Berita Viral
BRAKK! Ledakan di Nganjuk, Kereta Api Gajayan Tabrak Truk Gandeng, Mukjizat 626 Penumpang Selamat
Terjadi kecelakaan kereta api lagi, kereta tabrak truk gandeng, tak ada korban jiwa namun lokomotif hancur
Editor: Damar Klara Sinta
TRIBUNNEWSMAKER.COM - MIRIS! kereta api Gajayan baru saja tabrak truk gandeng di Nganjuk, tak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut, namun lokomotif hancur.
Baru saja kecelakaan kereta api kembali terjadi di Nganjuk.
Kereta api tabrak truk gandeng bermuatan tebu.
Dalam kecelakaan tersebut dikabarkan tak ada korban jiwa.
Namun lokomotif dikabarkan hancur.
Lantas, seperti apa kronologinya?
Kecelakaan kereta api yang melibatkan truk kembali terjadi. Kali ini, kecelakaan tersebut terjadi di pelintasan kereta di Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Baca juga: SEMPAT Misterius, Sopir Truk Kecelakaan Kereta Api di Semarang Kini Diamankan Polisi, Status Saksi
Kereta Api (KA) Gajayana tujuan Malang menyenggol truk gandeng di pelintasan tanpa penjaga di Kertosono, Senin (24/7/2023).
Akibatnya, KA Gajayana terlambat tiba di Stasiun Blitar, Jawa Timur, akibat kecelakaan yang terjadi saat melintas wilayah Kertosono.

Kereta api kelas eksekutif yang berangkat dari Stasiun Gambir, Jakarta, Minggu (23/7/2023) sekitar pukul 18.50 WIB, itu tiba di Stasiun Blitar pada Senin pukul 07.33 WIB atau terlambat sekitar dua jam.
Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 7 Madiun Supriyanto mengatakan, KA Gajayana harus berganti lokomotif di Stasiun Kertosono sebelum melanjutkan perjalanan.
"Lokomotif rusak akibat berbenturan dengan truk gandeng yang melintas di pelintasan tanpa penjaga di Kertosono," ujar Supriyanto melalui keterangan tertulisnya kepada wartawan, Senin.
Selain itu, lanjutnya, jalur tempat kecelakaan itu terjadi harus dibersihkan dahulu sebelum dapat dilalui rangkaian kereta api.
Kata Supriyanto, kecelakaan itu terjadi pada Senin pukul 04.12 WIB dan mengakibatkan ampas tebu yang dibawa truk yang terlibat kecelakaan menutupi jalur kereta api.
Jalur tersebut, ujarnya, baru dapat dilalui kereta api 85 menit kemudian pada pukul 5.37 WIB.
Baca juga: DETIK-detik Kereta Api di Lampung Tabrak Truk Tebu Berhenti Tiba-tiba di Rel, PT KAI Tuntut Sopir
"KA Gajayana dievakuasi ke Stasiun Kertosono pada pukul 05.27 usai kejadian menggunakan lokomotif penolong.
Setelah dilakukan pemeriksaan, KA Gajayana kembali melanjutkan perjalanan pukul 06.16 dengan kelambatan 116 menit," terangnya.

Supriyanto menegaskan seluruh kru dan penumpang KA Gajayana dalam keadaan yang baik.
Menurut Supriyanto, KA Gajayana tertemper truk gandeng bermuatan ampas tebu di pelintasan tidak terjaga nomor 89 Km 101+5 yang ada di antara Stasiun Baron dan Kertosono, Senin pukul 04.12 WIB.
Kecelakaan itu, tambahnya, juga mengakibatkan keterlambatan tiga kereta api lainnya, yaitu KA Jayakarta relasi Pasarsenen-Surabaya Gubeng terlambat 59 menit, KA Mutiara Selatan relasi Bandung-Surabaya Gubeng terlambat 29 menit, dan KA Bangunkarta relasi Jombang-Gambir terlambat 28 menit.
"PT KAI akan melakukan upaya hukum dan tuntutan ganti rugi kepada pihak perusahaan maupun pengemudi truk gandeng tersebut," ujarnya.
Sebelumnya, Kereta Api (KA) Brantas menabrak truk tronton di pelintasan kereta Madukoro, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (18/7/2023) pukul 19.30 WIB.
Kecelakaan tersebut menimbulkan ledakan besar, tetapi tidak mengakibatkan korban jiwa.
Baca juga: TRAGIS! Kecelakaan Maut Kereta Api Tabrak Mobil hingga Ringsek di Asahan, 1 Orang Tewas Terjepit
Sebanyak 626 penumpang selamat.
DETIK-detik Kereta Api di Lampung Tabrak Truk Tebu Berhenti Tiba-tiba di Rel, PT KAI Tuntut Sopir
KRONOLOGI kecelakaan kereta api tabrak truk tebu di Lampung, PT KAI minta tanggung jawab sopir lantaran truk berhenti secara mendadak.
Baru saja dikabarkan kecelakaan kereta api terjadi di Lampung.
Kereta api menabrak truk tebu yang berhenti secara mendadak di rel.
Dalam kecelakaan tersebut tak ada korban jiwa.
Namun kondisi truk dan kereta api terlihat ringsek.
Lantas, seperti apa kronologinya?
Kereta api (KA) Kuala Stabas yang melaju dari Stasiun Blambangan Pagar ke arah Bandar Lampung mengalami kecelakaan di perlintasan tanpa palang pintu di KM 81+0/1 antara Blambangan Pagar dan Kalibalangan, Kabupaten Lampung Utara, Lampung, pada Selasa (18/7/2023) pukul 15.10 WIB.
Baca juga: TERBONGKAR Penyebab Kecelakaan Kereta Api di Semarang, Truk Tersangkut di Rel, Palang Belum Ditutup
Kereta tersebut menabrak truk fuso bermuatan tebu yang tiba-tiba terhenti di perlintasan tanpa palang pintu.
Manajer Humas PT KAI Divre IV Tanjung Karang, Reza Fahlepi mengatakan, truk tersebut sempat terseret 100 meter dari titik tabrakan.

"Kecelakaan ini terjadi antara KA Kuala Stabas relasi Tanjung Karang-Baturaja (Sumatera Selatan) dengan truk bermuatan tebu," kata Reza, sebagaimana diberitakan regional.kompas.com, Selasa (18/7/2023).
Kronologi kejadian
Berdasarkan informasi yang diterima PT KAI, kecelakaan bermula ketika KA Kuala Stabas meninggalkan Stasiun Blambangan Pagar ke arah Bandar Lampung.
Setibanya di Desa Blambangan Pagar, terdapat truk yang diduga mengalami mati mesin atau mogok di perlintasan kereta tanpa palang pintu.
Tabrakan tak dapat dihindari, truk pengangkut tebu itu pun sempat terseret sejauh 100 meter, sedangkan lokomotif kereta anjlok keluar rel.
Tak ada korban jiwa
Reza memastikan, tak ada korban jiwa akibat peristiwa tersebut, namun tiga perjalanan kereta lintas Lampung - Sumatra Selatan sempat terganggu.
Adapun ketiga kereta yang perjalanannya terganggu yakni KA Kuala Stabas relasi Tanjung Karang-Baturaja dan sebaliknya, serta KA Ekspres Rajabasa relasi Kertapati-Tanjung Karang.
Baca juga: BRAKK! Kecelakaan Maut, Truk Tabrak Motor Bonceng 3 di Tikungan Kuburan NTB, 2 Tewas dan 1 Kritis
Reza menjelaskan, 365 penumpang KA Kuala Stabas (S8) relasi Tanjung Karang-Baturaja diakomodasi pihaknya untuk melanjutkan perjalanan menggunakan bus dari Blambangan Pagar ke Kotabumi.
Kemudian 383 penumpang KA Kuala Stabas (S7) relasi Baturaja-Tanjungkarang menggunakan bus kedatangan dari Blambangan Pagar di Kotabumi
Sementara, 551 penumpang KA Ekspres Rajabasa diakomodasi menggunakan bus ke Stasiun Tanjung Karang.
Tuntut pertanggungjawaban sopir truk
Pihak PT KAI pun kini telah mengevakuasi gerbong dari lokasi kecelakaan agar perjalanan kereta lainnya kembali normal.
Reza menegaskan, PT KAI juga akan meminta pertanggungjawaban sopir truk atas kejadian tersebut.
“KAI akan menuntut pengemudi mobil mempertanggungjawabkan tindakannya karena tidak mendahulukan perjalanan kereta api sehingga menyebabkan kerusakan sarana dan gangguan perjalanan kereta api,” ujar Reza.
Bukan perlintasan resmi
Baca juga: TRAGIS! Kecelakaan Maut di Situbondo, Pikap dan Truk Adu Banteng akibat Gagal Nyalip, 1 Orang Tewas
Kasatlantas Polres Lampung Utara, Iptu Joni Charter mengungkapkan, kecelakaan kereta baru pertama kali terjadi di lokasi itu.
Dia pun membenarkan bahwa kecelakaan itu terjadi di perlintasan kereta tidak resmi.
Joni mengaku heran lantaran saat kejadian tak ada petugas yang menjaga perlintasan tersebut untuk mengatur lalu lintas kendaraan yang hendak menyebrangi rel.
Dia pun mengimbau kepada masyarakat agar memperhatikan kondisi perlintasan kereta saat berkendara, terutama saat akan melewati perlintasan tanpa palang pintu.
“Apabila sudah dengar bunyi klakson kereta api kendaraan wajib berhenti,” pungkasnya. (Kompas.com/ Asip Agus Hasani)
Berita ini diolah oleh Kompas.com
Sumber: Kompas.com
Sosok Guru di Lampung Hampir Cekik Siswa saat Upacara, Dinonaktifkan, Sering Lakukan Pelanggaran |
![]() |
---|
Teka-teki Sosok 'Bos' di Surabaya, Atasan Pelaku Penculikan, Terlibat Pembunuhan Kacab Bank BUMN? |
![]() |
---|
Penampakan Rumah Markas Penculik Kacab Bank BUMN di Bekasi, Misteri Sosok Dalang Besar dari Surabaya |
![]() |
---|
Fakta Mengejutkan di Balik Istri Penculik Kacab Bank BUMN di Bekasi, Ternyata Sempat Bohong |
![]() |
---|
Dalang Penculikan Kacab Bank BUMN di Bekasi Terbongkar, Ternyata Sosok Ini Jadi Otak Pembunuhan |
![]() |
---|