Breaking News:

Berita Viral

TANGIS PILU Ibu Ditinggal Anak yang Wafat saat Bertanding Tinju, Sempat Beri Pesan Semangat: Bangga

Baru-baru ini publik digegerkan dengan petinju Bondowoso Farhat Mika Rahel Riyanto yang meninggal dunia saat berlaga di Porprov Jatim VIII di Jombang.

Editor: Eri Ariyanto
Surya.co
Petinju Bondowoso meningal saat bertanding 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Baru-baru ini publik digegerkan dengan petinju Bondowoso Farhat Mika Rahel Riyanto yang meninggal dunia saat berlaga di Porprov Jatim VIII di Jombang.

Ternyata, sebelum berangkat ke Porprov Jatim 2023, pria yang akrab disapa Bondowoso itu sempat memberikan pesan terakhir kepada sang bunda.

Bahkan, Fitria Ekasari, Ibu kandung Petinju Bondowoso itu juga masih ingat pesan mendiang anaknya itu.

ILUSTRASI atlet tinju meninggal dunia
ILUSTRASI atlet tinju meninggal dunia saat bertanding. (Istimewa)

Baca juga: UPDATE Tahanan Wanita Polda Sulsel Korban Pelecehan, Sering Diintimidasi, Dipindah ke Rumah Khusus

Wanita berkacamata ini tempak meneteskan air mata saat mengucapkan kata tersebut, ketika ditemui oleh TribunJatimTimur.Com (grup SURYA.co.id) di kediamannya yang berada di Kelurahan Kota Kulon Kecamatan/Kabupaten Bondowoso, Selasa (12/9/2023).

Bibir perempuan berhijab hitam ini bergetar saat mengungkapkan bahwa kata tersebut merupakan pesan terakhir putra sulungnya sebelum meninggal dunia di laga pesta olahraga Provinsi Jawa Timur.

"Terakhir dia buat status Whatsapp, dengan katanya suatu saat saat akan bahagiakan mama. Saya jawab iya nak mama sudah bangga. Kemudian di jawab iya ma, I Love You ma," katanya sambil mengusap air matanya.

Fitria mengaku tidak percaya, itu adalah percakapan terakhirnya bersama putra sulungnya.

Karena, selama ini, atlet tersebut jarang sekali ngeluh.

Petinju Bondowoso meningal saat bertanding
Petinju Bondowoso meningal saat bertanding (Surya.co)

Baca juga: INNALILLAHI! Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Kereta Api di Bekasi, Kondisi Korban Mengenaskan

"Ternyata sekarang anaknya tidak ada, he..he..he..," ucapnya sambil memejamkan mata, seakan tidak kuasa menahan duka.

Namun, Fitria mengaku mencoba menerima kematian putranya dengan lapang dada.

Kata dia, hal itu adalah takdir yang ditetapkan oleh tuhan.

"Apapun itu, harus tetap diterima dengan ikhlas. Walaupun itu adalah hal yang tidak mudah untuk dilakukan," katanya.

Dia mengungkapkan bahwa, atlet tersebut selalu menghubungi ibunya setiap saat.

Bahkan, setelah menang melawan petinju dari Madiun juga menghubungi keluarga.

"Dia bilang, ma aku menang ma. Padahal lawan yang dia kalahkan merupakan atlet yang paling kuat menurutnya, di antara lawan lainnya," kata Fitria.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Berita Terkait
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved