Berita Kriminal
NESTAPA Bocah 'Speech Delay' di Tangsel, Tewas Disiksa Ortu, Tangan Dipelintir: 'Belum Bisa Ngomong'
Gegara speech delay, bocah di Tangsel tewas disiksa orang tuanya, tangan dipelintir dan disundut rokok, ortu kesal gegara anaknya belum bisa bicara.
Editor: Dika Pradana
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Nasib pilu bocah dianiaya orang tua di Tangerang Selatan, Banten lantaran menderita speech delay.
Diketahui, speech delay adalah sebuah kondisi yang dapat dialami bayi dan anak-anak yang menyebabkan mereka mengalami keterlambatan bicara dan berbahasa.
Dalam kasus ini, orang tua dari bocah berinisial R menganiaya anaknya hingga tewas.

R yang masih berusia empat tahun tersebut mendapatkan aksi kekerasan dari ibu kandungnya berinisial AZ dan ayah tirinya berinisial D.
Anak tak bersalah itu dinyatakan meninggal di Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Tangerang Selatan, Sabtu (24/6/2023.
R harus mengembuskan nafas terakhir dengan tubuh penuh luka.
Bayi itu disebut pertama kali datang ke rumah sakit pada Selasa (20/6/2023) dan langsung mendapatkan perawatan lantaran tubuhnya yang penuh luka.
Pada hari tewasnya R, terduga pelaku berinisial AZ dan D langsung ditangkap. Kedua orangtuanya itu diduga menyiksa anaknya karena kesal.
Baca juga: Istri Lagi Hamil, Pria Ini Cabuli Wanita Lain di Semak-semak, Korban Disiksa, Modus: Diajak Ziarah
Kesal karena Belum Bisa Ngomong
Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangsel Iptu Siswanto mengatakan, AZ dan D menyiksa R lantaran kesal anaknya itu mengidap speech delay atau keterlambatan berbicara.
"Ini dia (AZ dan D) kesal sama anaknya karena anaknya enggak bisa-bisa ngomong, speech delay," ucap Siswanto. Selasa (27/6/2023).
Lantaran kesal, ZA dan D menganiaya R yang mengakibatkan korban mengalami luka bakar serta lengan kanan patah tulang.
"Anaknya disundut, terus tangannya dipelintir sehingga lengannya patah dan anaknya diangkat-angkat dengan posisi kepalanya di bawah," ucap Siswanto.
Baca juga: Rela Anak Ibu Disiksa? Murka Ibu Brigadir J Anak Tewas & Difitnah, Putri Nunduk Tak Berani Menatap

Dianiaya selama Tiga Pekan
Berdasarkan pengakuan kedua pelaku, kata Siswanto, R dianiaya oleh kedua orangtuanya itu selama sekitar tiga pekan, yaitu sejak Juni 2023.
Dalam periode itu, AZ dan D memang tak melakukan penganiayaannya setiap hari. Namun, dapat dipastikan bahwa tindakan kekerasan lebih dari satu kali.
"Perbuatan itu dilakukan lebih dari sekali sampai akhirnya dibawa ke rumah sakit itu tidak dalam kondisi usai dianiaya. Nah selama proses aniaya itu akhirnya si anak itu mengalami panas atau demam," ucap dia.
Baca juga: ADA BONEKA Lihat Mainan di Kali, Bocah di Jakarta Mau Ambil, Langsung Syok: Ternyata Bayi Ngambang

Baru Tiga Bulan Bersama
Menurut pemilik kontrakan bernama Ida, Balita laki-laki yang diduga tewas usai dianiaya orangtuanya sendiri di kawasan Rawa Buntu, Tangerang Selatan, baru tinggal tiga bulan di sana.
"Kalau bapak dan emaknya (korban) sudah dua tahun tinggal di sini. Sebelumnya itu anak memang sama bapak kandungnya," ucap Ida, Senin (26/6/2023).
Ida menyebutkan, R jarang diajak bersosialisasi dengan teman sebaya oleh AZ sejak tinggal di rumah kontrakannya. Ida mengaku tak mengetahui persis bagaimana peristiwa itu terjadi.
Ia mengaku tak mendengar keributan ataupun mengetahui penganiaya AZ dan D terhadap balitanya meski tempat tinggalnya berdekatan.

Tipu Tetangga
AZ dan D diduga membohongi tetangga pada saat kejadian. Saat itu, ucap Ida, pernah melihat orangtua R mengaku sempat mengantarkan korban ke rumah sakit.
Saat itu, kata Ida, ia ditelepon AZ untuk meminta tolong untuk mengantarkan R dari Puskesmas Rawa Buntu ke RSU Tangerang Selatan.
"Dia (AZ) bilang kalau anaknya sakit panas, sempat demam, terus pingsan. Itu pengakuan pelaku," kata Ida.
Ida sempat sempat menanyakan penyebab R pingsan. Namun, AZ mengaku tak mengetahuinya.
Lebih lanjut, Ida mengaku tak mengetahui secara persis kondisi kesehatan R saat diantar ke rumah sakit. Sebab, posisi R saat itu dalam pelukan AZ sehingga penglihatannya terbatas.
"Kondisinya (R) saat itu masih hidup, masih aktif. Tapi saya enggak lihat kalau ada luka apa enggaknya, soalnya itu anak digendong sama emaknya," ucap Ida.
BERITA KRIMINAL LAINNYA! Gegara Dagangan Tak Laku, 2 Bocah Dianiaya Ibu & Pacarnya:Kulit Disulut Rokok, Korban Histeris
Dua bocah di Malang, Jawa Timur merasakan penderitaan begitu menyakitkan yang dilakukan oleh sang ibu dan pacarnya.
Diketahui, dua bocah berinisial ASA (14) dan AER (4) sering mengeluarkan jeritan tangisnya ketika mendapatkan siksaan dari ibu kandungnya.
Ibu korban bernama Rani Wahyuni (33) tega menganiaya kedua anaknya dengan menyulutkan api rokok ke kulit mereka.
Hal tersebut Rani Wahyuni dan pacarnya lakukan ketika mengetahui dagangan anaknya tak laku keras atau tak sesuai target.
Dalam kasus ini, Rani Wahyuni memaksa kedua anaknya untuk mencari belas kasihan dari orang-orang dengan berdagang hingga larut malam.

