kepada wartawan, Rabu (3/52023).

Nuredy menyebut dalam kasus ini belum ada laporan polisi yang masuk.

Akan tetapi, dia memastikan akan memburu pelaku.

"Sampai saat ini, terkait peristiwa tersebut belum ada LP yang masuk, namun kami lagi berupaya mencari tahu korban dan pelaku yang ada di video tersebut," terangnya.

Nuredy juga berpesan kepada masyarakat agar melapor jika mengalami tindak kekerasan.

Ia berjanji polda dan jajaran akan segera menangani kasus dan memberi sanksi kepada pelaku agar ada efek jera.

"Jika ada masyarakat yang mengalami kekerasan ataupun ancaman kekerasan, silakan segera lapor ke Polda DIY ataupun kantor polisi terdekat, nanti akan kami tindaklanjuti dengan segera agar pelaku dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya dan menjadi efek jera," tutupnya.

Dadang Buaya saat diamankan petugas Koramil, Jumat (28/5/2021).
Dadang Buaya saat diamankan petugas Koramil, Jumat (28/5/2021). (Tribun Cirebon/Istimewa)

Berita Viral Lainnya, Preman Bernama 'Buaya' Kembali Gegerkan Garut Jabar Usai Bacok 2 Warga dengan Senjata Tajam

Seorang preman bernama 'Buaya' kembali gegerkan warga Garut usai membuat onar.

Sosok pria bernama 'Buaya' merupakan preman yang setiap hari berada di Garut.

Sebelumnya Buaya sempat membuat gempar seluruh Garut ketika menyerang kantor polisi dan koramil pada 2021.

Kini pria bernama asli Dadang kembali membuat onar dengan membacok dua warga dengan senjata tajam.

Peristiwa itu terjadi di Kampung Cigodeg, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (25/4/2023), pukul 02.00 WIB.

Kapolres Garut AKBP Rio Wahyu Anggoro mengatakan, pihaknya kini tengah memburu Dadang bersama tiga temannya yang melarikan diri.

"Sudah kami monitor, tim sedang bergerak," ujarnya saat dihubungi, dikutip dari Tribun Cirebon.

Rio mengatakan, dua korban Dadan bernama Opid dan Roni.

Baca juga: Dihadang Sepuluh Preman Curhat Nindy Ayunda Awal Kena Teror, Ngaku Trauma, Sudah Kantongi Bukti

Keduanya mengalami luka parah di bagian kepala dan punggung.

Kini korban tengah dirawat di rumah sakit.

Sementara untuk motif pembacokan masih belum diketahui.

"Saya peringatkan segera kooperatif. Jika tidak, saya akan langsung turun memimpin untuk mencari kalian," ungkapnya.
Sempat serang kantor polisi dan koramil.

Ilustrasi preman.
Ilustrasi preman. (faktapers.id)

Sebelumnya, pada Jumat (28/5/2021), Dadang bersama 15 temannya menyerbu Markas Koramil Pameungpeuk dan Markas Polsek Pameungpeuk yang ada di selatan Garut, Jawa Barat.

Penyerangan berawal saat Dadang yang mengendarai motor sambil mabuk berpapasan dengan Jaka.

Keduanya hampir bertabrakan karena Dadang membawa motor bukan di jalurnya. Jaka lalu menegur Dadang.

Baca juga: Ledakan Bom di Polsek Astanaanyar Bandung, Pelaku Seorang Pria, Menerobos Apel Pagi

Tak terima ditegur, Dadang menampar dan menodongkan pisau ke leher Jaka.

Jaka yang tak terima kemudian memanggil adiknya yang merupakan anggota TNI.

Adik Jaka mendatangi Dadang dan keduanya terlibat cekcok.

Anggota polisi Bripka Dedi yang mendapat laporan dari warga, datang ke lokasi dan berusaha melerai.

Namun, malah dilukai oleh Dadang.

Pria berambut coklat bernama Dadang Buaya bersama belasan orang lainnya menyerang Markas Koramil Pameungpeuk dan Markas Polsek Pameungpeuk yang ada di selatan Garut, Jawa Barat.
Pria berambut coklat bernama Dadang Buaya bersama belasan orang lainnya menyerang Markas Koramil Pameungpeuk dan Markas Polsek Pameungpeuk yang ada di selatan Garut, Jawa Barat. (Kolase Tribun Lampung)

Setelah cukup lama, keributan akhirnya berhenti.

Namun, ternyata Dadang belum puas.

Masih dalam kondisi mabuk berat, tidak lama dia mendatangi Markas Koramil Pamengpeuk untuk mencari anggota TNI yang sempat terlibat perkelahian dengannya.

Dadang datang membawa mobil bersama sejumlah temannya.

Baca juga: Saya Diintimidasi Nindy Ayunda Datangi LPSK, Cari Perlindungan, Ngaku Diteror: Ada Sepuluh Preman

Dia juga membawa sejumlah senjata tajam berupa golok, samurai, hingga igrek.

Tak berhasil menemui anggota TNI, Dadang bersama sejumlah temannya mendatangi Mapolsek Pamengpeuk yang jaraknya hanya beberapa ratus meter dari Koramil Pamengpeuk, untuk mencari Bripka Dedi.

Di Mapolsek Pamengpeuk, Dadang sempat menyerang satu anggota polisi lain, yaitu Bripka Uun.

Namun, berhasil dilerai hingga rombongan Dadang disuruh pulang.

Dadang kemudian ditangkap dan divonis dua tahun penjara.

(Tribunnewsmaker/Eri Ariyanto)

Tags:
berita viral hari iniJogjaklitihmotor
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved