Berita Kriminal
SOSOK Guru Ponpes Batang Jadi Tersangka Pelecehan Seksual, 4 Santri Korban Cabul, Modus Pengobatan
INILAH sosok pembimbing di Ponpes batang yang resmi jadi tersangka akibat pelecehan seksual yang dialami 4 santri korban cabul, terkuak modusnya
Editor: Damar Klara Sinta
TRIBUNNEWSMAKER.COM - TAMPANG guru di pondok pesantren Batang yang kini resmi jadi tersangka kasus pelecehan seksual yang dialami 4 santri, kini terkuak motifnya.
Seperti yang dikethaui sebelumnya, sempat membuat heboh warga seorang pembimbing di pondok pesantren melakukan pelecehan seksual.
Dalam kasus pelecehan seksual membuat 4 santri trauma.
Hal ini dilakukan dengan modus pengobatan.
Lantas, seperti apa sosok pelakunya?
Tampang pengajar ponpes di Batang tersangkap pelecehan seksual terlihat saat ia mulai ditahan di Polres Batang, Senin (31/7/2023).
Baca juga: HEBOH Santri di Magetan Pakai Airsof Gun & Rompi Anti Peluru Saat MPLS, Ponpes Ungkap Fakta: Ekskul
Pengajar di sebuah Ponpes di wilayah Kecamatan Bandar, berinisial N resmi ditetapkan sebagai tersangka.
Kapolres Batang AKBP Saufi Salamun melalui Kasatreskrim AKP Andi Fajar membenarkan penetapan tersangka terhadap pengajar Ponpes tersebut.

"Iya benar kami sudah menetapkan pelaku ini sebagai tersangka,
Dan sudah dilakukan penahanan,
Saat ini kami masih terus melakukan penyidikan," tuturnya saat ditemui di kantornya, Senin (31/7/2023).
Lebih lanjut, AKP Fajar menjelaskan penetapan tersangka, yaitu berdasarkan keterangan saksi-saksi dan alat bukti yang sudah diperoleh.
Untuk jumlah korban sendiri saat ini ada empat santriwati yang sudah melapor.
Dua di antaranya masih berusia di bawah umur.
Baca juga: MIRIS! Pengajar Ponpes di Batang Lecehkan 3 Santriwati, Syok: Alat Vital 5x Diraba saat Pingsan
Modus yang dilakukan pelaku yaitu dengan cara akan melakukan pengobatan.
"Saat melakukan pengobatan itulah pelaku melakukan pelecehan terhadap korban," tandasnya.

Hingga saat ini polisi masih melakukan penyelidikan terhadap kasus yang tengah ditangani.
'Penyakitku Sulit Dibendung' Pemimpin Ponpes di Sulbar Ngaku LGBT, Sodomi Santri: Berpesan ke Haters
KEPERGOK sodomi santri, seorang pimpinan pondok pesantren (ponpes) di Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Sulbar) mengakui bahwa dirinya LGBT.
Ustaz tersebut menyadari bahwa dia merupakan penyuka sesama jenis.
Kini, ustaz tersebut diringkus oleh pihak kepolisian atas perbuatan cabulnya.
Diketahui, sosok ustaz cabul tersebut bernama Ustaz Zulfikar berusia tiga puluh tujuh tahun.

Pengakuan itu diucapkan Ustaz Zulfikar di hadapan polisi dan wartawan setelah ditangkap atas kasus pencabulan terhadap santri pria berinisial SU.
Bahkan, pria berusia 37 tahun masuk komunitas LGBT serta mencoba berobat untuk menyebuhkan penyakitnya.
Tetapi, ia mengaku penyakit yang dideritanya tak bisa dibendung.
"Saya juga manusia biasa, saya sudah sempat berobat," ujar Zulfikar.
Baca juga: BEJAT! Syahwat Sudah Memenuhi Pikiran, Dukun Cabul Mamang Ompong Tega Rudapaksa Gadis 16 Tahun
Berbagai pengobatan sudah dilaluinya. Ustaz Zulfikar mengaku sudah menemui psikiater hingga ke Tanah Suci untuk berdoa agar penyimpangan seksual yang dialaminya terobati.
Namun semuanya tidak berhasil.
"Mungkin di balik ini ada hikmah, perilaku saya jadi pelajaran jangan lagi ada fikar-fikar yang lain," ucapnya.
Tak hanya itu, Zulfikar masih sempat memberi nasihat untuk para pembenci atau hatersnya.
"Untuk pembenci saya, jangan buat saya masuk surga sendiri," ujarnya.
Baca juga: GELAP MATA! Suami & Dua Ipar Bacok Teman Istri di Sidoarjo, Kritis: Cemburu Lihat Aksi Boncengan

"Kejadian ini sudah sangat viral dan jadi buah bibir di masyarakat, sehingga jangan sampai dosa saya diambil kalian, karena yang untung adalah saya kan. Saling memperbaiki diri sendiri saja," imbuhnya.
Diketahui, kasus ini terungkap setelah S kabur dan lapor ke polisi. Kini, Ustaz Zulfikar ditahan di Polres Polewali Mandar (Polres Polman).
Polisi menetapkan pasal 82 undang-undang perlindungan anak pada Ustaz Zulfikar, dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
"Sampai saat ini hanya terdapat satu orang korban, pelaku juga sudah mengakui perbuatannya," ujar Kapolres Polman, AKBP Agung Budi Leksono, Rabu (12/7/2023).
Baca juga: Boleh Cium? Kisah Pilu Artis Nyaris Digagahi Sopir Taksi, Malah Ngajak Nginep: Di Hotel Aja Yuk!

Trauma Korban
Santri pria inisial SU (16) di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) mengaku trauma.
SU diduga menjadi korban pencabulan oleh pimpinan pondok pesantren (Ponpes) inisal ZU, pada Sabtu (24/6/2023) lalu.
Trauma yang dialami korban menjadi perhatian khusus oleh keluarga dan pendampingnya.
"Korban (SU) sekarang jadi trauma (syok) di rumahnya, dia ketakutan saat disebut nama terduga pelaku dan nama ponpesnnya," ungkap pendamping korban Dwi Bintang Fajar saat dihubungi Tribun-Sulbar.com, Senin (10/7/2023).

Saat ini korban, dalam pendampingan keluarga dan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BP2KBP3A) Polman.
"Kami mau juga bawa ke Balai Pemasyarakatan (Bapas) untuk memeriksakan kondisi psikologi korban. Dari PPA yang sediakan psikolog," ujarnya.
Saat ini, korban terus merasa sedih dan pikiranya dalam keadaan kosong atas peristiwa yang dialaminya.
"SU (korban) menangis saat menceritakan kejadian dialami kepada keluarganya, dia seperti ketakutan dan lemas," katanya. (TribunJateng.com/ Dina Andriani)
Diolah dari berita yang sudah tayang TribunJateng.com
Sumber: Kompas.com
Motif Pembunuhan Haji Sahroni & Keluarga, Sakit Hati Rental Mobil Malah Mogok, Uang Rp750 Tak Balik |
![]() |
---|
Kejamnya Pelaku Bunuh Haji Sahroni Sekeluarga di Indramayu, Pakai Pipa Besi, Bayi Ditenggelamkan |
![]() |
---|
Sosok 2 Pembunuh Keluarga Haji Sahroni di Indramayu, Sempat Linglung, Eks Rekan Kerja Korban di Bank |
![]() |
---|
Putrinya Tewas Dibacok Remaja 18 Tahun saat Pergi Mengaji, Ayah MA Murka ke Pelaku: Saya Cari Kau! |
![]() |
---|
Sosok RH ABG 18 Tahun Bacok Bocah SD hingga Tewas di Kolaka Timur Sulsel, Petani, Ngaku Sakit Hati |
![]() |
---|