Breaking News:

Berita Viral

HEBOH Aksi Guru SMA Hapus Makeup Siswi di Kelas, Sudah Keterlaluan, Kepsek: Wajah Menor, Berlebihan!

GEGER guru SMA hapus makeup siswi dikelas, sebut riasan wajah terlalu menor, pihak sekolah buka suara: terlalu berlebihan

Editor: Damar Klara Sinta
TribunJatim.com
Heboh guru SMA hapus siswi di kelas, pihak sekolah sebut wajah pelajar menor 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - VIRAL! guru SMA hapus makeup siswi di kelasnya pakai tisu, sebut wajah pelajar terlalu menor, pihak sekolah buka suara. 

Sebuah video di media sosial tengah disorot lantaran guru SMA nampak menghampus makeup siswinya dengan tisu. 

Guru mengatakan jika siswinya nampak terlalu berlebihan dengan riasan wajah ke sekolah.  

Heboh guru SMA hapus makeup siswi di kelas
Heboh guru SMA hapus makeup siswi di kelas (TribunJatim.com)

Hebohnya video tersebut membuat pihak sekolah buka suara. 

Lantas, seperti apa pihak sekolah menanggapi kasus tersebut? 

Aksi seorang guru menghapus makeup siswinya di kelas, viral di media sosial.

Diketahui aksi tersebut dilakukan seorang guru di SMAN 1 Bergas, Kabupaten Semarang.

Guru yang bernama Hani Puji Astuti tersebut tengah tengah melakukan razia.

Ia lalu menghapus makeup siswi SMA menggunakan tisu.

Baca juga: KEJAM! Gegara Tak Pakai Ciput, Guru SMP di Lamongan Cukur Rambut Siswinya Hingga Botak: Ampun

Meski makeup dihapus, suasana dalam kelas tersebut tampak riang gembira.

Bahkan komentar-komentar dari netizen sebagian besarnya memuji aksi sang guru dan pihak sekolah.

Pihak sekolah buka suara terkait guru hapus makeup siswinya
Pihak sekolah buka suara terkait guru hapus makeup siswinya (TribunJatim.com)

Ditemui Tribun Jateng, Humas SMAN 1 Bergas, Larasati Huri Saputri, membenarkan kejadian tersebut.

Ia mengatakan bahwa pihaknya memang sering mengadakan agenda razia ketertiban murid-murid.

Namun peristiwa dalam video yang viral tersebut sudah terjadi pada tahun 2022 lalu.

Menurut dia, makeup wajah siswi SMA di sana saat itu sudah berlebihan.

Sehingga hal itu disebutnya berpotensi mengganggu jalannya pelajaran di sekolah.

"Karena sudah terlalu berlebihan dalam ber-makeup. Bahkan guru-guru sendiri kalah."

Baca juga: UPDATE Guru Tega Botaki 19 Siswi SMP Gegara Tak Pakai Ciput, Kepala Sekolah: Tidak Boleh Ngajar Lagi

"Ada beberapa guru yang makeup sekadarnya, tapi kalau yang ini (siswi) over, begitu," kata Larasati ketika ditemui di SMAN 1 Bergas, Kabupaten Semarang, Rabu (13/9/2023).

Larasati menambahkan, saat ini jumlah siswi yang riasan wajahnya berlebihan di sekolahannya sudah berkurang.

Meskipun demikian, pihak sekolahan sempat mendapat protes dari para murid karena anjuran dan peraturan tersebut.

"Alasannya karena pemeliharaan wajah. Ya boleh, kita kan menjaga penampilan, tapi kan tidak harus berlebih," imbuh Larasati.

Sementara itu Koordinator Satuan Tugas Pelaksana Pembinaan Kesiswaan (STP2K) SMAN 1 Bergas, Cipta Andy S mengungkapkan terkait fenomena maraknya pelajar pakai makeup di sekolah.

Ia mengatakan, hal itu didasari masa pandemi Covid-19 sejak tahun 2020 lalu.

Menurut dia, terjadi perubahan karakter peserta didik saat menjalani pendidikan di rumah.

Lantas hal itu terbawa pada aktivitas belajar di sekolah saat pasca pandemi Covid-19.

Baca juga: MIRIS! Guru Cukur Rambut 8 Siswa Setengah Botak, Diduga Murka Liat Pelajar Gondrong, Nasib Disorot

"Habis dari Covid perubahannya luar biasa, dari SMP kemudian langsung masuk SMA."

"Setelah pemerintah memperbolehkan masyarakat tidak mengenakan masker, ternyata sebagian siswi yang masih mengenakan masker itu yang ber-makeup tebal," jelas dia.

ILUSTRASI - hapus makeup
ILUSTRASI - hapus makeup (TribunJatim.com)

Andy menegaskan, razia tersebut merupakan bagian dari standarisasi pendidikan.

Hal-hal yang tidak perlu dan tidak menyangkut pelajaran akan dilarang.

Kosmetik yang masih diperbolehkan, lanjut dia, yaitu parfum atau minyak wangi.

Daftar tata tertib pun juga terpampang di dinding masing-masing kelas di sekolah tersebut.

Sementara itu seorang siswi kelas XII di sana, Nadia, berpendapat bahwa sebagai pelajar seharusnya tidak memakai makeup berlebihan.

Nadia sendiri mengaku tidak pernah menggunakan makeup secara berlebihan.

BERITA LAINNYA, KEJAM! Gegara Tak Pakai Ciput, Guru SMP di Lamongan Cukur Rambut Siswinya Hingga Botak: Ampun

GEGARA tak pake ciput ke sekolah, siswi SMP dicukur oleh gurunya sendiri hingga botak, korban syok hingga minta ampun. 

Tak ada ada yang menyangka, seorang guru nekat mencukur rambut  siswinya lantaran tak pake ciput. 

Guru mencukur rambut siswinya hingga gundul. 

Lantas, seperti apa kronologinya? 

Belasan siswi kelas IX Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Lamongan dibotaki oleh seorang guru berinisial EN, diduga gara-gara tak mengenakan ciput.

Kejadian tersebut dibenarkan oleh Kepala SMPN 1 Sukodadi Harto.

Baca juga: BABAK BARU! Kasus Pencabulan 12 Siswi Madrasah di Wonogiri yang Dilakukan Kepsek & Guru: Siap Sidang

"Memang benar ada kejadian itu tanggal 23 Agustus 2023 saat siswa mau pulang, gara-gara tak pakai ciput," kata Harto saat dihubungi oleh Kompas.com, Senin (28/8/2023).

Pakai alat cukur elektrik

Ilustrasi potong rambut.
Ilustrasi potong rambut. (The Loop)

Harto menjelaskan, guru EN mengaku sering mengingatkan para siswi untuk mengenakan dalaman jilbab atau ciput. Sejumlah siswi saat itu diduga tidak mengenakannya.

Mereka kemudian dipanggil oleh guru EN saat hendak beranjak pulang pada Rabu (23/8/2023).

Menurut pengakuan guru EN pada Harto, ada sekitar 19 siswi yang saat itu dibotaki.

"Entah terlalu sayang atau seperti apa, kemudian Bu EN melakukan itu (pembotakan). Hanya saja pakai alat (cukur) yang elektrik, makanya ada yang rambutnya kena banyak," tutur dia.

Mediasi

Baca juga: Wanita Diminta Potong Rambut Oleh Teman yang Akan Menikah Karena Terlalu Cantik, Mencuri Perhatian

Orangtua para siswi merasa tak terima setelah mendapatkan laporan dari anak-anak mereka.

Sehari berselang, atau pada Kamis (24/8/2023) pihak sekolah menggelar mediasi.

Guru SMP nekat potong rambut siswinya hingga gundul gegara tak pakai ciput
Guru SMP nekat potong rambut siswinya hingga gundul gegara tak pakai ciput (Kompas.com)

Sebelum itu, guru EN didampingi kepala sekolah juga sempat mendatangi rumah sejumlah siswi untuk meminta maaf.

Menurut Harto, dalam mediasi tersebut semua pihak sepakat berdamai.

"Sudah damai melalui mediasi pada tanggal 24 Agustus 2023 kemarin, orangtua siswi (korban pembotakan) menyadari perilaku anaknya serta apa yang telah dilakukan Bu EN dan mereka semua (para orangtua) menerima. Tadi (hari ini) pembelajaran di sekolah juga sudah berlangsung normal seperti biasa, malah ada yang jadi petugas upacara," kata Harto.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Lamongan Munif Syarif mengatakan, selain diselesaikan melalui mediasi, sekolah juga memberi pendampingan psikologis pada para siswa.

"Pihak sekolah juga menyediakan psikiater untuk pendampingan bagi para siswi (yang menjadi korban)," tutur dia.

Dikecam anggota DPR

Baca juga: 10 TAHUN LALU Member Girlgrup Ini Cukur Botak Rambutnya Usai Ketahuan Pacaran, Kini Jadi Crazy Rich

Tindakan guru EN mendapat kecaman dari anggota Komisi X DPR RI asal Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal.

Anggota komisi yang membawahi urusan pendidikan tersebut menyatakan bahwa tidak memakai ciput bukan suatu pelanggaran.

"Mendidik memang tidak mudah, tetapi sebagai pendidik seorang guru seharusnya bisa lebih menahan diri, tidak memakai ciput bukan suaru pelanggaran, itu hanya sebuah mode dan pelengkap dalam berhijab," kata Illiza, seperti dikutip dari Antara.

Dia menegaskan tindakan semacam itu tidak dibenarkan.

"Apa pun alasannya tindakan seperti itu tentu tidak dibenarkan dalam pendidikan. Sebaiknya mereka diberikan peringatan lebih dulu, kemudian diedukasi bagaimana mengenakan hijab yang benar, tidak mengedepankan emosi semata," kata dia.

Pelatihan karakter bagi pengajar

Illiza menilai, para guru pun harus mendapatkan pelatihan karakter dan etika.

Menurutnya pemerintah harus memperhatikan kinerja dan mutu karakter pengajar.

"Kami menilai pemerintah juga untuk menjadi sikap dan tingkah laku guru serta pendidik akhlak mulia harus menjadi indikator penilaian para guru," katanya.

Menurutnya karakter siswa yang baik diajarkan dari keteladanan para guru.

"Kejadian seperti ini harus menjadi ibrah bagi pendidik lain terkhusus di lingkungan sekolah agama," katanya.

"Jika pendekatan dilakukan baik, maka pendidikan moral dan karakter akan tercapai dan dapat diserap oleh para generasi bangsa," pungkas dia. (Kompas.com/ Pyhtag)

Diolah dari berita yang telah tayang di TribunJatim.com

Tags:
berita viral hari iniGuru Hapus Makeup SiswiSebut Sudah KeterlaluanWajah MenorPihak Sekolah Buka Sekolah
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved