Berita Kriminal
DIHAMILI Eks Menantu, Wanita di Kalsel Lahiran Sendirian, Bayinya Dibuang ke Sungai: DNA Jadi Bukti
Mertua selingkuh dengan mantan menantunya, syok hamil, kini pilih buang bayinya ke sungai di Kalsel.
Editor: Dika Pradana
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Sempat berselingkuh dan berzina dengan mantan menantunya, seorang ibu di Balangan, Kalimantan Selatan syok dirinya hamil.
Dirinya tak menyangka bahwa dirinya akan kebobolan buah dari mantan suami anaknya.
Tak ingin namanya tercoreng atas kelahiran bayi hasil hubungan gelap tersebut, wanita tersebut memilih melahirkan sendirian di kamar rumahnya.
Setelah melahirkan, dirinya membuang bayinya ke sungai.
Dengan teganya, wanita tersebut melarungkan bayinya hidup-hidup ke Sungai Balanti.

Bayi tersebut pun akhirnya ditemukan tewas oleh warga tepian Sungai Balanti.
Penemuan jasadnya pun membuat heboh warga sekitar, Selasa (1/8/2023).
Belakangan diketahui, pelaku yang membuang bayi tersebut yaitu seorang wanita yang berinisial RH (37).
RH merupakan warga Desa Baru, Kecamatan Awayan, Balangan, Provinsi Kalsel.
Bayi yang dibuang RH merupakan hasil hubungan gelapnya dengan seorang pria berinisial SH (36) yang merupakan mantan menantunya.
Sementara sebelumnya anak pelaku sudah bercerai dengan SH.
Baca juga: Aku Siram Kopi Kau! Lagi Hamil, Selebgram Ini Labrak Suami Selingkuh: Eks Pegawainya Jadi Pelakor
Baca juga: Saya Hamil Duluan Ibu Tunggal Ini Pasangkan KB ke Anaknya, Cemas Pergaulan Bebas: Dulu Dikucilkan
Namun pelaku tetap tinggal bersama mantan menantunya itu, yang ternyata SH juga sudah menikah lagi dengan SP (48).
Kini kasus tersebut diusut oleh kepolisian setempat.
Kepala Unit PPPA Satreskrim Polres Balangan, Aiptu Joko, Senin (7/8), mengatakan, saat dilakukan pengembangan atas kasus bayi dibuang ini, akhirnya pelaku menceritakan semua.
Berdasarkan pengakuan pelaku, bayi yang dikandungnya merupakan anak dari hasil zinanya dengan mantan menantunya.
Pelaku mengaku sudah menjalin cinta terlarang sejak SH masih menjadi menantunya.
Namun pihak kepolisian masih akan melakukan pencocokan DNA untuk memastikan kebenaran pengakuan pelaku.

Kronologi Saat kejadian, pelaku RH merasakan sakit perut sekitar pukul 05.15 Wita, Senin (31/7/2023).
RH melahirkan seorang diri di dalam kelambu kamar rumahnya kesakitan akhirnya diketahui mantan menantu dan saksi SP yang tinggal serumah.
SP kemudian membuka kelambu dan melihat bayi baru dilahirkan berada di bawah kaki pelaku.
"Kondisi bayi saat itu tertutup daster sebagian, yaitu dari bagian perut hingga kepala, dan hanya terlihat bagian perut hingga kaki," ujarnya.
Pelaku kemudian berjalan ke tepi sungai Balanti.
Dia akhirnya membuang bayi yang baru lahir tersebut ke sungai.
Baca juga: Aku Hamil Duluan Dikira Maag, Siswi SMP Malam-malam ke IGD, Mual-mual, Ayah Syok: Ulah Kakak Kelas

"Sempat berpikir sebentar hingga akhirnya bayi dibuang ke sungai." jelasnya.
"Saat itu, bayi masih dalam kondisi hidup karena ada pergerakan di bagian kaki," ujarnya.
Dilanjutkan Aiptu Joko, pasal yang dikenakan dalam kasus ini adalah kekerasan fisik terhadap anak.
Pelaku terancam pidana 14 tahun penjara Hal itu sebagaimana dimaksud dalam pasal 80 ayat 3 dan 4 Undang-Undang Republik Indonesia No 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang RI No 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak, jo Pasal 341 KUHP.
Setelah kejadian tersebut, warga menemukan mayat bayi tersebut di Sungai Balanti pada Selasa (1/8/2023) siang.
Mendapati kabar tersebut, tentu anak dari pelaku syok dan tak menyangka dengan perbuatan ibunya.

'Aku Hamil Duluan' Dikira Maag, Siswi SMP Malam-malam ke IGD, Mual-mual, Ayah Syok: Ulah Kakak Kelas
Malam-malam datangi IGD, siswi SMP mengeluhkan rasa sakit pada bagian perutnya hingga mual-mual, syok ternyata hamil akibat perbuatan zina dengan kakak kelasnya.
Siswi SMP tersebut datang ke IGD bersama orang tuanya yang kala itu ikutan panik.
Pada mulanya, dokter tersebut mengira bahwa siswi SMP tersebut menderita Maag.
Namun, setelah dicek lebih dalam lagi, ternyata remajua SMP tersebut tengah mengandung alias hamil.
Kisah memilukan ini dibagikan dokter Intan Rachmita di TikTok.

Saat itu dokter Intan magang di sebuah Puskesmas, di daerah pedalaman, di luar Pulau Jawa.
Dokter Intan bercerita didatangi bocah perempuan berusia 13 tahun yang ditemani orangtuanya sekitar pukul 20.00.
"Saat aku magang di Puskemas di luar pulau Jawa, dimana itu di daerah pedalaman," kata dokter Intan.
"Anak 13 tahun datang ke IGD Puskemas aku malam-malam," imbuhnya, dikutip TribunJatim.com dari TribunJakarta.
Kepada dokter Intan, bocah tersebut mengaku merasa mual dan lemas beberapa hari belakangan.
"Sekitar jam 8 malam bersama kedua orangtuanya, keluhannya adalah mual muntah dan lemas," ucap dokter Intan.
"Ibunya bilang anaknya sudah lima hari mual dan muntah terus, dan engga mau sekali makan dan minum," imbuhnya.
Baca juga: Saya Hamil Duluan Ibu Tunggal Ini Pasangkan KB ke Anaknya, Cemas Pergaulan Bebas: Dulu Dikucilkan
Dokter Intan lalu memeriksa fisik bocah tersebut namun terlihat normal.
Ia meminta perawat untuk memasangkan infus kepada bocah tersebut.
"Lalu kita lalukan pemeriksaan fisik, dan kelihatan normal-normal aja, tampak terlihat lemas," ucap dokter Intan.
"Kemudian aku minta perawat untuk pemesangan infus," imbuhnya.
Dokter Intan kala itu menduga bocah SMP itu mengalami gangguan pencernaan.
"Aku suspectnya ini anak ada gangguan pencernaan," kata dokter Intan.
"Ibunya juga cerita kalau anaknya punya riwayat sakit maag,"
"Lalu aku kasih obat anti mual," katanya.
Baca juga: 7 Tahun Nikah Tak Kunjung Hamil, Istri Heran Suami Hobi Perbesar Kelamin, Dokter:Bahaya, Amputasi!

Namun perawat di puskesmas tersebut, curiga bocah tersebut mual dan muntah bukan karena maag.
Ia memberi ide kepada dokter Intan untuk melakukan tes kehamilan kepada bocah itu.
Mendengar hal tersebut, dokter Intan mengaku sangat kaget.
Ia khawatir menyakit perasaan orangtua bocah tersebut.
Baca juga: Tetangga Bejat! Pria Lampung Nekat Gauli Siswi SMP hingga Hamil 5 Bulan, Korban Dikeluarkan Sekolah
"Lalu perawat aku nyarankan untuk tes kehamilan," kata dokter Intan.
Perawat di puskesmas tersebut akhirnya mengajukan sejumlah pertanyaan ke bocah itu, mulai dari kapan pertama kali ia menstruasi dan kapan terakhir menstruasi.
Berdasarkan hasil wawancara singkat tersebut terungkap bocah itu ternyata terlambat menstruasi.
"Dari kelas 6 SD (pertama menstruasi)," ucap dokter Intan.
"Terus ditanya bulan ini udah dapat belum, belum katanya," imbuhnya.

Mengetahui anaknya telat menstruasi, ibunda bocah tersebut mulai terlihat syok.
"Saat itu ibunya udah mulai kaya mau histeris," kata dokter Intan.
Ayah anak tersebut kemudian mengajukan sebuah pertanyaan yang menohok.
Ia bertanya bocah tersebut habis berbuat apa.
Siapa sangka, mendengar pertanyaan ayahnya, bocah tersebut menangis histeris.
Ia tak menjawab pertanyaan ayahnya dan terus menangis sambil memeluk erat ibunya.
Sambil ditemani perawat, bocah tersebut akhirnya melakukan tes kehamilan menggunakan test pack.
Hasilnya sungguh mengejutkan, bocah itu ternyata positif hamil.

"Lalu bapaknya nanya, kamu habis ngapain?" ucap dokter Intan.
"Nangis lah dia histeris,"
"Dan hasilnya positif," imbuh dokter Intan.
Setelah diselidiki bocah tersebut ternyata nekat melakukan hubungan suami istri dengan kakak kelasnya.
"Jadi ternyata dia melakukan itu dengan kakak kelasnya yang sudah lulus dari SMP," kata dokter Intan.
Dokter Intan kemudian menilai seluruh remaja di Indonesia, baik di kota maupun di pedalaman daerah, untuk mendapatkan sex education.
Dengan pendidikan seks yang baik diharapkan tidak terjadi lagi kehamilan remaja di luar pernikahan.
Berita ini telah diolah dari TribunMedan.com.
Sumber: Tribun Medan
Kronologi Pembunuhan Haji Sahroni Sekeluarga, Pelaku Terancam Pidana Mati, Kapolres Indramayu: Sadis |
![]() |
---|
Eras Penculik Ilham Kepala Cabang Bank BUMN Kini Ajukan Justice Collaborator, Janji Ungkap Fakta |
![]() |
---|
Emosi Ibunya Nikah Lagi, Kakak Adik di Bangkalan Bacok Ayah Tiri hingga Tewas, Dibunuh depan Balita |
![]() |
---|
Motif Pembunuhan Haji Sahroni & Keluarga, Sakit Hati Rental Mobil Malah Mogok, Uang Rp750 Tak Balik |
![]() |
---|
Kejamnya Pelaku Bunuh Haji Sahroni Sekeluarga di Indramayu, Pakai Pipa Besi, Bayi Ditenggelamkan |
![]() |
---|