Berita Viral
INNALILLAHI! Bacok Warga hingga Tewas, ODGJ Ini Dipukuli Batu & Kayu Bertubi, Nyawa Melayang
ODGJ tewas karena dikeroyok dan dihajar warga setelah membacok seorang pria di Bima. NTB
Editor: Dika Pradana
TRIBUNEWSMAKER.COM - INNALILAHI! Gegara nekat membacok warga sampai tewas, Orang Dalam Gangguan Kejiwaan (ODGJ) ini dihajar warga.
Nasib ODGJ di Madapanggga, Bima, Nusa Tenggara Barat tersebut berakhir tragis setelah digebuki oleh sejumlah warga.
Tak sedikit warga yang ramai-ramai menghakimi ODGJ tersebut secara sepihak.
Sejumlah warga bahkan memukuli ODGJ tersebut dengan batu dan kayu.
Selain itu, ada pula warga yang menganiaya ODGJ tersebut menggunakan senjata tajam.

Hingga pada akhirnya ODGJ tersebut tewas setelah dianiaya oleh warga tanpa perlawanan.
Diketahui, ODGJ bernasib nahas tersebut bernama Syamsudi.
Syamsudin merupakan warga Desa Tonda, Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima.
Sebelum tewas, Syamsudin dikejar lalu dihakimi warga secara bergiliran dengan kayu dan batu, Senin (8/5/2023) lalu.
Pria ODGJ tersebut diduga telah melakukan tindak pidana pembunuhan.
Beberapa hari lalu, Syamsudin telah membacok warga Desa Mpuri.
Oleh Syamsudin, nyawa seorang warga tersebut melayang setelah dibacok olehnya.
Baca juga: BERINGASNYA Petugas Dinsos Karawang Diduga Rudapaksa ODGJ Cantik, Nasib Korban Pilu, KPAI: BIADAB!
Kepala Bagian Operasi Polres Bima, Kompol Herman menjelaskan, dua tahun lalu Syamsudin terjerat kasus pembunuhan warga setempat.
Hal itu membuat nasibnya sempat ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
Berkas perkara tersangka Syamsudin bahkan telah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Bima.
Namun, berkas tersebut dikembalikan oleh pihak berwenang.
Hal itu dikarenakan tersangka merupakan ODGJ.
Setelah penyidikan kasus ini dihentikan, lanjut Herman, Syamsudin tidak dikembalikan ke keluarganya karena alasan tertentu.
Dua tahun berlalu, Syamsudin kemudian dipulangkan ke keluarganya.
Baca juga: ASTAGHFIRULLAH, Kaum Hawa Syok, Pemudik Ini Pamer Alat Kelamin di Muka Umum, Sempat Ngelantur: ODGJ?

Beberapa bulan berada di sana, Syamsudin kembali membacok warga Desa Mpuri hingga tewas.
Korban pembacokan Syamsyudin bernama Fajar Amirullah.
Geram melihat aksi ODGJ ini, ratusan warga lantas mengejar hingga menghakiminya.
"Pada saat di TKP korban masih hidup. Setelah dievakusi dan dirawat tim medis puskesmas korban meninggal dunia," ujarnya.
Akibat pengeroyokan tersebut, Syamsudin akhirnya tewas.
Setelah dinyatakan meninggal dunia pada Selasa (9/5/2023) korban langsung dipulangkan ke rumahnya untuk dimakamkan.
Sementara situasi pasca-kejadian berhasil dikendalikan.
"Setelah kejadian itu sampai saat ini situasi di TKP sudah kondusif," kata Herman.
Pihak keluarga pun mengaku syok ketika mendapati nasib tragis Syamsudin.
Baca juga: Hidup Sendiri, Melamun Pilu Nasib Mira eks Pengacara & Model Idap ODGJ, Ditinggal Ibu, Harta Habis

BERITA VIRAL LAINNYA, 'Hidup Sendiri, Melamun' Pilu Nasib Mira eks Pengacara & Model Idap ODGJ, Ditinggal Ibu, Harta Habis
Terungkap masa lalu kelam Mira, mantan pengacara serta model yang kini dirawat di rumah sakit jiwa (RSJ).
Wanita bernama asli Mira Damayanti itu belakangan viral karena kehidupannya yang memilukan.
Ia disorot lantaran mengidap gangguan jiwa dan tinggal sebatang kara di rumah mewahnya di kawasan Pulo Gadung.
Belasan tahun hidup sendirian, Ibu Mira akhirnya dievakuasi dan dibawa oleh dinas sosial ke RSJ.
Adalah Youtube Pratiwi Noviyanthi yang berinisiatif memboyong dan mengobati Ibu Mira.
Tinggal sendirian dengan kondisi memprihatinkan, Ibu Mira nyatanya sempat punya profesi mentereng.
Wanita bertubuh kurus itu adalah seorang mantan pengacara dan mantan model.
Tak main-main, Ibu Mira juga memiliki gelar S1 sarjana hukum dan berasal dari keluarga kaya raya.

Cerita keluarga dan kehidupan Ibu Mira pun akhirnya diurai mantan Ketua RT di lingkungan Ibu Mira.
Sang mantan ketua RT menceritakan momen saat Ibu Mira mulai mengalami gangguan jiwa.
Kejadian itu dimulai di tahun 2011.
Sebelum tahun tersebut, Ibu Mira tinggal berdua bersama ibunya.
Namun beberapa tahun pindah, Ibu Mira pun pilu karena sang ibunda meninggal dunia.
"Dia tinggal di sini waktu kuliah. Setelah ibunya meninggal, dia masih ada sopirnya tapi cuma beberapa bulan, betul-betul tinggal sendiri. Masih normal. Bisa dibayangkan, hidup sendiri, melamun, akhirnya dia gitu (depresi). Waktu bulan pertama masih keurus karena yayasan punya ayahnya masih ada, yang bayarin pam, listrik, uang bulanan. Lama-lama law firm-nya tutup, enggak ada pemasukan," ujar mantan Ketua RT dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Yana Kojot, Kamis (11/5/2023).
Pasca-kepergian sang ibu untuk selamanya, Ibu Mira masih stabil psikisnya.
Namun tak disangka, momen kepergian sang ibunda adalah titik awal kejatuhan Ibu Mira.

Pertama, Ibu Mira ditipu orang yang menjadi perantara kontrakan miliknya di Pondok Indah.
Gara-gara penipuan tersebut, Ibu Mira harus menjual semua barang-barangnya di rumah.
"Dia masih sempat ngontrakin rumah yang di pondok indah. Itu hampir Rp200 juta ditipu sama perantaranya, uangnya dibawa kabur. Ketika itu mulai lah Mira jual-jual barang rumahnya. Kita bantu cari keluarganya (Mira)," kata sang mantan Ketua RT.
Usai kejadian tersebut, Ibu Mira pun terguncang.
Tak berselang lama, keluarga ibunya Mira pun sempat ditemui oleh pihak RT setempat hingga tetangga.
Namun kala itu, keluarga ibunya hanya mengurus Mira selama beberapa bulan saja.
Sebab Mira pada akhirnya hidup sendirian lagi selama belasan tahun.
"Saya lapor ke RW, lurah, udah tiga kali itu di 2011 dan 2012, 2014. Dokter jiwa juga datang, dikasih rekomendasi enggak bisa," akui sang mantan Ketua RT.
Musibah kedua yang dialami Ibu Mira adalah saat rumahnya dimasuki maling.

Di tahun 2011, Ibu Mira yang tinggal seorang diri mendadak syok karena rumahnya kecurian.
Namun tak cuma mengalami pencurian, Ibu Mira juga dilecehkan sang maling.
"Lalu di 2011 ( Ibu Mira) kecurian, selain dicuri, Ibu Mira juga dilecehin, diikat, akhirnya ke polisi, kita rontgen ke rumah sakit. Keluarganya enggak muncul-muncul, akhirnya kita yang bersihin," imbuh mantan Ketua RT.
Dari musibah ketiga itulah Ibu Mira mengalami perubahan dari segi psikis.
Sebab saat ditemukan, Ibu Mira dalam kondisi tak berdaya akibat diperkosa maling.
"Dia diikat, bajunya udah ke mana-mana. Pas dia diikat, ditutup mulutnya, dia di jendela gitu (berusaha kabur). Ada yang teriak, kita samperin, baru saya pakein sarung, panggil polisi. Enggak ada (saksi mata). Kita lihat dia udah terikat, bajunya udah enggak karuan, sempat dikerjain (diperkosa)," ujar mantan Ketua RT.
Kasihan dengan nasib Ibu Mira, pengurus RT pun akhirnya menemui keluarga ayahnya Ibu Mira.
"Keluarga lalu datang, mumpung datang saya sodorin surat pernyataan bahwa dia sebagai keluarga bertanggung jawab atas Ibu Mira," pungkas Ibu Mira.(TribunBatam/Tri Indaryani)
Berita ini telah diolah dari artikel TribunBatam dan Kompas.com.
Sumber: Tribun Batam
Meiza Aulia Pergi dari Rumah & Eza Gionino Tak Tahu Dimana Keberadaannya, Sedih Tak Rayakan Ultah |
![]() |
---|
Klaim Punya Uang 23 Miliar, Terungkap Pendidikan Yudo Sadewa, Putra Purbaya Yudhi, Lulusan Amerika? |
![]() |
---|
Kini Digugat Cerai, Eza Gionino Dulu Tak Direstui Ibu Saat Menikahi Meiza Aulia, Diberi Dua Pilihan |
![]() |
---|
Prosesi pemakaman Zetro Leonardo Purba, Staf KBRI di Peru yang Tewas Ditembak, Istri Genggam 3 Anak |
![]() |
---|
Postingan Ikbal Setelah Bunuh Istri dan Bayinya di Pandeglang, Pamer Foto Kedua Korban: Maaf Sayang |
![]() |
---|