Breaking News:

Berita Viral

'Luka Kecil' Pilu Ayah di Bali Sempat Tolak ke RS, Kini Anak Meninggal Kena Rabies Digigit Anjingnya

Viral seorang bocah perempuan di Buleleng, Bali diduga terkena rabies setelah digigit oleh anjing kesayangannya.

TribunBali.com/Ratu Ayu Astri Desiani
Viral bocah perempuan di Buleleng meninggal suspek rabies setelah digigit anjing peliharaannya pada Kamis (15/6/2023). 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Viral seorang bocah perempuan di Buleleng, Bali diduga terkena rabies setelah digigit oleh anjing kesayangannya.

Bocah tersebut memperlihatkan tanda-tanda terkena rebies, seperti berontak dan histeris saat mendapatkan penanganan medis di sebuah rumah sakit. ia juga ketakutan saat diberi air.

Sebelumnya, sang ayah sempat menolak untuk membawa anaknya ke rumah sakit atau puskesmas karena merasa luka gigitannya ringan.

Dalam video yang diunggah oleh akun TikTok @kadeksusiani2481 itu memperlihatkan bocah berusia lima tahun didampingi orang tuanya untuk mendapatkan perawatan.

Tampak bocah itu duduk di ranjang rumah sakit dengan tangan yang sudah dipasangi selang infus dan dibalut perban.

Beberapa kali perawat mencoba memberi minum kepada pasien tersebut, tetapi tubuh bocah itu mendadak kejang hingga berontak.

Ia diduga kuat terkena infeksi virus rabies setelah digigit anjing peliharaannya.

Mengutip dari TribunBali.com, bocah bernama KRA itu dikabarkan meninggal dunia pada Kamis (15/6/2023).

Baca juga: INNALILLAHI! Bocah 5 Tahun di Buleleng Meninggal Usai Digigit Anjing Rabies Peliharaan Orangtua

Baca juga: MENCEKAM! 21 Orang di NTT Terinfeksi Rabies, Penyakit Anjing Kian Ganas hingga Ada Korban yang Tewas

Viral bocah perempuan di Buleleng meninggal
Viral bocah perempuan di Buleleng meninggal suspek rabies setelah digigit anjing peliharaannya pada Kamis (15/6/2023).

Suasana duka menyelimuti kediaman KRA di Kecamatan Seririt, Buleleng, Bali.

Kerabat korban bernama JMS (43) menuturkan, KRA digigit oleh anjing peliharaannya sendiri sekitar satu bulan yang lalu, pada bagian lengan kiri.

Saat itu, KRA sedang bermain sendirian di halaman rumahnya.

Kemudian, anjing peliharaannya tiba-tiba datang menghampiri dan langsung menggigit lengan kirinya.

Santika melanjutkan, gigitan anjing itu tidak terlalu dalam, hanya seperti luka goresan.

Orang tua KRA kemudian sigap mencuci lukanya menggunakan sabun dan air mengalir.

Sementara anjing yang menggigit korban langsung dihilangkan dan dikubur oleh ayah korban.

Sayangnya, orang tua korban tidak segera membawanya ke rumah sakit atau puskesmas untuk mendapatkan suntikan Vaksin Anti Rabies (VAR) karena merasa luka gigitannya cukup ringan.

Padahal kerabat korban telah memberikan saran itu untuk menghindari terjadinya rabies.

Sebab, anjing tersebut juga pernah menggigit dua sahabat Riska sekitar enam bulan yang lalu.

"Saat dia digigit, bapaknya langsung menghubungi saya.

Saya sudah sarankan cepat dibawa ke Puskesmas biar di VAR. Tapi kata bapaknya, lukanya hanya kecil," jelas Santika, dikutip Tribunnews.comdariTribunBali.com, Sabtu (17/6/2023).

Ilustrasi bahaya penyakit rabies.
Ilustrasi bahaya penyakit rabies. (Kolase Tribunnewsmaker)

"Setelah digigit itu, Riska juga baik-baik saja badannya tidak panas.

Dua temannya yang pernah digigit sekitar enam bulan yang lalu juga sampai saat ini baik-baik saja, " lanjutnya.

Nahasnya pada Sabtu (10/6/2023), bocah malang itu mulai mengalami gejala khas yang mengarah pada rabies seperti tidak bisa minum air, nyeri menelan, gelisah dan takut pada angin.

Hingga akhirnya KRS dilarikan ke RSUD Tangguwisa pada Minggu (11/6/2023), lalu dirujuk ke RSUD Buleleng untuk penanganan intensif.

Namun sayang selang beberapa jam dirawat di RSUD Buleleng, anak kedua dari pasangan PR dan WS itu meninggal dunia.

Dikatakan kerabatnya, KRA merupakan sosok penyayang binatang khususnya anjing dan kucing.

"Anjing yang menggigit dia ini padahal sering diajak main, bahkan sering diajak tidur di kasur," ungkap Santika.

Jenazah KRA rencananya akan diaben pada Senin (19/6/2023) di Setra Desa Pangkung Paruk.

Akibat kejadian ini, 18 keluarga yang kontak erat dengan KRA diberikan VAR oleh Dinas Kesehatan Buleleng secara bertahap.

Dari Dinas Pertanian kata JMS, juga telah melakukan vaksinasi terhadap anjing-anjing yang ada di Banjar Dinas Lebah Mantung.

Suasana duka menyelimuti kediaman Riska
Suasana duka menyelimuti kediaman Riska di Banjar Dinas Lebah Mantung, Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt, Buleleng, Bali, Kamis (15/6/2023).

Kata Dinas Kesehatan Buleleng

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Buleleng, dr Sucipto, mengaku sangat menyayangkan atas kejadian yang menimpa seorang bocah asal Banjar Dinas Lebah Mantung tersebut.

Pasalnya, VAR sejatinya tersedia di 20 puskemas dan tiga rumah sakit pemerintah yang ada di Buleleng.

VAR tersebut, merupakan pemberian dari Kementerian Kesehatan RI.

"Sayang sekali anak itu setelah terkena gigitan tidak dilaporkan ke pemerintah atau dilarikan ke Puskesmas untuk di VAR."

"Padahal VAR tersedia di seluruh puskemas dan tiga rumah sakit pemerintah.

Pemberian VAR ini juga gratis, tidak dipungut biaya," kata Sucipto.

Sejak Januari 2023 hingga saat ini, tercatat baru satu kasus kematian suspek rabies yang terjadi di Buleleng.

Sementara pada 2022 lalu, kasus kematian suspek rabies mencapai 13 orang.

(Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunBali.com/Ratu Ayu Astri Desiani)

Diolah dari artikel tayang diTribunnews.com

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
anjingBulelengBaliberita viral hari iniRabies
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved