Berita Viral
Pulang dari Arab Saudi, Kondisi WNI Asal Lombok Sangat Memprihatinkan, Lumpuh dan Tak Bisa Bicara
Nasib tak menyenangkan menimpa BD (39), warga Lombok Utara, karena mengalami lumpuh setelah dipulangkan dari Riyadh, Arab Saudi.
Editor: Eri Ariyanto
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Nasib tak menyenangkan menimpa BD (39), warga Desa Teniga, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) karena mengalami lumpuh setelah dipulangkan dari Riyadh, Arab Saudi, pada September 2022.
Menurut informasi, diduga dirinya menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Selain mengalami lumpuh, korban juga dilaporkan tak bisa berbicara.

Baca juga: HEBOH Pria Sebar Uang Rp31 Juta di Jalan, Dikira Sakit Jiwa Ternyata Habis Putus Cinta
Ketua Pusat Bantuan Hukum Buruh Migran, Muhammad Saleh menjelaskan, saat ini kondisi korban dalam keadaan lumpuh dan tidak bisa berbicara. Ada bekas jahitan di kepala korban dan bekas luka di tenggorokan.
"Ketika dia dibawa (dijemput di Jakarta) dalam keadaan sudah lumpuh, kepalanya sudah pecah tetapi sudah tersambung sudah dijahit. Badannya sekarang lumpuh, tidak bisa ngomong, tidak bisa ngapa-ngapain dan mereka ya begitu saja tidak ada siapa yang bertanggung jawab," kata Saleh di Mataram, Senin (25/9/2023).
Saat ini, korban telah melaporkan dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) ke Polda NTB. Dengan memakai kursi roda, korban BD didampingi keluarga, kepala desa, LBH dan pendamping perlindungan buruh migran, melapor ke Dit Reskrimum Polda NTB.
Menurut Saleh, kasus yang dialami BD bukan kasus TPPO biasa, tetapi ada unsur pelanggaran kemanusiaan.
"Karena kasus ini bukan hanya sekedar kasus TPPO biasa, tapi ada pelanggaran kemanusiaan, di mana korbannya kepalanya pecah yang diduga katanya jatuh di bandara. Tapi kami belum tahu, apakah ini di bandara," kata Saleh.

Baca juga: HEBOH Sekumpulan Wanita Berhijab Menikmati Minuman Keras di Klub Malam, Banjir Kecaman: Naudzubillah
Kata Saleh, jika benar korban jatuh di bandara, semestinya ada surat keterangan resmi dari pihak otoritas bandara atau rumah sakit setempat.
"Karena kalau di bandara adalah tempat yang sangat bisa dipertanggungjawabkan. Jadi kalau ada orang jatuh pasti ada surat dari pihak bandara, mungkin kalau dia masih di bawah tanggung jawab maskapai tentu juga ada surat dari kepolisian setempat, surat dari rumah sakit, termasuk juga negara setempat," sebut Saleh.
Kronologi
Pendamping Buruh Migran, Novita Sari menceritakan, kejadian ini berawal saat korban BD mendaftar sebagai asisten rumah tangga tujuan Timur Tengah pada Mei 2022, melalui SY, seorang calo TKI.
Tidak lama berselang, korban BD lalu diproses dan diberangkatkan ke penampungan di Jakarta. Setelah satu minggu berada di Jakarta, korban lalu dibelikan tiket tujuan Riyadh, Arab Saudi.
Sejak berangkat menuju Riyadh itulah, tidak ada lagi informasi yang diterima oleh keluarga di Lombok.
"Dari informasi yang kita dapatkan kecelakaan terjadi saat korban berada di Bandara Riyadh. Menurut cerita yang kami dapat dia mengalami pecah di bagian kepala dan diambil tindakan operasi bedah di kepalanya," kata Novita.
Sumber: Kompas.com
Purbaya Yudhi Sadewa Kaget Gantikan Sri Mulyani Sebagai Menkeu: Pak Prabowo Tidak Cerita ke Saya |
![]() |
---|
Misteri Remaja Hilang 40 Tahun Terbongkar: Ditemukan Tinggal Tulang Belulang di Rumah Teman Sekelas |
![]() |
---|
Miliarder Kilat 7 Hari, Sopir Bank Jateng Gondol Rp 10 M, Beli Rumah, Ditangkap saat Masih Nyaman |
![]() |
---|
Dituduh Terlibat Prostitusi, Shinta Bachir Malah Biayai Umrah Penuding: Biar Dia Minta Maaf ke Allah |
![]() |
---|
Malam Sebelum Meninggal, Icang Faisal Minta Bertemu Anak-anak, Bak Firasat Bakal Jadi yang Terakhir |
![]() |
---|