Berita Kriminal
INNALILLAHI! Tegur Pemuda Mabuk Salah Pintu Keluar, Satpam di Bekasi Malah Ditusuk hingga Tewas
Seorang satpam meninggal dunia setelah dianiaya pemuda mabuk di Bekasi, Jawa Barat.
Editor: Eri Ariyanto
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang satpam meninggal dunia setelah dianiaya pemuda mabuk di Bekasi, Jawa Barat.
Peristiwa nahas itu tepatnya terjadi di Ruko Union di Jalan Thamrin, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi
Pelaku merupakan pengunjung tempat hiburan malam (THM).

Baca juga: KRONOLOGI Tangan Bocah di Sampang Terpotong Mesin Rajang Tembakau, Berdarah-darah, Menangis Histeris
Kapolsek Cikarang Selatan Kompol Rudy Wiransyah mengatakan, peristiwa terjadi pada Rabu (6/9/2023) pukul 02.30 WIB.
"Kejadian di pintu keluar Ruko Union di Jalan Thamrin, korban atas nama Martinus usia 26 tahun," kata Rudy.
Kronologis bermula saat korban tengah bertugas, lalu pelaku hendak keluar kawasan ruko melalui pintu yang belawanan arah.
Korban lalu berusaha mengarahkan kendaraan pelaku agar keluar melalui pintu yang benar, tetapi hal ini jutsru direspons sinis.
Pelaku tak terima ditegur korban, dia lantas mengeluarkan sebilah pisau lalu menusuk tubuh korban sebanyak empat kali.

Baca juga: INNALILLAHI! Akibat Hilang Kendali, Mobil Tabrak Pohon di Makassar, 2 Orang Tewas di Lokasi
"Ditusuk menggunakan pisau, ada luka di dada, telapak tangan robek lalu ada juga luka di kepala," katanya.
Pelaku setelah melakukan penusukan lalu kabur meninggalkan korban yang terluka parah.
Satpam ruko tersebut berusaha berjalan menuju rumah sakit yang berlokasi tidak jauh dari tempat kerjanya.
Nahas, karena kehilangan banyak darah Martinus ditemukan tewas tergeletak di jalan dengan luka di sekujur tubuhnya.
"Sudah kita periksa tiga orang saksi, saat ini Polsek Cikarang Selatan dan Satreskrim Polres Metro Bekasi tengah melakukan pengejaran terhadap pelaku," tegas dia.

Berita Lainnya, DETIK-DETIK 2 Remaja 8x Tusuk Guru Honorer di Lubuklinggau, Gegara Rp 400 Ribu: Korban Ingkar Janji!
NEKAT menusuk guru honorer di Lubuklinggau, Sumatera Selatan, dua remaja ini mengaku sakit hati.
Pelaku mengaku sakit hati karena korban tak menepati janjinya pada dua remaja tersebut.
Sebelumnya, korban berjanji akan memberikan dua remaja tersebut uang senilai Rp 400 ribu.
Hingga pada akhirnya, dua remaja tersebut menusuk guru honorer tersebut sebanyak delapan kali.
Diketahui, korban penikaman tersebut bernama Syaiful.
Sempat dikabarkan melakukan aksi perampokan, ternyata kedua pelaku nekat menusuk korban karena merasa emosi.
Dihadapan polisi, pelaku berinisial JS mengaku nekat menusuk Syaiful dengan sebilah pisau karena ada hal yang tak sesuai kesepakatan.
Dia merasa sakit hati karena korban dianggap tak menepati janji atas kesepakatan yang telah dibuat.
"Awalnya saya disuruh nyari orang (untuk di oral seks) dijanjikan Rp 400 ribu," ungkap JS pada wartawan di Polres Lubuklinggau, Selasa (28/8/2023).
Baca juga: DETIK-DETIK Pemuda Bunuh Bibi & Lempar Neneknya yang Sekarat di Palembang: Tetangga Dengar Jeritan
Baca juga: DETIK-DETIK Bripka Samsul Ditikam Pelaku Narkoba di Riau, Ditusuk Gunting Berkali-kali: Memberontak!
Akhirnya JS mengajak R untuk ke rumah Syaiful untuk menagih janjinya.
Namun setelah selesai, Syaiful tidak memberikan uang sesuai kesepakatan.
Korban hanya memberikan uang Rp. 25 ribu kepada Josi.
"Karena tak sesuai kesepakatan akhirnya saya khilaf, saya menusuk korban," ujarnya.
Kapolres Lubuklinggau AKBP Indra Arya Yudha melalui Kasat Reskrim, AKP Robi Sugara didampingi Kanit Pidum Iptu Jemmy Amin Gumayel menyampaikan bahwa pasca kejadian pelaku langsung diamankan.
"Sekarang pelaku sudah diamankan di Polres Lubuklinggau untuk dimintai keterangan dan penahanan," ungkapnya.
Baca juga: DETIK-DETIK Suami 2x Bacok Sepupu di Medan, Cemburu Lihat Kedekatan Istri & Korban:Tewas Mengenaskan

Awalnya Diduga Dirampok
Sebelumnya, guru honorer itu dikabarkan menjadi korban percobaan perampokan oleh dua remaja dibawah umur.
Merry keponakan korban mengaku beruntung peristiwa percobaan pembunuhan itu cepat ketahuan dan pamannya masih selamat.
"Kami terbangun karena mendengar suara gaduh, kemudian ketika masuk rumah paman saya itu sudah luka penuh luka," ungkap Merry yang tinggal disamping rumahnya ini.
Menurut cerita pamannya kepada Merry kejadian bermula saat ada dua remaja tak dikenal datang ke rumahnya pamannya dengan alasan teman anak muridnya.
Karena sudah sering menerima anak muridnya, Syaiful pun tanpa curiga, langsung menyuruh kedua pelaku masuk ke rumahnya.
"Ketika dalam rumah keduanya berniat minjam uang Rp 400 ribu, namun oleh paman cuma diberi Rp 25 ribu, karena tidak ada uang," ujarnya.

Kemudian setelah itu kedua pelaku mengaku lapar kepada korban, oleh korban disuruh masak mie di belakang rumah.
"Ketika hendak masak mie, satu pelaku langsung nyabut matikan lampu, sedangkan satu pelaku lainnya langsung menusuk pelaku secara membabi buta," ungkapnya.
Suara gaduh itu langsung terdengar oleh Merry keponakan dan suaminya.
Kemudian keduanya pun langsung melihat apa yang terjadi.
"Ketika kami masuk lewat pintu samping, kami menemukan paman sudah berlumuran darah" ungkapnya.
"Sementara satu pelaku tersudut belum sempat kabur, langsung ditangkap nenek," ujarnya.
Sementara itu, satu pelaku lainnya sudah kabur lebih dulu lewat jendela belakang.
Namun, olah warga berhasil diamankan saat kabur.
"Satu pelaku langsung memecahkan jendela untuk kabur, tapi berhasil kami tangkap juga," ungkapnya.
(TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)
Diolah dari berita tayang di TribunJakarta.com
Anggun Sopir Bank Jateng yang Gondol Rp10 M Sudah Beli Rumah, Sesumbar Bikin Garasi untuk 300 Mobil |
![]() |
---|
Suami di Pandeglang Banten Tega Bunuh Istri & Bayinya Gegara Kalah Judol, Punya Utang Rp11 Juta |
![]() |
---|
KKN di Ogan Ilir, Mahasiswi UMP Trauma jadi Korban Asusila Pengurus Karang Taruna, Disekap 3 Jam |
![]() |
---|
Kronologi Pembunuhan Haji Sahroni Sekeluarga, Pelaku Terancam Pidana Mati, Kapolres Indramayu: Sadis |
![]() |
---|
Eras Penculik Ilham Kepala Cabang Bank BUMN Kini Ajukan Justice Collaborator, Janji Ungkap Fakta |
![]() |
---|