Temui Mantan Pacar, Wanita Ini Kemudian Hamil Anak Kembar, Suami Syok Temukan Chat: 'Minum Pil KB'

Dia sangat dihormati dan dimanjakan oleh mertuanya.

Mereka juga baru saja memperbaiki dan memperbarui 4 lantai rumah agar menantu perempuan dapat hidup dengan nyaman, tetapi Luu tidak menghormati mertuanya, tidak menyentuh apapun, hanya suka pergi keluar dengan teman-teman.

Baca juga: JENGKEL Jamaah Indonesia Dituding Hobi Selfie, Tak Dengarkan Khutbah, Yusuf Mansur: Baik Sangkalah!

Setengah tahun setelah pernikahan, Ms. Luu hamil, terlebih lagi, dengan anak kembar.

Tuan Long Chi Nghia, meski agak bingung dengan ketidakaktifan pasangan itu, tetap senang saat istrinya mendapat kabar baik.
Tanpa diduga, suatu hari, Tuan Long Chi Nghia tiba-tiba memberi tahu orang tuanya bahwa dia ingin bercerai.

Ketika orang tuanya bertanya mengapa, dia langsung menunjukkan foto percakapan antara Luu dan mantan pacarnya, selain pesan antara dia dan dokter untuk menanyakan tentang minum pil KB.

Ternyata sebelumnya, Ms. Luu pernah pacaran dengan mantan pacarnya dan Mr. Long Chi Nghia juga mengetahui hal ini.

Setelah itu, Ms. Luu hamil, sehingga Mr. Long Chi Nghia curiga bahwa anak kembar dalam kandungan istrinya bukanlah miliknya,
tetapi mungkin milik mantan pacarnya.

Karena tidak lagi mempercayai istrinya dan tidak ingin 'membesarkan anak' itu, Tuan Long Chi Nghia memutuskan untuk bercerai.

Tuan Long Chi Nghia berharap Nyonya Luu akan kembali ke rumah ibunya untuk menjelaskan semuanya agar keduanya bisa bercerai dengan damai.

Tanpa diduga, Luu mengunci diri di kamarnya, menolak untuk bertemu siapa pun.

Kasihan menantu perempuannya yang sedang hamil, orang tua Tuan Long Chi Nghia masih membawakan nasi ke kamar Nyonya Luu setiap hari.

Namun, dia menelepon orang tuanya untuk memberitahunya bahwa keluarga Long melecehkannya, menguncinya di kamar dan tidak memberinya makan meskipun dia sedang hamil.

Orang tua Luu sangat marah dan segera pergi ke rumah keluarga Long untuk meminta penjelasan.

Melihat itu, Tuan Long Chi Nghia tidak lagi menghormati istrinya, memberikan kesaksian kepada orang tua istrinya, tetapi mereka tidak mempercayainya.

Kedua keluarga itu berdebat satu sama lain, akhirnya menggunakan bantuan otoritas lokal dan wartawan.