Berita Viral
ASTAGHFIRULLAH! Niat Hati Rayakan Ulang Tahun Teman, Belasan Siswa SD di Probolinggo Malah Keracunan
Niat hati rayakan ulang tahun teman, belasan siswa SD di Probolinggo malah mengalami keracunan massal.
Editor: Candra Isriadhi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Niat hati rayakan ulang tahun teman, belasan siswa SD di Probolinggo malah mengalami keracunan massal.
Semua korban diketahui merupakan siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Tahfidz Bintangku, Kota Probolinggo.
Banyak korban mengalami keracunan setelah meneguk produk teh kemasan pada Jumat (12/5/2023).
Para siswa kelas 4 itu mengalami gejala pusing hingga muntah.
Saat ini, mereka tengah dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Dr. Mohamad Saleh, Kota Probolinggo.

Kepala SDIT Tahfidz Bintangku, Trisni Asigazin mengatakan peristiwa keracunan bermula ketika dua siswa merayakan ulang tahun di sekolah.
Wali murid dua siswa itu pun membagikan makanan ringan dan minuman teh kemasan.
"Ada wali murid yang bersedekah makanan ringan, yakni donat."
"Selain itu juga minuman teh kemasan, Teh gelas dan Teh Pucuk."
Baca juga: INNALILLAHI! 304 Warga di Sragen Keracunan Usai Makan Nasi Kotak Hajatan, Alami Diare hingga Pingsan
"Wali murid bersedakah karena anaknya ulang tahun."
"Ada dua siswa yang berulang tahun," katanya.
Trisni melanjutkan, saat seorang siswa minum produk teh kemasan, tepatnya teh pucuk, dia merasakan hal aneh."

"Rasa dari minuman teh itu tidak manis seperti biasanya.
"Siswa itu bilang jika teh pucuk rasanya pahit pada wali kelas," ungkapnya.
Mendengar hal tersebut, wali kelas meminta para siswa untuk tidak meminum produk teh kemasan itu.
Namun sayangnya, beberapa siswa lain sudah ada yang terlanjur meneguknya.
Baca juga: Pusing! Ingin Rayakan Lebaran, 106 Orang Malah Keracunan Es Kelapa di Purwakarta, Puskesmas Penuh
"Kemudian, mereka bereaksi ada yang pusing dan mual."
"Ada 19 siswa yang merasakan gejala tersebut. Mereka adalah siswa kelas 4," sebutnya.
Mendapati ada masalah kesehatan pada belasan siswa, Trisni dan para guru memberikan pertolongan pertama.
Salah satunya, belasan siswa itu diberikan air degan hijau.

"Sesuai SOP sekolah kami, sembilan siswa itu harus diperiksakan secara berlanjut supaya ada rekomendasi medis mengenai kesehatannya. Jika tidak ada pemeriksaan berlanjut khawatirnya ketika siswa tiba di rumah gejala itu muncul lagi," terangnya.
Pihak sekolah awalnya melarikan siswa ke Puskesmas Kedopok.
Tapi karena jumlah siswa yang mengalami keracunan cukup banyak, tim medis menyarankan agar siswa dibawa ke RSUD Dr Mohamad Saleh.
"Kami lantas menghubungi call center 112 untuk meminta bantuan ambulans. Respon petugas cepat. Ambulans lekas datang dan langsung mengantarkan 19 siswa ke RSUD Dr. Mohamad Saleh. Para siswa saat ini ditangani di ruang IGD," pungkasnya.
304 Warga di Sragen Keracunan Usai Makan Nasi Kotak Hajatan
Ratusan warga yang ada di Kecamatan Sambirejo, Sragen keracunan pada Jumat (28/4/2023).
Mereka keracunan setelah memakan nasi kotak hajatan tetangganya.
Akibatnya, sebanyak 304 orang menjadi korban dalam peristiwa tersebut.
Salah satu korban, Hadi Wiyono, warga Dukuh Galeh, Kecamatan Sambirejo, mengatakan, dia mengalami diare hingga pingsan usai memakan nasi kotak.
"Kejadian saya kira-kira tiga jam setelah makan, terus diare, sama perut rasanya nggak kuat, saya sudah pingsan di rumah," ujarnya, Minggu (30/4/2023), dikutip dari Tribun Solo.

Hadi menuturkan, peristiwa bermula saat ia menerima hantaran dua kotak nasi dari warga yang hendak mengadakan hajatan.
Karena lapar sepulang dari ladang, Hadi kemudian menyantap satu nasi kotak sampai habis.
Dalam boks itu terdapat nasi, daging, dan sayuran.
Setelah makan, Hadi kembali beraktivitas. Akan tetapi, berselang tiga jam, Hadi mengalami diare.
Ia juga merasakan sakit di bagian perut, hingga membuatnya pingsan.
"Kejadian saya kira-kira tiga jam setelah makan, terus diare, sama perut rasanya nggak kuat, saya sudah pingsan di rumah," ucapnya.

Kini, Hadi diopname di puskemas.
Ia masih merasakan nyeri dibagian perutnya, sehingga dia belum diizinkan pulang.
"Masih sakit (menunjuk perut), kata dokter belum boleh pulang dulu, katanya mau dicek darahnya dulu," ungkapnya.
304 warga di Sragen alami keracunan
Hingga Minggu, sebanyak 304 warga menjadi korban keracunan massal.
"Sampai pagi ini, pasien total sebanyak 304 orang," tutur Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sragen Udayanti Proborini, dilansir dari Tribun Solo.
Berdasarkan data, terdapat 13 orang yang masih menjalani rawat inap, baik di puskesmas maupun rumah sakit.
Sedangkan, sebanyak 291 korban lainnya menjalani rawat jalan.
"Yang rawat inap, rencana pulang hari ini ada 10 orang," jelasnya.

Ungkap penyebab keracunan massal di Sambirejo, Sragen
Untuk mengungkap penyebab keracunan massal di Desa Jambeyan, Dinkes Sragen sudah mengambil sampel makanan yang dicurigai.
"Kita sudah mengambil sampel makanan yang dicurigai, karena satu kotak itu ada banyak makanan, tidak hanya daging, ada nasi, ada pisang, kerupuk, kita kirim ke Labkes Provinsi," terang Udayanti, Sabtu, dikutip dari Tribun Solo.
Udayanti mengungkapkan, tak hanya isian nasi kotak yang dijadikan sampel, Dinkes juga mengambil air di lingkungan tempat hajatan tersebut.
Korban keracunan massal di Sragen ini mengeluhkan perut mual, muntah, hingga diare.
(TribunJatim.com/Danendra Kusuma)
Diolah dari artikel TribunJatim.com.
Warga Berbondong-bondong Kembalikan Barang-barang Ahmad Sahroni yang Dijarah, Takut Dipenjara? |
![]() |
---|
Viral Gerakan 'fromMalaysiatoIndonesia', Warga Luar Negeri Ramai-ramai Belikan Makanan untuk Ojol |
![]() |
---|
Pilu Rusdamdiansyah Ojol di Makassar Tewas Dikeroyok Karena Dituduh Intel, Rencana Nikah Pupus |
![]() |
---|
Lonjakan Harta Ahmad Sahroni Setelah Jadi Anggota DPR, Dalam 3 Tahun Kekayaan dari 2,8 M Jadi 207 M |
![]() |
---|
Kabar Bocah yang Ambil Jam Tangan Ahmad Sahroni Seharga 11,7 M, Sang Ibu: Ga Tau Cara Pakainya |
![]() |
---|