Kunci Jawaban
KUNCI JAWABAN PKN Kelas 7 SMP Halaman 124 Kurikulum Merdeka, Elemen-elemen Revolusi Mental
Berikut ini soal dan kunci jawaban pelajaran PKN kelas 7 halaman 124 Kurikulum Merdeka mengenai revolusi mental
Editor: Talitha Desena
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Soal dan kunci jawaban dari pelajaran PKN kelas 7 halaman 124 Kurikulum Merdeka, dimana anak-anak akan mempelajari mengenai revolusi mental.
Berikut ini adalah bagian soal dan kunci jawaban dari PKN kelas 7 halaman 124 Kurikulum Merdeka, anak-anak akan diminta menyalin tabel mengenai elemen revolusi mental di buku masing-masing.
Diharapkan dengan mengerjakan bagian soal dan kunci jawaban dari pelajaran PKN kelas 7 halaman 124 Kurikulum Merdeka, diharapkan anak-anak dapat semakin memahami materi mengenai revolusi mental di pelajaran PKN.
Berikut kunci jawaban PKN kelas 7 halaman 124 Kurikulum Merdeka.
Pada buku PKN kelas 7 halaman 124 Kurikulum Merdeka, terdapat tugas Siswa Aktif.
Tugas pada buku PKN kelas 7 halaman 124 Kurikulum Merdeka memuat soal terkait materi Revolusi Mental.
Sebelum melihat kunci jawaban PKN kelas 7 halaman 124 Kurikulum Merdeka, siswa diharapkan terlebih dahulu menjawab soal secara mandiri.
Baca juga: KUNCI JAWABAN Tema 8 Kelas 3 Subtema 3 Pembelajaran 2 Halaman 121 122 123 124 125 Kebiasaan & Budaya
Baca juga: KUNCI JAWABAN Tema 8 Kelas 3 SD Subtema 3 Pembelajaran 1 Halaman 112 113 114 115 116 117 118 119 120
Kunci jawaban pada artikel ini digunakan sebagai panduan dan pembanding oleh orang tua untuk mengoreksi pekerjaan anak.
Ada kemungkinan terdapat perbedaan jawaban pada kunci jawaban PKN kelas 7 halaman 124 Kurikulum Merdeka.
Siswa Aktif
Cobalah cari cara untuk meningkatkan elemen Revolusi Mental dalam diri kalian.
Salinlah tabel di bawah ini di buku masing-masing, serta isi setiap elemennya!
1. Elemen
- Integritas:
- Etos Kerja:
- Gotong Royong:
2. Cara Meningkatkan dalam Diri Kalian
Jawaban:
1. Integritas
- Selalu menepati janji yang telah dibuat.
- Memikirkan konsekuensi atas setiap tindakan yang dilakukan.
- Mendekatkan diri dengan lingkungan dan pengaruh yang tepat.
2. Etos Kerja
- Selalu disiplin waktu dalam segala hal.
- Konsisten dalam melakukan setiap pekerjaan atau aktivitas.
- Mempertahankan rasa tanggung jawab.
3. Gotong Royong
- Meningkatkan rasa peduli terhadap sesama.
- Bersikap toleransi antar umat beragama di berbagai lingkungan.
- Meningkatkan sikap saling membantu dan tanpa pamrih.
Revolusi Mental: Sejarah, Penerapan, dan Capaian
Revolusi menjadi jargon utama Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pemilihan Presiden (Pilres) 2014 lalu.
Setelah terpilih, Presiden Jokowi bersama Jusuf Kalla sebagai wakil presiden menerapkan revolusi mental dalam mengelola pemerintahan.
Sebenarnya apa itu revolusi mental?
Sejarah Revolusi Mental
Revolusi Mental bermula dari ajakan Presiden Jokowi untuk mengangkat kembali karakter bangsa. Karena telah mengalami kemerosotan dengan secepat-cepatnya dan bersama-sama (revolusioner).
Revolusi Mental adalah suatu gerakan untuk menggembleng manusia Indonesia agar menjadi manusia baru, yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat elang rajawali, berjiwa api yang menyala-nyala.
Dilansir dari situs resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), gagasan revolusi mental pertama kali dilontarkan oleh Presiden Soekarno pada peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 1956.
Soekarno melihat revolusi nasional Indonesia saat itu sedang mandek. Padahal tujuan revolusi untuk kemerdekaan Indonesia yang seutuhnya belum tercapai.
Revolusi di zaman kemerdekaan adalah sebuah perjuangan fisik, perang melawan penjajah untuk mempertahankan bangsa Indonesia.
Setelah bangsa Indonesia merdeka, sesungguhnya perjuangan belum berakhir. Revolusi masih terus dilakukan, namun lewat cara yang berbeda.
Jika dulu mengangkat senjata, tapi membangun jiwa yang merdeka, mengubah cara pandang, pikiran, sikap, dan perilaku.
Lewat cara itu akan membuat Indonesia menjadi bangsa yang besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain.
Diangkat lagi
Ide dasar itu yang membuat Presiden Jokowi kembali mengaungkan revolusi mental. Jiwa bangsa yang terpenting adalah jiwa merdeka, jiwa kebebasan untuk meraih kemajuan.
Gerakan Revolusi Mental semakin relevan bagi bangsa Indonesia yang saat ini sedang menghadapi tiga masalah pojok, yakni merosotnya wibawa negara.
Kemudian merebaknya intoleransi, dan melemahnya sendi-sendi perekonomian nasional. Gerakan ini terbukti berdampak positif bagi kinerja pemerintah Presiden Jokowi.
Dalam waktu tidak lama, banyak prestasi yang diraih berkat semangat intergritas, kerja keras, dan gotong royong.
Pada Desember 2016, Presiden Jokowi mengeluarkan Intruksi Presiden (Inpres) Nomor 12 Tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).
Inpres ini bertujuan untuk memperbaiki dan membangun karakter bangsa yang mengacu pada nilai-nilai intergritas, etos kerja, dan gotong royong untuk membangun budaya bangsa yang bermartabat.
Lalu modern, maju, makmur, dan sejahtera berdasarkan Pancasila.Pada inpres ini gerakan revolusi meliputi lima pogram, yakni;
- Gerakan Indonesia Melayani
- Gerakan Indonesia Bersih
- Gerakan Indonesia Tertib
- Gerakan Indonesia Mandiri
- Gerakan Indonesia Bersatu.
Prinsip Revolusi Mental
Dilansir situs resmi Gerakan Nasional Revolusi Mental, ada delapan prinsip dasar pada revolusi mental, yakni:
- Revolusi Mental adalah gerakan sosial untuk bersama-sama menuju Indonesia yang lebih baik.
- Harus didukung oleh tekad politik (political will) Pemerintah.
- Harus bersifat lintas sektoral
- Kolaborasi masyarakat, saktor privat, akademisi, dan pemerintah.
- Dilakukan dengan program "gempuran nilai" untuk senantiasa mengingatkan masyarakat terhadap nilai-nilai strategis dalam setiap ruang publik.
- Desain program harus mudah dilaksanakan (user friendly), menyenangkan bagi seluruh segmen masyarakat.
- Nilai-nilai yang dikembangkan terutama ditujukan untuk mengatur moralitas publik (sosial) bukan moralitas privat (individu).
- Dapat diukur dampaknya dan dirasakan manfaatnya oleh warga masyarakat.
Capaian empat tahun Revolusi Mental
Berjalan empat tahun Pemerintah Jokowi, Gerakan Revolusi Mental mencapai hasil yang baik.
Ada empat hal yang terlihat pada keberhasilan pencapaian ini, yakni:
- Kebijakan pemerintah yang menyentuh semua lapisan masyarakat.
- Perbaikan fasilitas dan budaya pelayanan yang lebih baik.
- Pelayanan publik dilaksanakan secara transparan, tertib, dan pasti.
- Pembangunan infrastruktur yang berkesinambungan.
Diberitakan Kompas.com (10/5/2014), konsep yang digagas Jokowi lahir dari persoalan bangsa Indonesia. Karakter bangsa harus dibangun secara positif sebagai modal pembangunan Indonesia.
"Ini bukan tiba-tiba, ini lahir dari permasalahan terbesar bangsa kita, yakni masalah karakter bangsa," ujar Jokowi.
Menurutnya, jika karakter bangsa telah tertanam kuat, maka negara dapat maju dengan pesat. Dia, mencontohkan sejumlah negara yang melakukan penguatan karakter, seperti Jepang dan Jerman.
Mereka memiliki mental yang positif. Untuk mewujudkan menekankan pentingnya pendidikan untuk membangun karakter bangsa.
Penanaman budi pekerti, kedisiplinan, dan sikap positif harus ditanamkan melalui kurikulum pendidikan.
*) Disclaimer:
- Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak.
- Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.
(Tribunnews.com/Enggar Kusuma)
Artikel ini telah diolah dari Tribunnews.com dan di Kompas.com
Sumber: Tribunnews.com
| Jawaban Modul 3 FFPN Topik 1 PPG 2025 Apa Pengertian 'manusia merdeka' Menurut Ki Hadjar Dewantara? |
|
|---|
| Jawaban Dokumen Refleksi di Ruang GTK: Apa Inspirasi Menarik Yang Anda Peroleh Dari Kegiatan? |
|
|---|
| Jawaban modul 2 PSE topik 3 PPG Guru 2025: Apa Yang Perlu Diperhatikan Dalam Experiential Learning? |
|
|---|
| Jawaban Cerita Reflektif Modul 2 PPG 2025: Bagaimana Pembelajaran Sosial Emosional |
|
|---|
| Jawaban Latihan Pemahaman Modul 2 PSE Topik 3: Yang Bukan Komponen Dari Experiential Learning Kolb? |
|
|---|