Breaking News:

Berita Kriminal

PENGAKUAN Guru SMK Usai Celupkan Tangan Siswa ke Air Panas hingga Melepuh, Ngaku Tes Kejujuran

UPDATE guru SMK yang melakukan kriminal dengan mencelupkan tangan siswanya ke air panas hingga melepuh beri pengakuan, sebut untuk tes kejujuran

Editor: Damar Klara Sinta
Tribunnews
Pengakuan guru SMK melakukan penganiayaan kepada siswanya sendiri 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - BABAK BARU kasus guru SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) yang nekat melakukan aksi kriminal dengan mencelupkan tangan siswanya ke air panas, kini beberkan pengakuannya. 

Seperti yang diberitakan sebelumnya, guru SMK nekat melakukan penganiayaan kepada siswanya sendiri. 

Pelaku mencelupkan tangan korban ke air panas yang mendidih. 

Aksi tersebut tentu saja merugikan korban dan membuat tangan korban melepuh. 

Baru saja pelaku mengungkapkan alasan melakukan aksi kriminal tersebut. 

Lantas, apa pengakuan pelaku terkait kasus yang ia lakukan? 

NO, guru sekaligus pembina asrama sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengaku salah usai menghukum anak didiknya dengan mencelupkan tangan ke air panas.

Baca juga: CURIGA Download Aplikasi Porno, Ayah Aniaya & Laporkan Anak ke Polisi:Syok Ternyata Logo Twitter X

NO mengklaim tindak tersebut merupakan bentuk pembinaan terhadap siswa.

Apalagi ia mendapat banyak keluhan dari orangtua, terkait perilaku siswa terhadap sesama teman di asrama tersebut.

Pengakuan guru SMK melakukan penganiayaan kepada siswanya sendiri
Pengakuan guru SMK melakukan penganiayaan kepada siswanya sendiri (Tribunnews)

"Pembinaan seperti ini baru, karena ada tuntutan dari orangtua soal anak-anak mereka yang kecolongan, lemarinya di bongkar.

Maka tuntutannya, secepatnya pelaku diketahui," ujar NO dalam keterangannya, Senin (7/8/2023).

NO juga mengatakan bahwa tindakan tersebut untuk menguji kejujuran dan keterbukaan diri dari siswa.

Bahkan ia pernah mencoba memberikan sanksi lain kepada para siswa namun tak satu pun yang mengakuinya.

NO mengaku tidak pernah membayangkan jika salah satu siswanya mengalami bengkak di bagian tangan.
Ia kaget saat orang tua korban datang menemuinya.

NO menyampaikan permohonan maaf dan mengaku salah atas tindakannya itu.

Baca juga: TAK TERIMA Diteriaki Dijalan, Pria Aniaya, Peras, & Paksa Pelajar Membelikan Miras, Korban Divisum

"Saya punya niat (minta maaf).

Ada rasa bersalah, apa yang saya buat itu saya bersalah.

ILUSTRASI penganiayaan
ILUSTRASI penganiayaan (Tribun)

Media yang saya gunakan itu salah," katanya.

Ia juga menambahkan akan siap mengikuti semua proses hukum sesuai aturan yang berlaku.

Sebelumnya kasus ini terjadi di asrama sekolah, pada Rabu (2/8/2023) sekitar pukul 20.00 Wita.

Adapun korban adalah YAP, siswa asal Desa Pandai, Kecamatan Wotan Ulumado, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur.

Keluarga sudah melaporkan kasus itu ke Polres Flores Timur, pada Kamis (3/8/2023).

Kepala Satuan Reskrim Kepolisian Resor (Polres) Flores Timur, Iptu Lasarus M. La'a menerangkan kasus tersebut telah teregistrasi dalam laporan polisi nomor LP/B/270/VIII/2023/SPKT/POLRES FLOTIM/POLDA NUSA TENGGARA TIMUR, tanggal 3 Agustus 2023.

Baca juga: CURIGA! Pengantin Pria Aniaya Istrinya di Pelaminan, Murka Baca Chat Istri: Diajak Eks Pacar Ngamar

"Laporan sudah diterima kemarin dan korban sudah divisum.

Kita tetap proses seusai aturan hukum," ujarnya. 

NASIB Siswa STM di Flores Timur, Terluka Parah Disiksa Oknum Guru, Tangan Dicelupkan ke Air Mendidih

Seorang siswa Sekolah Teknik Menengah (SMK) di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), jadi korban kekerasan oleh oknum guru.

Pelaku kini telah dilaporkan ke polisi karena diduga menyiksa anak didiknya.

Menurut informasi, pelaku menganiaya dengan mencelupkan tangan korban ke air panas.

siswa dianiaya oknum guru di Flores Timur
Siswa dianiaya oknum guru di Flores Timur

Baca juga: GEGER! Warga Gunung Kidul Temukan Mayat Bayi Laki-laki Terbungkus Plastik, Kondisi Dikerubungi Lalat

Adapun korban berinisial YAP, siswa asal Desa Pandai, Kecamatan Wotan Ulumado, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur.

Eman Lagadoni, keluarga korban, menuturkan, peristiwa itu terjadi di asrama sekolah pada Rabu (2/8/2023) sekitar pukul 20.00 Wita.

Akibat perbuatan pelaku, korban mengalami luka bengkak di bagian tangan.

Ia menangis menahan sakit, bahkan tidak bisa tidur sampai pagi hari.

"Kami sangat kecewa. Lebih menyakitkan lagi, setelah melihat tangan korban melepuh, dia (pelaku) tidak ada inisiatif untuk memberikan pertolongan medis," ujar Eman kepada wartawan di Larantuka, Jumat (4/8/2023).

Baca juga: INNALILLAHI! Kecelakaan Maut di NTT, Avanza Terbalik setelah Lewati Lubang Jalan, 3 Orang Tewas

Eman berujar keluarga sudah melaporkan kasus itu ke Polres Flores Timur pada Kamis (3/8/2023).

Ia berharap polisi segera memproses kasus tersebut agar pelaku tidak mengulangi perbuatannya.

"Kami berharap polisi segera memprosesnya dan pihak sekolah menegur keras pelaku, bila perlu diberhentikan." ujarnya.

"Sehingga kasus ini tidak terulang lagi pada siswa yang lain," katanya.

Kepala Satuan Reskrim Kepolisian Resor (Polres) Flores Timur, Iptu Lasarus M La'a membenarkan pihak korban telah melaporkan kasus itu ke polisi.

Lasarus menerangkan kasus tersebut telah teregistrasi dalam laporan polisi nomor LP/B/270/VIII/2023/SPKT/POLRES FLOTIM/POLDA NUSA TENGGARA TIMUR, tanggal 3 Agustus 2023.

"Laporan sudah diterima kemarin dan korban sudah divisum." terangnya.

"Kita tetap proses seusai aturan hukum," ujarnya.

Lasarus menambahkan penyidik akan mengagendakan pemeriksaan terduga pelaku pada Senin (7/8/2023) mendatang. (Kompas.com/ Serafinus Sandi Hayon Jehadu)

Diolah dari berita yang sudah tayang Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Tags:
berita viral hari inikriminalGuru Aniaya SiswaTangan Korban MelepuhFlores
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved