Kunci Jawaban
KUNCI JAWABAN Pendidikan Agama Katolik Kelas 4 SD Halaman 151 Kurikulum Merdeka, Hidup Murid Yesus
Soal dan kunci jawaban pelajaran Pendidikan Agama Katolik kelas 4 SD halaman 151 Kurikulum Merdeka
Editor: Talitha Desena
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Soal dan kunci jawaban dari pelajaran Pendidikan Agama Katolik kelas 4 SD halaman 151 Kurikulum Merdeka, dimana anak-anak akan membaca kitab suci kutipan Kis 2:41-47.
Dalam bagian soal dan kunci jawaban dari pelajaran Pendidikan Agama Katolik kelas 4 SD halaman 151 Kurikulum Merdeka, anak-anak akan menjawab soal-soal mengenai bacaan.
Diharap setelah menyelesaikan bagian soal dan kunci jawaban Pendidikan Agama Katolik kelas 4 SD halaman 151 Kurikulum Merdeka, anak-anak jadi dapat berdiskusi mengenai cara hidup murid Yesus.
Berikut kunci jawaban Pendidikan Agama Katolik kelas 4 SD Kurikulum Merdeka halaman 151.
Dalam buku Pendidikan Agama Katolik Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka halaman 151, terdapat 5 soal pada bagian Ayo Kita Diskusikan.
Pada Bab 4 Doa sebagai Tanggapan atas Kehadiran Allah Sub Bab Doa Syukur Secara Bersama ini, siswa mampu memahami doa syukur secara bersama, serta mewujudkan semuanya itu melalui sikap dan tindakan dalam hidup sehari-hari.
Sebelum mengerjakan 5 soal di bagian Ayo Kita Diskusikan, sebaiknya siswa memahami Bab 4 terlebih dahulu.
Baca juga: KUNCI JAWABAN Sejarah Kelas 11 SMA Halaman 84 85 Kurikulum Merdeka, Dampak PD II Terhadap Indonesia
Baca juga: KUNCI JAWABAN Pendidikan Agama Katolik Kelas 4 SD Halaman 163 Kurikulum Merdeka, Pengorbanan Ibu

Kunci Jawaban Pendidikan Agama Katolik Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka Halaman 151
Ayo Membaca Kitab Suci
Bacalah kutipan Kitab Suci Kis 2:41-47 di bawah ini!
Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu, jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan.
Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda.
Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.
Dengan bertekun dan dengan sehati, mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah.
Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah.
Dan mereka disukai semua orang.
Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.
Ayo Kita Diskusikan
Diskusikanlah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1. Apa saja kegiatan yang dilakukan oleh para murid Yesus yang pertama, menurut Kis 2:41-47?
Jawaban: Mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
2. Mengapa cara hidup mereka disukai oleh banyak orang?
Jawaban: Cara hidup mereka yang baru terbentuk menjadi sesuatu yang menarik bagi masyarakat di sekitarnya. Mereka pun disukai oleh semua orang. Banyak orang ingin ikut menjadi bagian di dalamnya.
3. Apakah cara hidup seperti itu masih tampak pada kehidupan Gereja di sekitar kita?
Jawaban: Ya, sampai saat ini kehidupan Gereja di sekitar kita masih mempertahankan dan mengembangkan kebersamaan sebagai persekutuan, ikatan persaudaraan, sikap saling membantu, hingga berdoa bersama dan menekuni ajaran iman bersama.
4. Sebutkan bentuk-bentuk kegiatan doa bersama yang ada di lingkungan Gerejamu!
Jawaban: Doa saat ekaristi, doa arwah, doa lingkungan, dan doa rosario.
5. Apa manfaat dari doa bersama, baik di dalam keluarga, di lingkungan maupun di dalam kelompok lainnya?
Jawaban: Doa bersama yang dilakukan dapat memberikan warna baru dalam hidup rohani kita. Selain mendekatkan kita kepada Tuhan, berdoa bersama juga mempererat hubungan kita dengan sesama.
"Ad Maiorem Dei Gloriam" dan Riwayat Pendidikan Karakter Sekolah Katolik

Ad Maiorem Dei Gloriam adalah kalimat dalam Bahasa Latin.
Arti kata Ad Maiorem Dei Gloriam dalam Bahasa Indonesia, sedikit banyak, adalah "demi kemuliaan Tuhan yang lebih besar".
Kata-kata itu menjadi semboyan berikut simbol bagi perjalanan riwayat persekolahan Katolik yang diasuh oleh lembaga hidup bakti para imam dan bruder dari Serikat Jesus (SJ).
Persekolahan Katolik yang masuk dalam asuhan para imam dan bruder SJ ini antara lain SMA Kolese Seminari Menengah Santo Petrus Kanisius Mertoyudan di Magelang, Jawa Tengah, SMA Kolese De Britto Yogyakarta, SMA Kolese Loyola Semarang, SMK Kolese Mikael Surakarta, dan SMA Kolese Kanisius Jakarta.
Sekolah Katolik binaan para imam dan bruder SJ yang terhitung tertua di Indonesia adalah SMA Seminari Menengah Santo Petrus Kanisius Mertoyudan, Magelang.
Angka tahun berdiri SMA Kolese Seminari Menengah Santo Petrus Kanisius Mertoyudan, Magelang adalah 30 Mei 1912.
Kendati demikian, pada saat pendirian, SMA Kolese Seminari Menengah Santo Petrus Kanisius Mertoyudan, Magelang, belum berlokasi di Kabupaten Magelang.
Lokasi pertama adalah di Muntilan, salah satu kecamatan di Kabupaten Magelang yang berjarak sekitar 12 kilometer ke arah Yogyakarta.
Namanya pun masih Kolese Xaverius Muntilan.
Salah satu alumnus SMA Seminari Menengah Santo Petrus Kanisius Mertoyudan, Magelang, adalah mendiang Jakob Oetama, pendiri Grup Kompas Gramedia.
Santo Ignatius Loyola
Di dalam ritus Gereja Katolik ada istilah orang kudus yang dipercaya menjadi pelindung pilihan Tuhan untuk umat Katolik.
Orang kudus pria disebut santo.
Orang kudus wanita disebut santa.
Sumber bacaan dari Ensiklopedi Orang Kudus, terbitan Cipta Loka Caraka, tahun 2005 memberikan informasi mengenai Santo Ignatius Loyola (1491-1556).
Santo Ignatius Loyola yang lahir di Azpeitia, Spanyol adalah sosok orang kudus yang menjadi cikal bakal semboyan Ad Maiorem Dei Gloriam.
Karakter
Inspirasi dari Ignatius Loyola ini menjadi salah satu bentuk pendidikan karakter yang diajarkan di sekolah-sekolah Katolik asuhan para imam dan bruder SJ.
Salah satu hasil refleksi Santo Ignatius Loyola berkenaan dengan Ad Maiorem Dei Gloriam adalah semangat kepekaan terhadap sesama.
Bentuk kepekaan itu antara lain menolong sesama yang membutuhkan, menyapa banyak orang tanpa membeda-bedakan status maupun derajat, dan lain sebagainya.
Sekolah-sekolah Katolik dalam pendidikan karakter juga mengajarkan tentang pelayanan bagi sesama serta sikap menjadi pemimpin yang melayani.
Bentuk kepekaan pelayanan itu, menghasilkan semboyan man for others yang juga menjadi ciri khas sekolah Katolik asuhan para imam dan bruder SJ, termasuk sekolah-sekolah Katolik pada umumnya.
Disclaimer:
- Jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anak.
- Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.
(Tribunnews.com/Katarina Retri/Kompas.com/Josephus Primus)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kunci Jawaban Pendidikan Agama Katolik Kelas 4 SD Halaman 151 Kurikulum Merdeka Bab 4: Doa Bersama dan di Kompas.com dengan judul Ad Maiorem Dei Gloriam
Sumber: Tribunnews.com
Jawaban Pelatihan Pintar Kemendag Modul 3.4: Tugas Utama Seorang Waka Kurikulum di Sebuah Sekolah? |
![]() |
---|
Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 154 155: Berikan Penilaian Kalian Terhadap Cerita Tersebut |
![]() |
---|
Jawaban Bahasa Inggris Kelas 10 Halaman 87: Who Will in The Information In he Text Useful? |
![]() |
---|
Jawaban PJOK Kelas 4 Halaman 12: Apa Yang Kamu Ketahui Tentang Gerak Berpindah Tempat? |
![]() |
---|
Jawaban Informatika kelas 5 Halaman 105 Bagaimanakah Cara Menyusun Algoritma Secara Runtut dan Logis |
![]() |
---|