DICAP PEMBOROSAN, Wisuda TK-SMA Dihapus? Gibran Raka Beri Respon Menohok: 'Kalau Kemahalan, Lapor!'

TRIBUNNEWSMAKER.COM - SOSOK Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka memberi reaksi menohok terkait viralnya penolakan wisuda TK hingga SMA yang dicap kegiatan pemborosan.

Sosok Gibran Rakabuming Raka tampaknya cukup santai memberikan reaksi terhadap viralnya penolakan wisuda TK, SD, SMP, SMA.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka tak mempermasalahkan perayaan wisuda kelulusan untuk anak TK, SD, SMP, dan SMA yang menjadi topik pembahasan belakangan ini.

Diketahui, belakangan ini muncul seputar perdebatan apakah anak TK hingga SMA perlu mengadakan acara kelulusan seperti wisuda mahasiswa, ramai di berbagai plafon media sosial.

Tak sedikit warganet terutama kaum emak-emak yang merasa keberatan dengan adanya acara kelulusan tersebut.

Pasalnya, kegiatan tersebut biasanya diselenggarakan secara mewah di tempat-tempat eksklusif.

Tentu hal tersebut akan membutuhkan dana lebih untuk menyelenggarakannya.

Biaya yang terbilang tak sedikit tersebut tentu akan dibebankan oleh wali murid.

Baca juga: KONTRAS Reaksi Gibran & PSI soal Pelecehan Selvie Ananda, Pelaku Dilaporkan: Ntar Diciduk Nangis

Oleh karena itu, belakangan ini kegiatan wisuda TK hingga SMA menimbulkan polemik di media sosial.

Meski demikian, putra sulung dari Joko Widodo tersebut tak akan melarang adanya kegiatan wisuda tersebut.

Hal itu diungkapkan oleh Gibran Rakabuming dengan syarat tidak memberatkan orang tua murid.

"Tidak apa-apa, asalkan tidak keberatan dan tidak memberatkan orang tua," kata Gibran di Puro Mangkunegaran Solo, Jumat (16/6/2023), malam.

Gibran menilai, perayaan wisuda disetiap jenjang pendidikan merupakan hal wajar. Sebab, perayaan dilaksanakan dalam satu kali seumur hidup atau setiap jenjang sekolah.

Baca juga: Diajak Gibran Makan Bestik, Puan Maharani Sampaikan Pesan Rahasia Megawati: Imbas Bertemu Prabowo

"Asalkan tidak keberatan tidak memberatkan, orang tua, anak-anak senang tidak apa-apa. Itu kan momen sekali seumur hidup ya," ujarnya.

Meski demikian, hingga kini belum ada laporan terkait penolakan wisuda di wilayah kekuasaannya.