Breaking News:

Berita Viral

YA ALLAH! Guru SMK yang Disiram Air Keras Ditolak Berobat Pakai BPJS, Kini Buta: 'Lapor LPSK Dulu!'

NESTAPA Guru SMK di Karawang kini buta setelah disiram air keras, ditolak BPJS.

Editor: Dika Pradana
TribunBekasi
ILUSTRASI Disiram Air Keras 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - MALANGNYA nasib seorang guru SMK di Karawang, Jawa Barat yang disiram air keras, kini terpaksa buta dan ditolak berobat menggunakan BPJS.

Seorang guru bernama Eli Chuherli itu kini harus kehilangan indera penglihatannya.

Matanya sekarang tak bisa digunakan untuk melihat setelah disiram air keras oleh orang misterius.

Baca juga: ASTAGFIRULLAH! Karena Cekcok Bisnis, Guru Korban Penyiraman Air Keras di Karawang Kini Matanya Buta

Mirisnya lagi, Eli Chuherli yang berniat untuk berobat di rumah sakit menggunakan BPJS justru ditolak.

Lantas, apa penyebab BPJS guru sejarah di SMKN 2 Karawang ditolak rumah sakit?

Guru korban penyiraman air keras matanya buta ditolak BPJS.
Guru korban penyiraman air keras matanya buta ditolak BPJS. (Dedi Mulyadi)

BPJS miliknya rupanya tak bisa digunakan karena Eli masuk kategori korban penganiayaan.

Oleh pihak rumah sakit, Eli Chuherli diminta untukm melapor ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

Jika ia ingin menggunakan BPJS untuk pengobatan matanya yang buta maka Eli diharuskan membuat laporan dahulu ke LPSK.

"Kemudian saya berobat ternyata BPJS tidak bisa karena katanya saya korban penganiayaan."

"Katanya bisa pakai BPJS tapi harus lapor dulu ke LPSK,” kata Eli.

Baca juga: DUAR Septic Tank Meledak, Pria di Sulsel Luka Bakar, Bermula BAB sambil Merokok:Tubuh Penuh Perban

Eli yang merasa proses tersebut memakan waktu akhirnya memilih untuk mengobati matanya sendiri.

Namun karena panjangnya proses pengobatan, Eli sudah kehabisan uang dan hanya bisa pasrah dengan kondisi kedua matanya.

Menurut keterangan dokter, kata Eli, kornea kedua matanya sudah pecah sehingga harus dioperasi di RS Mata Cicendo.

Namun hal itu urung dilakukan karena ia sudah kehabisan biaya.

Baca juga: NESTAPA 2 Bocah Terluka di Surabaya, Ibu Tewas, Rumah Hancur Dihantam Truk, Pecah Tangis: Ya Allah!

ILUSTRASI Air Keras
ILUSTRASI Air Keras (Istimewa via WartaKota)

Kronologi Penyiraman Air Keras

Eli menjelaskan, peristiwa nahas itu terjadi pada 23 Mei 2023.

Penyiraman bermula dari bisnis rental mobil jemputan bersama terduga pelaku, AH.

Saat itu ia meminjam uang Rp 50 juta dari bank yang ia gunakan untuk bisnis mobil jemputan.

Namun karena statusnya sebagai guru tak membuatnya leluasa, Eli bekerja sama dengan AH.

"Sebenarnya saya tidak ada konflik, yang ada masalah itu dia (AH) sama mitra perusahaan,” ucap Eli.

ILUSTRASI Disiram Air Keras
ILUSTRASI Disiram Air Keras (TribunBekasi)

Karena merasa tak enak, Eli meminta AH mengundurkan diri dari perusahaan.

Saat itu AH menyetujui mundur sebagai direktur yang dicatatkan oleh notaris.

Selang beberapa hari setelah mengundurkan diri, AH tiba-tiba datang ke rumah Eli.

Tak curiga, Eli pun menyambut AH dengan baik karena menganggap hubungan mereka masih baik.

Ia pun mempersilahkan AH untuk masuk ke dalam rumah.

"Pas saya mau duduk tiba-tiba dia siram saya pakai air keras." tegas Eli.

"Airnya panas dan berasap. Kemudian dia langsung kabur," kata Eli.

Curhatan seorang guru di Karawang, buta karena disiram air keras sahabatnya
Curhatan seorang guru di Karawang, buta karena disiram air keras sahabatnya (TribunJakarta.com)

Setelah disiram air keras penglihatan Eli mulai kabur.

Semakin lama penglihatannya terus menurun dan kini kedua matanya tak berfungsi.

Anggota DPR RI Dedi Mulyadi kemudian menemui Eli Chuherli di rumahnya di Desa Sukaluyu, Kecamatan Telukjambe, Kabupaten Karawang.

Dedi berhatap Polres Karawang segera mengungkap kasus tersebut.

“Apabila kasus ini benar adanya seperti itu, semoga pelaku bisa segera ditangkap dan diproses,” ujarnya.

Guru di Karawang alami kebutaan karena sahabatnya
Guru di Karawang alami kebutaan karena sahabatnya (TribunJakarta.com)

Dedi pun memberikan bantuan ke Eli untuk berobat mandiri ke RS Mata Cicendo.

“Bapak ke RS Cicendo nanti daftar umum saja dulu, saya nanti bantu.

Ini harus langsung ditangani oleh dokter.

