Breaking News:

Kunci Jawaban

Soal & Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA Halaman 30 Kurikulum Merdeka, Isi Tabel Anekdot

Ini dia soal dan kunci jawaban pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA halaman 30 Kurikulum Merdeka

Editor: Talitha Desena
Freepik/@macrovector
Ilustrasi anekdot, soal dan kunci jawaban pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA halaman 30 Kurikulum Merdeka 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Pelajarilah dengan baik soal dan kunci jawaban pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA halaman 30 Kurikulum Merdeka, anak-anak akan mengerjakan soal-soal mengenai anekdot setelah mengisi deskripsi yang ada.

Ayo perhatikan soal dan kunci jawaban pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA halaman 30 Kurikulum Merdeka, anak-anak akan mengidentifikasi anekdot di tabel mengenai tema, masalah, unsur humor, dan pesan yang ingin disampaikan.

Kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 halaman 30 Kurikulum Merdeka, Identifikasi Teks Anekdot.

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 halaman 30 terdapat pada Buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia Kelas 10 Semester 1 Kurikulum Merdeka untuk SMA/SMK, Bab 2 Mengungkap Kritik Lewat Senyuman.

Buku Bahasa Indonesia Kelas 10 halaman 30 Semester 1 Kurikulum Merdeka tersebut merupakan karya dari Fadillah Tri Aulia dan Sefi Indra Gumilar.

Artikel berikut akan menjelaskan kunci jawaban soal Identifikasi Teks Anekdot di halaman 30.

Kunci jawaban Buku Bahasa Indonesia Kelas 10 halaman 30 Semester 1 Kurikulum Merdeka ini dapat ditujukan kepada orang tua atau wali untuk mengoreksi hasil belajar.

Baca juga: Soal & Kunci Jawaban Tema 2 Kelas 6 SD Subtema 2 Pembelajaran 3 Halaman 66 67 68 70 71 72 73

Baca juga: Soal & Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP Halaman 38, Membuat Ungkapan yang Meyakinkan

Buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia Kelas 10 Kurikulum Merdeka
Cover Buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia Kelas 10 Kurikulum Merdeka Semester 1 untuk SMA/SMK. (Buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMA/SMK Kelas X)

Sebelum menengok hasil kunci jawaban pastikan siswa harus terlebih dahulu menjawab soal yang disiapkan.

Lalu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.

Kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 halaman 30 Kurikulum Merdeka Semester 1

Tabel 2.1 Tabel identifikasi teks anekdot

Tema:
Masalah yang dihadapi:
Unsur humor:
Pesan yang ingin disampaikan:

Diskusi lanjutan

1. Apakah pesan dalam teks tersampaikan dengan jelas?

2. Apakah masalah sosial yang diangkat relevan dengan kehidupan masyarakat?

3. Hal apa yang perlu ditambahkan agar teks ini dapat lebih baik dalam menyampaikan pesan sosial?

Kunci Jawaban:

Tema: Kemiskinan

Masalah: Kemiskinan yang menyebabkan anak-anak tidak dapat menikmati masa kecil mereka.

Unsur humor: Sifat polos dari anak Didi ketika akan mandi bola.

Pesan yang ingin disampaikan: Orang dengan ekonomi lemah sangat sulit untuk liburan karena tidak mempunyai cukup uang.

1. Apakah pesan dalam teks tersampaikan dengan jelas?

Kunci jawaban: Ya, pesan disampaikan dengan jelas.

2. Apakah masalah sosial yang diangkat relevan dengan kehidupan masyarakat?

Kunci jawaban: Masalah sosial yang diangkat sangat relevan karena kegiatan liburan hanya dapat dinikmati oleh orang-orang yang berduit.

3. Hal apa yang perlu ditambahkan agar teks ini dapat lebih baik dalam menyampaikan pesan sosial?

Kunci jawaban: Sebaiknya sampaikan kritik sosial dengan lebih jelas dan padat.

 

Contoh Teks Anekdot tentang Pendidikan

Ilustrasi anekdot, soal dan kunci jawaban Pelajaran Bahasa Indonesia kelas 10 halaman 93 dan 94
Ilustrasi anekdot (Freepik)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indoensia, anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya.

Berikut contoh teks anekdot tentang pendidikan:

Contoh I

Hari ini kelas daring mata pelajaran Bahasa Indonesia dimulai pukul 09.00. Dila bersiap di depan laptop. Buku dan alat tulis juga sudah siap. Kelas pun dimulai.

Guru: “Selamat pagi semua.”

Murid-murid membalas bersahut-sahutan. Sedikit wajah mereka yang jelas di layar. Sebagian besar hanya mengaktifkan suara tanpa video. Sebagian lagi kualitas gambarnya jelek karena keterbatasan gawai. Namun, Dila merasa kelas hari ini lebih ramai dari hari-hari biasanya. Syukurlah teman-teman masih bersemangat untuk sekolah.

Guru: “Hari ini kita akan lanjutkan pembahasan minggu lalu. Sebelumnya, Ibu akan bahas tugas yang sudah kalian kumpulkan. Tugas ini penting karena akan masuk dalam penilaian semester.”

Dila gugup. Dia tidak tahu kalau ada tugas. Ia membolak-balik buku catatan, tetapi tidak ada coretan atau pengingat bahwa ada tugas Bahasa Indonesia. Dila tidak mengerjakan. Ia perlu mengaku, siapa tahu Bu Guru memaafkan dan memberi keringanan.

Dila: “Permisi, Bu. Maaf sebelumnya sepertinya saya lupa mencatat, jadi tidak tahu kalau ada tugas.”
Guru: “Kok bisa? Saya sudah dengan jelas beri tahu kalau ada tugas. Kalian juga sudah saya beri tahu lewat Whatsapp. Begitu masih saja lupa. Siapa ini tadi yang belum mengerjakan?”
Dila: “Saya, Bu. Nama saya Dila.”
Guru: “Dila siapa?”
Dila: “Dila Suciwati, absen 9.”
Guru: “Saya tidak punya murid bernama Dila.”
Dila: “Bu Indri kok jahat begitu. Saya muridmu, Bu.”
Guru: “Loh, sejak kapan nama saya jadi Indri.”
Dila: “Loh, sebentar. Ini betul SMA Sukareja, Indramayu kan Bu?”
Guru: “BUKAN! Ini SMA Wangun Lor, Kediri!”

Contoh II

Pada perayaan Idul Adha, sekolah menyembelih sapi dua ekor dan kambing lima ekor. Panitia memotongi daging, siswa lainnya boleh berkumpul di kelas atau di lapangan. Tidak ada pelajaran.

Kesempatan itu dipakai Aldi, Beni, dan Nuri untuk bermain di dalam kelas. Mereka membawa kartu remi dan permainan monopoli dari rumah. Setengah hari mereka habiskan dengan bermain di kelas, sampai Guru Bimbingan Konseling (BK) datang. Guru BK melakukan inspeksi ke kelas-kelas. Mereka terciduk dan dibawa ke kantor BK.

Guru BK: “Kalian ini tidak tahu malu. Di hari suci seperti ini malah main kartu!”
Keempat siswa itu diam saja, tidak membantah.
Guru BK: “Mau jadi apa kalian nanti? Jadi bandar judi?”
Aldi: “Kan kami main doang Pak. Gak pakai uang juga.”
Guru BK: “Loh? Berani membantah. Sudah salah, diberi nasihat malah membantah. Ini lagi Nuri, perempuan kok main kartu kayak begini siapa yang ngajarin main remi begini? Aldi? Beni?”
Guru BK: “Bukan, Pak. Yang ngajarin Bapak saya.”

Contoh III

Seperti biasa, Lius bangun pagi. Sekolah akan mulai pukul 07.00. Lius biasa bangun setengah enam untuk mandi dan sedikit membantu ibu di dapur. Bila ia sulit bangun, ibu akan menarik selimut Lius dan mengguncang-gundangkan badannya.

Pagi ini Lius bangun sendiri. Ia langsung menuju kamar mandi. Usai mandi, ia berganti pakaian. Harunya ibu sudah ramai di dapur jam segini. Lius menengok ke kamar ibu, mendapati ibu masih tidur.

Lius: “Ibu, Ibu, bangun! Sudah siang ini. Nanti aku terlambat.”
Lius menarik selimut dan menggoyang-goyang badan ibu. Namun ibu tak kunjung bangun.
Ibu: “Mau apa sih kau, Nak? Ngantuk kali aku.”
Lius: “Ah Ibu biasa bangunkan aku kalau pagi. Giliran aku bangunkan, Ibu malah malas-malasan. Bangun Bu. Sarapan apa aku?”
Ibu: “Alamak, pagi kali kau bangunkan aku. Makan apa saja dulu itu di kulkas, masak sendiri. Agak siang baru aku masakkan.”
Lius: “Ibu ini bagaimana! Anaknya mau berangkat sekolah malah disuruh masak sendiri"
Ibuu: “Berisik kali! Pagi-pagi sudah bikin repot ya. Rajin betul kau hari Minggu berangkat ke sekolah.”

*) Disclaimer yaitu Artikel ini hanya ditujukan kepada orangtua untuk memandu proses belajar anak.

Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.

(Tribunnews.com/ Muhammad Alvian Fakka)

Artikel ini telah diolah dari berita yang sudah tayang di Tribunnews.com dan Kompas.com

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
soalkunci jawabanpelajaranBahasa IndonesiaKelas 10SMAhalaman 30Kurikulum Merdeka
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved