Breaking News:

Berita Kriminal

KRONOLOGI Duel Lansia Bersenjata di Polman, Dipicu Rebutan Tali Rafia Pengikat Sapi:1 Korban Sekarat

GEGARA rebutan tali rafia pengikat sapi, dua lansia saling bacok, 1 korban sekarat penuh luka.

Editor: Dika Pradana
Tribun
ILUSTRASI dua pria saling bacok. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - BIKIN GEGER! pertikaian antara dua kakek-kakek di Desa Riso, Kecamatan Tapango, Polewali Mandar (Polman) di Sulawesi Barat menggunakan senjata tajam.

Kedua lansia tersebut melakukan aksi saling serang menggunakan badik dan parang demi memperebutkan hal sepele.

Mereka diketahui memperebutkan tali rafia yang akan digunakan untuk mengikat hewan ternak sapi.

Diketahui, insiden ini menegangkan ini terjadi pada Senin, (19/6/2023).

Lantas, bagaimana kronologi selengkapnya?

Pelaku inisial AG (60) yang diamankan di polisi setelah memarangi tetangganya hingga korban sekarat di rumah sakit,
Pelaku inisial AG (60) yang diamankan di polisi setelah memarangi tetangganya hingga korban sekarat di rumah sakit, (TribunSulbar)

Pertikaian antara dua lansia ini dipicu hal sepele, lantaran memperebutkan tali rapiah yang digunakan mengikat hewan ternak sapi.

Pelaku dan korban yang masih kerabat dekat itupun sempat bertikai, mengunakan senjata tajam.

Pelaku inisial AG (60) menggunakan parang panjang, sementara korban inisial HA menggunakan badik.

Awalnya HA mendatangi rumah pelaku, lantaran kesal tali rapiah miliknya digunakan oleh korban.

Baca juga: KURANG RISET Sopir di Lampung Curi 2000 Hotwheels, Dijual Rp10 Ribu: Harga Aslinya Capai Rp300Juta

Baca juga: TAK TERIMA Diejek, Pemuda di Batipuh Bacok Kerabat pakai Celurit Nenek:Pelaku Kabur Dibekuk di Bogor

Tali rapiah tersebut hendak digunakan HA mengikat sapi, pelaku AG malah menggunakannya mengikat anjing.

"Saat korban datang di rumah pelaku, disitulah terjadi cekcok hingga bertikai pakai sajam," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Polman, Iptu Bagus Wardana kepada wartawan.

Kejadian itu mengakibatkan satu orang luka pada bagian wajah akibat goresan senjata tajam jenis parang.

Korban tersebut dilarikan kerumah sakit umum daerah (RSUD) Andi Depu Polman Jl Ratulangi, Pekkabata.

Sementara pelakunya telah diamankan di Polsek Tapango, kini berada di Mapolres Polman, Jl Ratulangi.

Ilustrasi hewan ternak sapi
Ilustrasi hewan ternak sapi (Shutterstock)

AG nampak diborgol pada bagian tangan, mengenakan pakaian hitam dan celana pendek berlumur darah.

"Pelakunya kita sudah amankan setelah ia menyerahkan diri usai kejadian pertikaian tersebut," lanjutnya.

Ia menjelaskan pertikaian keduanya dipicu hal sepele, yakni persoalan tali rapiah yang diperebutkan.

Awalnya pelaku menggunakan tali rapiah milik korban untuk mengikat anjing.

Rupanya tali rapiah milik korban hendak digunakan untuk mengikat ternak sapi.

Baca juga: SADIS! Ibu di Sampit Bacok Kepala Balitanya, Korban Digendong & Diseret ke Jalanan: Jadi Tontonan

ILUSTRASI pembacokan.
ILUSTRASI pembacokan. (Tribun)

Korban inisial HR ini kemudian mendatangi rumah pelaku sembari membawa senjata tajam jenis badik.

Keduanya pun sempat cekcok, lantaran korban tidak terima tali rapianya digunakan mengikat anjing.

"Motifnya ini saling rebut tali rapiah, sempat cekcok, dan akhirnya bertengkar pakai senjata tajam," lanjut Iptu Bagus Wardana.

Pelaku yang tersulut emosi lantaran didatangi oleh korban langsung mengambil sebilah parang.

Korban sempat melawan dengan sebilah badik, yang dikhususkan dan mengenai badan pelaku tapi tidak terluka.

ILUSTRASI Pembacokan
ILUSTRASI Pembacokan (Tribun)

Pelaku pun menebas korban dengan parang sebanyak tiga kali dan mendapat luka sobek pada wajah.

"Sekarat korbannya, dan kini mendapat perawatan medis di rumah sakit umum daerah," ungkapnya.