Nanti saya siapkan segala biaya bapak berobat ke Cicendo.

Pokoknya bapak sehat terus, terus semangat Pak Guru,” tandas Kang Dedi Mulyadi.

ASTAGFIRULLAH! Cemburu Buta, Suami di Cakung Tega Aniaya Istri & 2 Anak, Disiram Bensin Lalu Dibakar

 Seorang suami berinisial US tega melakukan tindak kejahatan terhadap istri dan anaknya.

Menurut informasi, pelaku menuding jika sang istri telah berselingkuh.

Kesal dengan hal itu, US cemburu lalu nekat membeli bensin eceran buat membakar istrinya berinisial WR dan dua anaknya K dan N di kontrakan di Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Rabu (28/6/2023).

WR, K, dan N mengalami luka bakar 55 persen akibat tubuh mereka disiram bensin lalu dibakar secara biadab oleh US.

ILUSTRASI tewas akibat kebakaran
ILUSTRASI suami tega bakar istri dan dua anaknya. (Tribun)

Baca juga: INNALILLAHI! Sopir Angkot di Serang Ditemukan Meninggal Dunia dalam Kendaraannya, Posisi Terlentang

Tetangga korban, Ruswanto mengatakan sebelum pembakaran antara US dengan WR sempat terlibat cekcok diduga karena pelaku menuding WR berselingkuh tanpa bukti.

"Sorenya dengar ribut-ribut. Memang dari sebelum-sebelumnya juga sering ada keributan, faktornya kayaknya cemburu," kata Ruswanto di Jakarta Timur, Minggu (2/7/2023).

Beberapa saat setelah cekcok dengan WR mereda, tiba-tiba US keluar dari unit kontrakannya lalu membeli bensin dari kios bensin eceran yang tidak jauh dari rumah.

Kala itu warga sebenarnya sempat curiga karena US membeli bensin meski tidak memiliki kendaraan, namun tidak terbesit di benak mereka US berencana membakar istri dah dua anaknya.

"Curiga sih enggak, bertanya-tanya saja buat apa. Kalau suaminya itu memang ringan tangan, memang kalau lagi ribut suka mukul," ujarnya.

Ilustrasi pemuda di Banyumas nekat bakar rumah neneknya hingga hangus
Ilustrasi suami bakar istri dan anak. (Tribunnews)

Baca juga: INNALILLAHI! Kecelakaan Maut Bus Vs Truk Boks di Tol Pejagan-Pemalang, Satu Orang Tewas

Hingga akhirnya pada Rabu (28/6)sekira pukul 21.30 WIB kembali terdengar cekcok dan teriakan dari WR yang baru saja pulang ke unit kontrakan usai membeli lauk makanan.

Ruswanto menuturkan ketika dia dan warga lainnya keluar rumah karena mendengar teriakan WR tersebut api sudah membaja bagian ruang tamu unit kontrakan korban.

"Pas sudah kejadian kebakaran. Anak yang cewek (keluar kontrakan langsung) menceburkan diri ke got, karena kan ada air biar padam," tuturnya.

Warga pun bergegas menolong para korban dan melakukan pemadaman menggunakan sumber air terdekat agar amuk si jago merah karena khawatir api menjalar.

Namun saat warga berupaya melakukan pertolongan dan memadamkan api, US yang turut mengalami luka bakar karena menyiram bensin dan menyulut tubuhnya justru menampar WR.

"Waktu itu suaminya sempat gampar istrinya juga, tubuhnya juga sudah pada luka, lecet. Itu pas kejadian kebakaran. Kebakarannya di ruang tamu," lanjut Ruswanto.

Ilustrasi kebakaran.
Ilustrasi kebakaran. (SHUTTERSTOCK/Ph.bySian)

Saat awal kejadian tidak ada warga dan personel Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur mengetahui bahwa kebakaran dipicu ulah KDRT dilakukan US.

Personel Damkar Jakarta Timur pun sempat menduga kebakaran terjadi karena korsleting dari handphone yang sedang diisi daya, lantaran sempat terjadi ledakan saat kejadian.

"Karena pas teriak-teriak, sempat ada ledakan, saya pikir gas. Ternyata ledakan dari handphone yang sedang dicas. Itu di bagian ruang tamu," sambung dia.

Warga baru mengetahui kebakaran dipicu tindak KDRT yang dilakukan US berdasar keterangan WR sebelum dibawa ke rumah sakit untuk mendapat penanganan medis atas luka bakar diderita.

Ruswanto menuturkan dalam keadaan lemah karena terluka WR sempat menuturkan bahwa dia dan dua anaknya yang saat kejadian sedang bermain handphone dibakar US.

"Istrinya saya tanya katanya disiram bensin, kan lagi pada mainan handphone tiduran. Cekcok langsung disiramlah bensin, langsung dinyalakan apinya," ujar Ruswanto.

Kini WR dan seorang anaknya dirawat di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat, sedangkan satu anak lainnya dirawat di RS Islam Sukapura, Jakarta Utara karena menderita luka bakar 55 persen.

Sementara US yang menderita luka bakar dengan tingkat lebih ringan kini dirawat di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati dengan pengawasan khusus karena sudah berstatus tersangka.

Berita ini telah diolah dari artikel TribunMedan.com

Sumber: Tribun Medan
Tags:
guruberita viral hari iniSMKair kerasberobatBPJSbutaKarawangLPSK
Berita Terkait
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved