Kunci Jawaban
Soal & Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 27 Kurikulum Merdeka, Jelajah Rasa di Lampung
Ini dia soal dan kunci jawaban pelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka kelas 9 SMP halaman 27, informasi lisan
Editor: Talitha Desena
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Simak dengan soal dan kunci jawaban pelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka kelas 9 SMP halaman 27, anak-anak diminta untuk membandingkan informasi lisan dari objek mengenai artikel Jelajah Wae Rebo dan juga Jelajah Rasa di Lampung.
Berikut ini adalah soal dan kunci jawaban pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP/MTs pada Halaman 27, anak-anak kemudian diminta untuk menuliskan jawabannya di tabel berdasarkan teks tersebut.
Kunci jawaban kelas 9 SMP mata pelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka halaman 27.
Materi ini terkait perbandingan informasi lisan.
Sebaiknya baca artikel Jelajah Wae Rebo dan Jelajah Rasa di Lampung, kemudian kerjakan tugas berikut.
Baca juga: Soal & Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP/MTs Halaman 25 26, Tulislah Pernyataan Umum!
Baca juga: Kunci Jawaban IPS Kelas 8 SMP halaman 79-80 Kurikulum Merdeka: Kegiatan Ekonomi Wilayah Tertentu

Jawaban

Contoh Sumber Informasi Lisan dan Tertulis

Setiap harinya kita memperoleh informasi dari media, tempat, alat, atau orang-orang di sekitar kita.
Keempat hal tersebut merupakan sumber informasi. Dengan mengandalkannya, kita bisa lebih mudah mendapat informasi yang diinginkan.
Menurut Pawit M. Yusup dan Priyo Subekti dalam buku Teori dan Praktik Penelusuran Informasi (Information Retrieval) (2010), sumber informasi adalah wadah atau tempat asal dari informasi.
Contohnya buku yang memuat informasi, seperti pengetahuan, cerita, atau pengalaman. Dalam hal ini, sumber informasinya adalah buku itu sendiri.
Dikutip dari buku Media Sosial dan Masyarakat Pesisir: Refleksi Pemikiran Mahasiswa Bidikmisi (2019) karya Sitti Nurhalimah, sumber informasi adalah segala sesuatu yang dapat digunakan seseorang untuk mencari tahu hal baru.
Beberapa ciri sumber informasi adalah bisa dilihat, dibaca, dipelajari, diteliti, dikaji, dianalisis, dimanfaatkan, serta dikembangkan di berbagai aspek kehidupan.
Sumber informasi terbagi menjadi dua jenis, yakni sumber informasi lisan dan tertulis.
Berikut pemaparannya:
Contoh sumber informasi lisan
Sumber-sumber informasi lisan, meliputi televisi, radio, ceramah, pidato, seminar, hasil wawancara, rekaman video, dan sebagainya.
Jenis sumber informasi ini hanya bisa didapat melalui lisan atau pembicaraan. Oleh sebab itu, sifatnya tidak dapat diulang dan cukup sulit untuk dibuktikan kebenarannya.
Meski begitu, sumber informasi lisan dipandang lebih efektif dan praktis.
Contoh sumber informasi tertulis
Sumber-sumber informasi tertulis, meliputi buku, jurnal, majalah, koran, karya tulis ilmiah, skripsi, artikel, dan masih banyak lagi.
Berbeda dengan sumber informasi lisan, jenis sumber informasi ini didapat melalui proses membaca saksama agar mendapat inti atau pokok pikirannya.
Pada satu sisi, sumber informasi ini dapat diyakini keakuratan dan kebenarannya. Namun, di sisi lainnya, lebih membutuhkan banyak waktu dan penyampaiannya cenderung lambat.
Sejarah Lisan: Pengertian, Jenis Data, Kelebihan, dan Kekurangannya
Sejarah adalah ilmu pengetahuan masa lampau. Jejak-jejak masa lampau merupakan sumber sejarah. Berdasarkan sumbernya sejarak digolongkan menjadi beberapa jenis, salah satunya adalah sejarah lisan.
Apa yang dimaksud dengan sejarah lisan dan apa kelebihan serta kekurangan sumber lisan? Berikut adalah penjelasannya:
Pengertian sejarah lisan
Sejarah lisan adalah sejarah yang datanya didapat dari sumber lisan. Sumber lisan adalah sumber sejarah berupa tuturan yang tidak tertulis.
Di mana sumber tersebut mengandung seluruh informasi yang dapat dijadikan sebagai dasar untuk merekonstruksi atau menyusun kembali peristiwa masa lalu.
Jenis sumber sejarah lisan
Jenis data atau sumber sejarah yang tidak tertulis disebut sumber lisan. Sumber lisan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu kesaksian lisan dan tradisi lisan. Pemaparannya yaitu:
Kesaksian lisan
Kesaksian lisan adalah sumber data sejarah lisan yang diungkapkam oleh pelaku yang terlibat secara langsung dalam peristiwa sejarah yang berkaitan.
Kesaksian lisan biasanya didapat dari wawancara dan disebut sebagai oral history.
Pada saat melakukan wawancara dengan saksi sejarah direkam dan ditranskripsikan ke dalam kertas.
Tradisi lisan
Jenis sumber data sejarah lisan selanjutnya adalah tradisi lisan. Tradisi lisan adalah data sejarah berupa pesan, kesaksian, atau tuturan yang diturunkan secara turun-menurun dalam suatu tradisi atau kebudayaan.
Tradisi lisan disebut sebagai oral tradition dan dapat berbentuk mitos, legenda, dongeng, dan cerita rakyat.
Tradisi lisan lebih sulit untuk dianalisis oleh seorang sejarawan karena perlu menangkap kenyataan di belakang ceritanya yang didukung dokumen seperti arsip atau buku.
Melalui cerita rakyat, nenek moyang atau para pendahulu menjawab berbagai pertanyaan yang muncul dari anak-anak atau cucu-cucu mereka.
Contohnya, ketika hari sudah malam anak-anak tidak diperbolehkan bermain di luar rumah karena akan diculik oleh hantu.
Penjelasan ilmiahnya adalah ketika malam dan suasana gelap maka anak-anak akan kesulitan untuk melihat keadaan sekitar.
Anak-anak yang bermain dikhawatirkan akan mengalami kecelakaan atau kehilangan arah untuk pulang.
Sebagai salah satu tradisi lisan, cerita rakyat memiliki banyak nilai-nilai luhur yang berkaitan dengan nilai-nilai budi pekerti, seperti keimanan, jujur, adil, bekerja keras, rendah hati, bekerja sama, keberanian, rela berkorban, tolong-menolong, kerukunan, dan sebagainya.
Sejarah lisan dalam kenyataannya, memang memberikan berbagai manfaat dalam penelitian sejarah, akan tetapi sejarah lisan juga memiliki kekurangannya sendiri. Berikut kelebihan dan kekurangan sejarah lisan.
Kelebihan sejarah lisan
Kelebihan dari penelitian sejarah lisan Sejarah lisan memiliki kelebihan dalam penelitian. Adapun kelebihan dari penelitian sejarah lisan, di antaranya:
- Pengumpulan data dapat dilakukan dengan adanya komunikasi dari dua arah (antara peneliti dengan tokoh) sehingga jika ada hal yang kurang jelas bisa langsung ditanyakan pada narasumber.
- Penulisan sejarah menjadi lebih demokratis (terbuka) karena memungkinkan sejarawan untuk mencari informasi dari semua golongan masyarakat (baik rakyat biasa sampai pejabat).
- Melengkapi kekurangan data atau informasi yang belum termuat dalam sumber tertulis atau dokumen.
Kekurangan sejarah lisan
Kekurangan dari sejarah lisan, antara lain:
- Keterbatasan daya ingat seorang pelaku/saksi sejarah terhadap suatu peristiwa.
- Memiliki subyektivitas yang tinggi dikarenakan sudut pandang yang berbeda dari masing-masing pelaku dan saksi terhadap sebuah peristiwa. Sehingga mereka akan cenderung memperbesar peranannya dan menutupi kekurangannya.
Disclaimer
1. Pembahasan di atas hanya sebagai referensi belajar.
2. Soal di atas merupakan pertanyaan terbuka. Artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku di atas.
3. Artikel ini tidak mutlak menjamin kebenaran jawaban. Siswa dapat mengembangkan jawaban yang lebih baik.
Sumber : Nukman Eva Y. 2021.Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Pusat Perbukuan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
(Tribun Jambi/Heri Prihartono)
Artikel ini diolah dari berita yang sudah tayang di TribunJambi.com dan Kompas.com
Sumber: Tribun Jambi
Kunci Jawaban Cerita Kiki dan Gaga – Bahasa Indonesia Kelas 1 Halaman 148 Bab Temanku Berbeda |
![]() |
---|
PAI Kelas 7 Halaman 229: Kunci Jawaban Tempat Bersejarah Peninggalan Islam di Spanyol |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Aktivitas 10.2: Andalusia, Jejak Peradaban Islam di Barat – PAI Kelas 7 Halaman 226 |
![]() |
---|
Bahas Membiasakan Berpikir Kritis, Kupas Tuntas Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 26 dan 27 |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Aktivitas Peserta Didik Bab Ushul Fikih – Fikih Kelas 12 Halaman 14 Kurikulum Merdeka |
![]() |
---|