Breaking News:

Berita Kriminal

NGERI! Penculik Potong Jari Sedang Merebak, Minta Uang Tebusan Rp 1,5 M hingga Ancam Mutilasi Korban

Baru-baru ini ramai di Ekuador kasus penculik memotong jari sang korban.

Editor: Eri Ariyanto
Istimewa
Ilustrasi penculik potong jari sedang merebak. 

TRIBUNNEWSMAKER - Baru-baru ini ramai di Ekuador kasus penculik memotong jari sang korban.

Penculik itu kemudian meminta tebusan lebih tinggi hingga miliaran rupiah ke keluarga korbannya.

Selain itu, pelaku penculikan itu juga mengancam akan memutilasi.

Kasus penculikan dengan modus memotong jari korban itu sedang merebak di Ekuador.

ILUSTRASI penculikan.
ILUSTRASI penculikan. (TribunJateng)

Baca juga: VIRAL! Bocah di Kotabaru Hilang saat Bermain di Pinggiran Sungai, Teman Sebut Korban Diterkam Buaya

Dalam beberapa dekade terakhir, Ekuador telah dikenal secara luas menjadi tempat perlindungan yang damai.

Namun belakangan ini, negara itu semakin mirip dengan Peru dan Kolombia di dekatnya, dua produsen besar kokain dengan sejarah kriminal yang kejam.

Kasus penculikan dengan mutilasi jari

Pada Maret lalu, istri seorang pengusaha di kota Guayaquil telah menerima foto seseorang memotong dua jari dari tangan kiri suaminya.

Penculik itu mengancam akan memutilasinya lebih lanjut kecuali diberi tebusan 100.000 dollar AS (sekitar Rp1,5 miliar).

Dugaan penculikan anak tentara
Ilustrasi penculikan. (Tribunnews)

Baca juga: INNALILLAHI! Ibu di Jember Bunuh 2 Anaknya Lalu Gantung Diri, Suami Syok Temukan 3 Jenazah Korban

Kejadian lebih lama, pada akhir 2022, polisi Ekuador merilis foto seorang anggota angkatan laut Chile yang dua jarinya dipotong setelah menjadi korban penculikan saat berada di negara itu untuk mengunjungi pacarnya.

Pada April kemarin, media sosial di Ekuador heboh dengan unggahan foto rontgen tangan tanpa jari.

Foto itu adalah seorang migran asal Ekuador yang terjerat dalam penculikan selama masa liburan di kampung halaman.

Sebagaimana dikutip dari AFP, dalam lima bulan pertama tahun ini, laporan kasus penculikan meningkat tiga kali lipat menjadi 189 kasus dibandingkan periode yang sama pada 2022 yang "hanya" berjumlah 60 kasus.

Angka itu diyakini masih banyak yang tidak dilaporkan.

Beberapa penculik mencari pembayaran cepat, menuntut uang tebusan paling rendah 5.000 dollar AS.

Pakar Luis Cordova mengatakan kepada AFP, bahwa kampanye serangan "menakutkan" di Ekuador telah memberikan tekanan kepada pemerintah yang tengah terperosok dalam krisis keamanan publik.

Kota Pelabuhan Guayaquil yang memiliki jumlah penduduk sekitar 3 juta orang telah menjadi sarang kekerasan.

Kota ini antara lain telah menyaksikan sejumlah kejadian mengerikan, termasuk bom mobil, pembantaian di penjara, tubuh yang dimutilasi, tubuh yang digantung di jembatan, dan penculikan.

"Pertumpahan darah belum melonjak ke tingkat yang pernah dicapai di Kolombia atau Meksiko pada puncak kekerasan narkoba, tetapi kita sedang menempuh jalan yang sama," kata analis keamanan di Ekuador, Carla Alvarez.

Ilustrasi pencabulan.
Ilustrasi penculikan gadis. (KOMPAS.COM/HANDOUT)

Berita Lainnya, Pamit Beli Sate, Gadis Usia 11 Tahun di Malang Jadi Korban Penculikan, Dibawa Kabur Oleh Pria

Seorang gadis berusia 11 tahun jadi korban penculikan oleh pria berinisial MH (37).

Diketahui, sang korban pamit hanya untuk membeli sate yang lokasinya masih di sekitaran rumah.

Mengetahui anaknya hilang dan tak kunjung pulang, keluarga sang gadis pun melaporkan kasus itu ke polisi.

Kini, tersangka berhasil ditangkap oleh jajaran Satreskrim Polres Malang, Rabu (23/5/2023).

Baca juga: VIRAL! Tak Terima Ditegur Perkara Merokok, WN Rusia Terlibat Perkelahian dengan WNI Sekeluarga

MH diduga membawa kabur anak perempuan berusia 11 tahun warga Desa Palaan, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang, sejak Sabtu (20/5/2023) lalu.

Sebelumnya, keluarga korban mengadukan kehilangan anak ke seorang polisi RW Polres Malang.

"Anggota Polisi RW yang dikeluhkan keluarga korban ini, bernama Aipda Arif berkoordinasi dengan jajaran Satreskrim Polres Malang," ungkap Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana saat ditemui, Kamis (25/5/2023).

Kholis menyebutkan, setelah melakukan serangkaian penyelidikan, tim gabungan Satreskrim Polres Malang bersama anggota polisi RW terkait mendapat petunjuk bahwa korban diduga dibawa lari oleh pelaku ke kawasan Semarang, Jawa Tengah.

"Benar, pelaku berhasil diamankan tim gabungan Polisi RW dan Satreskrim Polres Malang di sebuah homestay di Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Jawa Tengah," terangnya.

Pada Sabtu malam orangtua korban mengadu ke polisi RW bahwa anak mereka tak pulang ke rumah.

Padahal, korban pamit hanya untuk membeli sate yang lokasinya masih di sekitaran rumah.

"Pada hari Sabtu itu, sekitar pukul 15.00 WIB, terakhir kali korban pamit membeli sate di dekat rumah, namun hingga malam tidak kunjung pulang," jelasnya.

Baca juga: VIRAL! Sebulan Hilang, Gadis di Bandung Akhirnya Ditemukan, Ternyata Dibawa Pria Kenalan Medsos

Pihak keluarga sudah berusaha mencari ke rumah teman-teman korban namun tidak ditemukan.

Proses pencarian sempat terkendala, lantaran korban tidak membawa alat komunikasi.

“Proses penyelidikan mulai menemukan titik terang saat korban menghubungi keluarganya dan mengabarkan ada di daerah Lampung, Senin (25/5/2023)," tuturnya.

Namun, dari hasil monitoring pelaku dan korban berada di kawasan Kota Semarang, di sebuah rumah tinggal sementara.

"Setelah berhasil melakukan penangkapan, pelaku dibawa kembali ke Polres Malang," jelasnya.

Hingga saat ini, polisi tengah melakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait motif dan alasan pelaku membawa lari korban tanpa sepengetahuan keluarga.

"Sementara korban saat ini sudah kembali kepada keluarga dan dalam pendampingan unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Satreskrim Polres Malang," katanya.

Pelaku terancam Pasal 332 KUHP tentang membawa lari anak dibawah umur dan Pasal 81 Jo 76D atau Pasal 82 Jo 76E UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

"Ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara,” pungkasnya. (Tribun-Medan)

Diolah dari berita tayang di Tribun-Medan

Sumber: Tribun Medan
Tags:
berita viralpenculik potong jariEkuadorpelakukorban
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved