Berita Viral
SOSOK Waluyo Wasis, Pria yang Berani Lempar Botol ke Acara Rocky Gerung, Ngamuk: Pernah Tolak PA 212
Waluyo Wasis pelempar botol ke acara Rocky Gerung di Sleman ternyata dulu pernah menolak gerakan PA 212.
Editor: Dika Pradana
Refly mengatakan semarah-marahnya menolak seharusnya jangan sampai melakukan kekerasan.
Orang yang melakukan kekerasan, menurut dia, sudah pasti tidak benar.
Apalagi, persoalan penolakan tersebut berkaitan dengan ucapan Rocky Gerung ke Presiden Jokowi beberapa waktu lalu. Tidak ada hubungan dengan dirinya.
Bagi dia, sepanjang hanya protes sebenarnya tidak apa-apa.
Tetapi jika protes dibarengi dengan melakukan kekerasan fisik sudah lain persoalan.
"Bukan persoalan kena lehernya, sekarang kalau kena mata gimana?. (Seumpama) Kacamata saya pecah ketika saya lagi mendelik, tiba-tiba pecahan masuk mata. Saya kena di sini (menunjuk leher), kan dekat sekali," kata Refly dikutip dari Tribun Jogja.
"Tapi ini pelajaran. Coba bayangkan kalau yang dilemparkan senjata tajam, ya kan. Untung cuma air mineral," imbuhnya.
Rocky Gerung turut menanggapi jalannya diskusi kebangsaan tersebut yang diwarnai penolakan massa.
Menurut dia, diskusi bertema korupsi tersebut merupakan diskusi antara peserta dengan yang bukan peserta.

Ia menganggap semua berhak mengekpresikan dalam bentuk pikiran maupun demonstrasi.
"Asalkan jangan pakai kekerasan. Tadi ada kekerasan, itu tidak bagus," ujar Rocky.
Sebagaimana diketahui, sejumlah orang yang mengatasnamakan Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) mendemo Rocky Gerung dan Refly Harun di Sleman .
Massa tersebut menolak kedatangan Rocky dan Refly Harun dalam acara diskusi kebangsaan bersama mahasiswa yang rencananya bakal digelar di Kopi Nuri, Condongcatur, Depok, Kabupaten Sleman, Jumat (8/9/2023).
"Seperti kemarin, kami (hari ini) menolak kedatangan (Rocky dan Refly) di acara di Jogja. Karena Jogja kota berbudaya, kami tidak mau diobok-obok acara seperti ini," kata Fajar Yuda, mengatasnamakan massa dari PNIB.
Menurut dia, acara diskusi tetap diperbolehkan berlangsung tetapi tanpa kehadiran Rocky Gerung maupun Refly Harun .
Sementara itu, Ketua Umum PC IMM BSKM, Muhammad Sulhan Fathoni mengatakan, diskusi kebangsaan yang digelar mahasiswa hanya untuk belajar.
Menurut dia, Ia bersama teman-temannya hanya ingin belajar dengan menghadirkan beberapa narasumber.

Di antaranya Rocky Gerung , Refly Harun dan Saut Situmorang .
Menurut dia, ada tiga poin yang akan didiskusikan bersama para narasumber.
Yaitu, mengenal korupsi sebagai akar permasalahan dari banyak masalah di semua sektor di Republik ini.
Kemudian mengenal bagaimana cara menangani korupsi dengan pendekatan-pendekatan baru salah satunya social cost untuk penindakan.
"Ketiga kita sudah secara moral ingin mengetahui bagaimana korupsi ini telah melanggar demokrasi, telah menghancurkan demokrasi yang ada di Indonesia dengan cara-cara korupsi-korupsi berjamaah dan kongsi-kongsi buruknya," kata dia.
Sebagai mahasiswa, pihaknya mengaku sudah jengah dengan adanya kasus money politik, korupsi dan permasalahan lain di negeri ini.
"Kita sebagai mahasiswa sudah jengah, kita sudah tidak mau lagi mendengar ada kasus korupsi baru yang lama diselesaikan. Tugas kita sebagai mahasiswa belajar dan (diskusi) ini salah satu cara untuk kita belajar secara publik. Ini semua dilindungi undang-undang," ujar dia.
Artikel ini diolah dari TribunMedan
Sumber: Tribun Medan
Misteri Remaja Hilang 40 Tahun Terbongkar: Ditemukan Tinggal Tulang Belulang di Rumah Teman Sekelas |
![]() |
---|
Miliarder Kilat 7 Hari, Sopir Bank Jateng Gondol Rp 10 M, Beli Rumah, Ditangkap saat Masih Nyaman |
![]() |
---|
Dituduh Terlibat Prostitusi, Shinta Bachir Malah Biayai Umrah Penuding: Biar Dia Minta Maaf ke Allah |
![]() |
---|
Malam Sebelum Meninggal, Icang Faisal Minta Bertemu Anak-anak, Bak Firasat Bakal Jadi yang Terakhir |
![]() |
---|
Siskaeee Kembali ke Publik Usai Bebas dari Hukuman: Rindu Akting, Tapi Tak Mau Terjerumus Lagi |
![]() |
---|