Perkelahian itu pun sempat menghebohkan warga sekitar, dan disaksikan oleh anak korban.

Usai melukai korban, pelaku langsung menyerahkan diri ke Polsek Tapango. Ia pun digelandang ke Mapolres Polman dengan tangan terborgol.

Polisi mengamankan dua senjata tajam jenis badik dan satu parang panjang, dan tali rapiah.

BERITA KRIMINAL LAINNYA, Gegara Masalah Tanah, Pria di Manggarai Barat Tega Bacok Ayah Kandung, Korban Bersimbah Darah

Gegara masalah tanah, seorang pria di Desa Pacar, Kecamatan Pacar, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) tega menganiaya ayah kandungnya.

Pria tersebut melukai sang ayah dengan menggunakan parang.

Akibat dari kejadian itu, sang ayah mengalami luka pada bagian jari dan dahi.

Diketahui saat menganiaya sang ayah, parang itu juga sempat terpental dan menancap di lengan pelaku.

ILUSTRASI ponakan membacok paman lantaran tersinggung dengan ucapan yang menghina idolanya.
ILUSTRASI anak bacok ayah. (Tribun)

Baca juga: INNALILLAHI! Niat Mancing Malah Hanyut, Remaja 15 Tahun Hilang Terbawa Arus di Sungai Laudah

Peristiwa itu terjadi dipicu karena pelaku bernama Anselmus Sardon (51) kesal ayahnya bernama Mateus Pao (78) menjual tanahnya yang berukuran 20x40 meter seharga Rp 37 juta.

Kapolsek Macang Pacar Iptu Iwan Hendriawan mengatakan, peristiwa pembacokan terjadi pada Rabu (14/6/2023).

"Pemicunya adalah masalah tanah. Pelapor (Mateus) bermasalah dengan anaknya yang mempersoalkan sebidang tanah, yang mana tanah tersebut milik dari saudara Mateus," jelas dia, Jumat (16/6/2023) dikutip dari Pos-Kupang.com.

Ilustrasi garis polisi
Ilustrasi garis polisi (TribunPekanbaru/ net)

Kronologi pembacokan

Dia menjelaskan insiden itu bermula saat Ansel membawa parang mendatangi ayahnya.

Pelaku datang dari belakang rumah Mateus dan masuk melewati dapur.

Kemudian, dia langsung memegang kepala sang ayah dengan posisi hendak menggorok.

Iwan mengungkapkan, sebelum membacok korban, pelaku sempat memegang kepala ayahnya dengan posisi parang menempel di leher, seraya melontarkan ancaman.

"Mau mati atau hidup?" kata dia menirukan ucapan pelaku.

Dia menyebut, korban meminta sang anak untuk duduk dan bicara baik-baik, tetapi tak menggubris.

Lantas, keduanya saling dorong hingga keluar dari dapur.

Saat itulah pelaku membacok sang ayah yang segera ditangkis hingga jari telunjuknya terluka.

Baca juga: ASTAGFIRULLAH! Pakai Peci dan Masker, Pria Ini Terekam CCTV Curi Motor Warga, Beraksi di Pagi Buta

ILUSTRASI korban pembacokan.
ILUSTRASI korban pembacokan. (Kompas.com)

Sementara, ujung parang mengenai dahi ayahnya. Parang itu kemudian terpental dan menancap ke lengan pelaku.

Dalam posisi parang menancap ke lengan pelaku, sang ayah segera memeluk anaknya.

Keributan keduanya segera dilerai oleh dua warga kampung yang menyaksikan.

Mereka juga langsung melarikan ayah dan anak itu ke puskesmas.

Kondisi keduanya

Akibat kejadian itu, korban terluka di jari tangan dan dahi.

Sedangkan pelaku juga terluka karena parangnya sendiri setelah terpental saat menyerang sang ayah. 

Kondisi keduanya selamat, tetapi sama-sama bersimbah darah.

Iwan mengatakan, masalah rebutan tanah antara ayah dan anak itu akhirnya diselesaikan secara kekeluargaan.

Namun, polisi tetap mengamankan barang buktinya.

"Mateus Pao dan istrinya tidak mau memproses hukum. Mereka mau urus secara keluarga. Mereka juga tidak mau membuat laporan polisi, tapi kami mengutamakan SOP, kami ambil keterangan dan mengamankan barang buktinya, seperti parang dan pakaian keduanya," pungkas dia. (TribunSulbar/Fahrun Ramli)

Berita ini telah diolah dari artikel TribunSulbar.com.

Tags:
berita viral hari inibacoklansiakakekSenjata TajamsapiPolewali Mandarkorban
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved