Berita Viral
TRAGIS! Mahasiswi Kendari Dianiaya Senior, Kondisi Pilu, Badan Lebam, Kepala & Bibir Berdarah
KEJAMNYA senior di Kendari tega aniaya mahasiswi, kondisi mengenaskan, badan lebam, kepala dan bibir berlumuran darah, kini lakukan visum.
Editor: Damar Klara Sinta
TRIBUNNEWSMAKER.COM - ASTAGHFIRULLAH! seorang mahasiswi Kendari dari Universitas Halu Oleo baru saja dianiaya dua senior.
Kejadian ini berawal saat korban akan mengambil baju PDH.
Senior dengan sadis menganiaya korban hingga mahasiswi babak belur.
Kondisi korban memprihatinkan.
Diketahui, badan korban terlihat babak belur, kepala dan bibir berdarah.
Belum diketahui motif utama sang senior menganiaya tersebut.
Seperti apa kronologinya?
Baca juga: SOSOK Pelaku Penganiayaan Mahasiswa Unismuh, Korban Diserang Secara Sadis, Polisi Kantongi Identitas
Begini kondisi mahasiswi Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) usai diduga dianiaya dua seniornya.
Sebelumnya, mahasiswi UHO Kendari berinisial WAP menjadi korban penganiayaan oleh dua seniornya berinisial NI dan F.

Kejadian tersebut dialami mahasiswi Jurusan D3 Teknik Sipil Fakultas Teknik UHO Kendari tersebut saat akan mengambil baju PDH, pada Jumat (2/6/2023).
Usai dianiaya oleh kedua seniornya, korban mengalami luka lebam, bibir pecah, hingga sakit bagian kepala.
"Iya, sudah divisum tadi, hasilnya luka lebam di pipi, bibir pecah, dan ada di bagian kepala," ujar kakak korban Bebi, Jumat (2/6/2023).
Selain itu, kata Bebi, sang adik juga tidak bisa makan karena rahang dan bibirnya sakit usai diduga dianiaya dua seniornya.
"Dia (W) belum makan ini sakit dia mengunyah," Ucapnya.
Karena tak terima dugaan penganiayaan terhadap sang adik, kakak korban melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Poasia.
Sebelumnya diberitakan, Kapolresta Kendari, Kombes Pol Muh Eka Fathurrahman membenarkan tentang laporan dugaan penganiayaan senior terhadap junior tersebut.
Baca juga: VIRAL! Mahasiswa Kedokteran di Makassar Hilang Misterius, Sempat Hubungi Ibu: Semuanya Hancur Sekali
Saat ini, kata Eka Fathurrahman, polisi sedang mempertemukan pelapor dan pihak kampus mengenai kejadian tersebut.
"Kami saat ini masih mempertemukan pihak kampus (Fakultas Teknik) dengan pihak keluarga korban," ujar Kapolresta Kendari.
BERITA LAINNYA, MISTERI Tewasnya Mahira Mahasiswi USU, Surat Wasiat Diduga Palsu, Ayah Angkatnya Malah Tolak Autopsi
Misteri meninggalnya Mahira Dinabila mahasiswi semeseter 2 Jurusan Sosiologi FISIP Universitas Sumatera Utara (USU) viral di media sosial.
Mahira ditemukan tewas di rumahnya, Komplek Rivera, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan, Rabu (5/3/2023).
Kini pihak keluarga mengungkap berbagai keganjilan dan menganggap meninggalnya Mahira tidak wajar.
Mulai dari rumahnya tergembok dari luar, hingga surat wasiat yang diduga dipalsukan.
Sebelum tewas, diketahui sejak bayi Mahira diasuh oleh pasangan suami istri yang tidak memiliki anak, berinisial YA dan M.
Berjalannya waktu, orangtua angkat Mahira bercerai. Mahira lalu tinggal bersama YA, sedangkan M menikah lagi.
Kemudian, pada 2020 ibu Mahira meninggal dunia, sejak itu dia tinggal sendiri di rumah warisan ibu angkatnya itu.
Baca juga: INNALILLAHI! Mobil Tabrak Motor yang Ditumpangi Ibu Hamil, Sang Sopir Tewas di Lokasi Kejadian
Baca juga: DITUDUH Mencuri Uang Rp 35 Ribu, Anak Ini Dianiaya Tante & Paman hingga Tewas: Korban Penuh Luka

Oky Andriasyah, paman dan juga kuasa hukum keluarga Mahira mengatakan, sebelum tewas istri Oky yang juga adik dari YA mendapat informasi bahwa Mahira sudah seminggu lebih tidak masuk kuliah.
"Istri saya dihubungi teman Mahira lewat DM (direct messange) Instagram, kok Mahira enggak masuk-masuk kampus. Karena Mahira tidak bisa dihubungi, Rabu (3/5/2023) sekira jam 10 malam, kami inisiatif ke rumahnya," ujar Oky kepada Kompas.com, Kamis (18/5/2023).
Tiba di sana, rumah Mahira terlihat gelap, sepeda motornya terlihat di halaman rumah. Namun anehnya kondisi pagar rumahnya tergembok dari luar.
“Tapi saya ingat betul kata Y dulu, kalau gembok kami di luar, berarti kami sedang di luar," ujar Oky.
Merasa curiga, Oky lalu menghubungi satpam di perumahan tersebut.
Kemudian Oky dan satpam memanjat ke lantai 2 rumah Mahira. Dari sana aroma busuk mulai menyengat.
"Di situ ada jerjak pintu besi itu masih bisa kebuka, kita dorong dan kebuka sikit dan bau (busuk) kecium. Sudah gitu tiba-tiba datang bapak angkat, sama ibu tirinya, itulah sudah mulai grogi keduanya. Mereka yang harus bertanggung jawab dong, masak dibiarkan anak gadis ditinggal sendiri," ujar Oky.
Setelah pintu rumah Mahira didobrak keadaan rumah tampak gelap.
Kemudian setelah menelusuri bau yang menyengat, jasad Mahira akhirnya ditemukan di dapur.
"Kaki kanannya kayak melepuh tapi kaki kiri kayak gosong gitu loh. Kemungkinan kayak luka bakar," ujar Oky.

Selain itu di lantai tempat Mahira ditemukan terlihat menguning, seperti bekas terbakar.
Saat itu jasad korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan.
Namun anehnya menurut Oky, ayah angkat Mahira justru meminta agar jenazah Mahira cepat dikuburkan.
Ayah angkatnya juga keberatan jasad Mahira diotopsi.
Ayahnya tersebut lalu melapor ke Polsek Patumbak.
“Waktu itu saya belum tahu kalau ternyata M itu bukan ayah kandung Mahira. Pada pukul 02.00 atau jam 04.00 dibawa masuk dulu jenazah ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dimandikan bilal, baru dimakamkan," kata Oky
Setelah pemakaman Oky ketemu dengan ayah kandung Mahira yang bernama Pariono. Saat itu Pariono mencurigai bahwa Mahira tewas tidak wajar.
"Kematian ini kok ada kejanggalan, seorang mahasiswi USU yang soleh dan memiliki track record bagus," ujar Oky.
Di sisi lain kecurigaan juga terkuak dari surat wasiat yang ditemukan di dekat jasad Mahira.
Menurut Oky, surat itu dipalsukan, tulisannya berbeda dengan tulisan asli Mahira.
"Dari surat wasiat itu, bukan Mahira yang punya, di surat ada tulisan bapakku. Sementara Mahira manggil bapaknya itu papa ke bapak angkatnya itu. Nah, dia (Mahira) juga gak pernah bilang dirinya aku, dia selalu menyebut dirinya dengan nama Ira," ujarnya.
Kata Oky, sejak cerita ini muncul, polisi membongkar makam Mahira untuk dan selanjutnya dilakukan autopsi pada Sabtu (9/5/2023).
“Gampang sebenarnya menciduk (pelakunya) dari surat itu aja. Okelah (nunggu) dari hasil autopsi nanti, tapi nunggunya lama baru keluar. Cepat dong itu ditindak oleh polisi,'' harapnya.
Terpisah Kapolsek Patumbak Kompol Faidir Chaniago mengatakan masih menyelidiki kasus ini.
"Sudah kita autopsi, sudah kita buat BAP (berita acara pemeriksaan) sudah kita kirim hasil otopsi lambung, cairan sudah di labfor kita menunggu hasil penyelidikannya," kata Faidir.
Namun, dia belum bisa memastikan kematian Mahira mengerah ke peristiwa pembunuhan atau bukan.
"Belum (dipstikan) penyebabnya, kita masih menunggu hasil penyelidikan hasil autopsi," tutupnya. (TribunnewsSultra.com/ Sugi Hartono)
Berita ini diolah oleh TribunnewsSultra.com
Hidup Sebatang Kara, Chalik Sutikno Tewas Tak Ketahuan di Rumahnya, Riwayat Sakit Kanker Paru-paru |
![]() |
---|
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Nindia Oleh Dede Maulana Karena Ingin Pajero, Pura-pura Jadi Pengusaha |
![]() |
---|
Tangis Ayah Nindia IRT di Jambi yang Tewas Dirampok, Ikhlas Pajero Diambil: Kenapa Anak Saya Dibunuh |
![]() |
---|
HP Alfatih Raib Sebelum Tragedi Al Khoziny, Pesan Ayah Bak Firasat: Kalau Ikhlas, Jadi Penolak Bala |
![]() |
---|
Terungkap Isi Obrolan Sahroni & Asrilia Penyanyi Seksi di Foto Viral, Tak Sengaja Ketemu di Hotel |
![]() |
---|