ASTAGA! Pria Ini Pukul Pacarnya saat Ultah, Padahal Minggu Depan Mau Nikah, Dituduh Selingkuh: Syok

TRIBUNNEWSMAKER.COM - BERINGASNYA pria di Kendari, Sulawesi Tenggara nekat menghajar kekasihnya yang sedang berulang tahun (ultah) lantaran dituduh selingkuh.

Pria murka dan menuduh kekasihnya telah melakukan aksi perselingkuhan.

Hingga pada akhirnya, pria itu tega memukul kepala korban dengan tangannya sendiri.

Baca juga: KELAINAN ANEH! Rela Rogoh Kocek Rp10 Juta, Pria Ini Gemar Makan Feses Gadis Cantik: Menjijikan!

Mirisnya, pasangan tersebut diketahui hendak melangsungkan pernikahan pada minggu depan.

Perayaan ulang tahun tersebut berubah menjadi pilu ketika sang wanita menjadi korban penganiayaan kekasihnya.

Pria yang tega menganiaya kekasih sekaligus tunangannya tersebut adalah FS (35).

Sang pacar yang menjadi korban penganiayaan FS adalah wanita berinisial PY (24).

Kasus pacar pukul kekasih tersebut kini bergulir di Kepolisian Sektor atau Polsek Kemaraya, Kota Kendari, Provinsi Sultra.

Baca juga: INNALILLAHI! Gadis Asal Malang Tewas Tertabrak Mobil di Selokan Mataram Jogja: Sosok yang Taat Agama

Menyusul laporan PY yang tidak terima dianiaya oleh FS bertepatan momen bahagia perayaan hari ulang tahun pelaku.

Ulang tahun berujung penganiayaan itupun hanya berselang sepekan sebelum pernikahan pasangan kekasih tersebut.

Gegara peristiwa tersebut, FS pun ditangkap pihak kepolisian untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Sosok pelaku hingga Sabtu (08/07/2023) masih ditahan di Mapolsek Kemaraya untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.

Baca juga: ASTAGFIRULLAH! Remaja 14 Tahun Asal Sorong Jadi Korban Kekerasan hingga Lahirkan Bayi Kembar

Sang pacar yang menganiaya kekasih sekaligus tunangannya itu hanya bisa tertunduk saat diinterogasi petugas kepolisian.

Usai diinterogasi, FS yang mengenakan kaos hitam itupun hanya tertunduk saat digiring petugas dan dijebloskan ke tahanan mapolsek pada Jumat (08/07/2023).

Kepala Unit Reserse Kriminal atau Kanit Reskrim Polsek Kemaraya, Aipda Agustan Mansyah, membenarkan peristiwa penganiayaan itu.