Baca juga: MIRIS! Bocah 8 Tahun di Balikpapan Dipaksa Ngemis & Jualan Tisu di Jalanan: Dihajar Ibu Jika Menolak
Alih-alih mendapatkan perlindungan sesampainya di rumah, ASA dan AER justru mendapatkan siksaan brutal dari ibu jika dagangannya tak laku keras.
Keduanya acapkali menangis histeris ketika sang ibu menyiksa mereka.
Diketahui, penganiayaan tersebut ia lakukan bersama kekasihnya pasca bercerai dari mantan suami.
Diketahui, pacar Rani bernama Roni Bagus Kurniawan (37).
Rani merupakan warga yang tinggal di sebuah kontrakan di Jalan Watugede, Kecamata SIngosari, Kabupaten Malang.
Sedangkan kekasihnya Roni juga merupakan warga yang tinggal di tempat yang sama.
Melalui pihak Kepolisian Wakapolres Malang Kompol Wisnu S Kuncoro mengungkapkan fakta mengejutkan terkait penyiksaan bocah tersebut.
"Perbuatan itu dilakukan tersangka Rani Wahyuni yang merupakan ibu kandung korban dan tersangka Roni Bagus Kurniawan, pacar dari ibu korban yang ikut tinggal di rumah kontrakan,"
Pasca resmi bercerai dari mantan suaminya pada tahun 2022 lalu, Rani berhasil memenangkan hak asuh atas kedua anaknya.
Namun, ia justru memperlakukan kedua anaknya dengan sangat buruk.
Bahkan ia tidak menyekolahkan kedua anaknya.
Kedua anak Rani justru dipaksa untuk berjualan makaroni keliling.
Baca juga: TRAGIS! Selamatkan Anak dari Aksi Cabul, Ayah Tewas, 26x Ditusuk Pelaku: Oknum Ngamuk Lukai Polisi

Ia tidak segan-segan menyiksa kedua anaknya jika dagangan makaroninya tidak habis.
Terungkap penganiayaan yang ia lakukan terhadap kedua anaknya berupa sudutan rokok.
Selain itu, Rani juga sering menyabet korban dengan kabel.
Mirisnya lagi, kedua bocah tersebut sering mendapatkan pukulan penggaris besi dari sang ibu.
Penganiayaan terhadap kedua anak malang tersebut mereka terima selama 8 bulan lamanya.
Penganiayaan itu dilakukan Rani dari bulan September 2022 hingga 8 Mei 2023.
Baca juga: Alat Vital Diraba Guru SD di Pinrang Lecehkan 12 Murid, Modus: Dihukum & Ditelanjangi Depan Kelas

Kini keduanya berhasil ditangkap oleh pihak Kepolisian.
Kasus tersebut terungkap setelah \ayah kandung korban melaporkan tindakan penganiayaan terhadap kedua anaknya.
"Kedua tersangka melakukan penganiayaan terhadap korban sebagai hukuman, ketika kedua korban berjualan makaroni keliling tidak habis atau tidak penuhi target," ungkap Kompol Wisnu pada Rabu (31/5/2023).
"Jualan makaroni sampai larut malam, dan bila uangnya tidak sesuai dengan barang akan disulut rokok." tambhanya.
"Dan juga korban AER ini jika menangis akan disulut rokok agar tidak menangis,"tegasnya.
Akibat dari perbuatannya keduanya dijerat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga serta Undang-Undang Perlindungan Anak Nomor 35 Tahun 2014.
Korban pun terancam hukuman penjara minimal lima tahun. (Kompas.com/Larissa Huda)
Berita ini telah diolah dari artikel Kompas.com.
Sumber: Kompas.com
Sadisnya Pembunuh Satu Keluarga di Indramayu, Sahroni Dibekap Sarung, Anaknya Disiksa Tangan Diikat |
![]() |
---|
2 Sosok Terduga Pembunuh Keluarga Haji Sahroni di Indramayu, Mobil Korban Ditemukan di Lokasi Lain |
![]() |
---|
Profesi Haji Sahroni yang Tewas Terkubur Bersama Keluarga dalam Rumah di Indramayu, Pengusaha Walet |
![]() |
---|
5 Fakta Haji Sahroni & Keluarga Tewas Terkubur di Indramayu, Tetangga Curiga 2 Pikap Parkir Lama |
![]() |
---|
Sosok Nurminah Wanita Tewas Dicor Kekasih di Lombok, Hendak Menikah, Pelaku Ternyata Sudah Beristri |
![]() |
---|