Berita Viral
'Nyawa Terancam' Disekap di Myanmar 3 TKI Asal Cianjur Selamatkan Diri Bayar Tebusan, Kini Terlantar
Pilu 20 Pekerja Migran Indonesia (PMI disekap penyalur tenaga kerja di wilayah konflik di Myanmar. Kini tiga diantara mereka akhirnya berhasil selamat
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Pilu 20 Pekerja Migran Indonesia (PMI disekap penyalur tenaga kerja di wilayah konflik di Myanmar.
Kini tiga diantara mereka akhirnya berhasil selamat setelah membayar uang tebusan.
Mereka yang selamat kini berada di KBRI Bangkok di Thailand, menunggu dipulangkan ke Tanah Air.
Kabar tersebut disampaikan Koordinator Departemen Advokasi DPN Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI), Juwarih, Jumat (5/5).
"Sekarang sudah aman, sudah selamat," ujarnya.
Juwarih menceritakan, kondisi TKI asal Indramayu itu berbeda dengan belasan TKI lainnya yang juga mengalami penyekapan di Myanmar.
Hingga kemarin, ungkap Juwarih, belasan TKI itu masih disekap.
Baca juga: Mengaku Pengacara, Pria Ini Tiduri 16 TKI Hongkong, 4 Orang Hamil, Korban Diperas dengan Video Syur
Baca juga: Kami Tak Sanggup Lagi! Puluhan TKI Disekap di Myanmar, Dipukuli & Disetrum, Disuruh Kerja 18 Jam

"Itu mereka beda gedung, teman-teman yang dari Indramayu ini berada di gedung yang lain," ujarnya.
Juwarih mengatakan, ketiga TKI asal Indramayu yang selamat itu adalah Susrendi (31), warga Kecamatan Patrol; Yogi (27), warga Kecamatan Anjatan; dan Irgi Prastiyo (19), juga warga Kecamatan Anjatan.
Juwarih mengaku masih menunggu kabar dari KBRI Bangkok perihal tindak lanjut terhadap terhadap TKI yang berhasil selamat tersebut.
"Sekarang kondisinya ada di shelter KBRI Bangkok, mungkin di sana akan di tanya-tanya dahulu, tapi kondisinya sekarang sudah aman," ujarnya.
Juwarih mengatakan, ketiga TKI asal Indramayu ini akhirnya dilepaskan oleh para penyekapnya setelah membayar uang kompensasi sebesar Rp 12-15 juta per orang.

"Uangnya itu dari transfer keluarganya ke rekening perusahaan," ujarnya.
Namun, perjuangan ketiga TKI untuk bisa sampai ke KBRI setelah lepas ternyata juga tak mudah.
Walau berhasil keluar dari perusahaan, mereka terlantar di Myanmar.
Beruntung, ujar Juwarih, lokasi mereka ketika itu berada di perbatasan Myanmar dengan Thailand.
Mereka pun akhirnya menyebrang ke negara tersebut dan berupaya mencari pertolongan.
Namun, karena tidak memiliki biaya, mereka terpaksa harus berjalan kaki mencari lokasi KBRI Bangkok di Thailand.
Selama penyekapan, ungkap Juwarih, kondisi mereka mengkhawatirkan.
Karena khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan inilah, pihak keluarga akhirnya memutuskan untuk membayar uang tebusan kepada pihak perusahaan agar mereka bisa lolos.
Kabar penyekapan terhadap puluhan tenaga kerja asal Indonesia terungkap awal April lalu menyusul rekaman video yang mereka buat dan berhasil mereka kirimkan pada keluarga mereka di Indonesia.
Dalam rekaman video itu puluhan TKI mengaku sudah tak kuat lagi.
Mereka memohon Presiden Joko Widodo segera menyelamatkan mereka.
"Kami tidak sanggup lagi, nyawa kami terancam di sini.
Mohon bantuannya segera mungkin," ujar salah seorang TKI.
Mereka mengatakan, ada 30 TKI yang disekap di Myanmar.
Tiga di antaranya dari Indramayu.
Sisanya dari Jakarta, Sukabumi, Bekasi, Medan, dan Cimahi.
Mereka mengaku selalu dipaksa untuk bekerja 18 jam setiap harinya dan disiksa jika melawan.
Tak hanya dipukul, mereka juga kerap disetrum. Kondisi tersebut sudah berlangsung hampir setahun.
"Semua dokumen kami sengaja dihilangkan.
Terakhir kami diterbangkan dari Malaysia ke Thailand.
Dari Thailand jalur darat masuk ke negara Myanmar," ujar salah seorang TKI.
Bareskrim Polri mengaku telah mengidentifikasi perekrut puluhan warga negara Indonesia (WNI) yang hingga kini masih disekap di Myanmar.
Para perekrut itu kini tengah diburu.
(handhika rahman)
Artikel ini diolah dari TribunJabar.id dengan judul Kisah 3 TKI Asal Cainjur yang Disekap di Myanmar Selamatkan Diri, Bayar Uang lalu Jalan ke Thailand
Sumber: Tribun Jabar
Sosok Wahyu Widodo, Hakim PN Jombang Sampai Nangis Bacakan Putusan Kasus Balita Tewas Diracun |
![]() |
---|
Kisah Saimah saat Banjir Bali, Taruh Anak di Atas Kompor: Kalau Anak Tidak Selamat Mending Saya Mati |
![]() |
---|
Mahfud MD Bongkar Kekecewaan Besar Sri Mulyani: Luka Dijarah, Perih Disamakan dengan Ahmad Sahroni |
![]() |
---|
Purbaya Yudhi Larang Anaknya Main IG, Yudo Sadewa Masih Sindir Sri Mulyani, Singgung Momen Nangis? |
![]() |
---|
Fakta-fakta Drama Pergantian Menkeu dari Sri Mulyani ke Purbaya Yudhi, IG Kontroversial Yudo Sadewa |
![]() |
---|