Berita Viral
JERIT Tangis Vivi Hartati, TKW Asal Cianjur Disekap di Kamboja, Butuh Tebusan Rp66 Juta: 'Tolong!'
JERIT Tangis Vivi Hartati, TKW Asal Cianjur Disekap di Kamboja, Butuh Tebusan Rp66Juta
Editor: Dika Pradana
TRIBUNNEWSMAKER.COM - JERIT TANGIS Tenaga Kerja Wanita (TKW) bernama Vivi Hartati tak dapat dibendung ketika dirinya mengaku disekap di Kamboja.
Sosok Vivi Hartati mengaku membutuhkan uang Rp 66 juta sebagai tebusan apabila dirinya ingin dibebaskan.
Diketahui, Vivi Hartati merupakan TKW asal Cianjur, Jawa Barat.
Kini Vivi Hartati tak bisa berbuat banyak di negeri orang karena pasportnya ditahan oknum.
Selain itu, dirinya terus diawasi oleh sejumlah oknum agar tidak bisa melarikan diri.

Hingga pada akhirnya, Vivi Hartati membuat video minta tolong agar bisa dibebaskan.
Video tersebut kini viral di media sosial dan menuai simpati dari publik.
Lewat video yang sudah tersebar, TKW tersebut meminta tolong karena disekap butuh uang tebusan.
TKW bernama Vivi Hartati (20) tersebut pun mengaku pasport ditahan dan dijaga.
Dirinya tampak berada disebuah ruangan misterius.
Baca juga: Kirim Rp450 Juta untuk Bangun Rumah, TKW Syok saat Pulang ke Indonesia, Ngamuk Tak Sesuai Harapan!
"Saya ditahan di Kamboja dan pasport juga ditahan," kata dia dalam rekaman video yang berdurasi sekitar 32 detik.
Selain itu ia mengaku para pelaku meminta sejumlah uang tebusan sebesar Rp 66 juta.
"Saya tidak bicara kencang-kencang karena di belakang ada yang menjaga. Tolong pak!, bantu saya." rintihnya.
"Saya butuh tebusan uang Rp66 juta, tolong sekali lagi tolong," ucapnya.
Rupanya, Vivi Hartati merupakan warga Kampung Kaum Tengah RT02/01, Desa Kadupandak, Kecamatan Kadupandak, Kabupaten Cianjur.
Dera (36) kakak Vivi Hartati mengatakan, adiknya tersebut bekerja di sebuah Hotel di Kota Sihanoukville, Kamboja.
Baca juga: DETIK-DETIK Lusi, TKW Asal Tasikmalaya Bertemu Anak usai Setahun Disekap di Malaysia: Pecah Tangis

Dia sudah bekerja di hotel tesebut selama satu bulan.
Diungkapkan Dera, Vivi Hartati awalnya diimingi kerja di hotel mewah.
Dia dijanjikan gaji fantastis ketika bekerja di Kamboja.
Vivi Hartati bersedia dan berangkat ke Kamboja.
Mirisnya, kini Vivi Hartati mengaku tidak betah.
Dia mengaku tidak ingin bekerja di tempat tersebut.
"Awalnya berangkat dari sana di kasih tiket dari sana, di iming-imingi kerja di hotel baru satu bulan, katanya tidak betah. Sehingga disekap karena masih ada kontrak," ucapnya.
Baca juga: SOSOK Nila Daniati, TKW Malaysia yang Tewas Ditusuk Teman Sendiri, Anggota Organisasi Remaja Masjid

Dia menambahkan, adiknya tersebut juga mengirimkan lokasi penyekapan.
Vivi Hartati meminta sejumlah uang tebusan agar bisa pulang ke Indonesia.
Meski demikian, pihak keluarga hingga kini belum bisa memberikan bantuan padanya.
Pasalnya, keluarga tak memiliki uang sebesar itu.
Oleh karena itu, keluarga memohon bantuan dari pemerintah.
"Sampai saat ini masih terus komunikasi, tapi tetap meminta uang tebusan senilai Rp 66 juta," bebernya.
"Tapi kita punya uang dari mana sebesar itu. Jadi mohon kami mohon bantuannya kepada pemerintah," kata dia.
Hingga kini belum ada respon dari pemerintah pusat maupun daerah terkait viralnya video tersebut.
SOSOK TKW Tulungagung 10 Tahun Hilang di Malaysia, Ibu Meninggal Menanti, Gaji Ditilep Tetangga
Sosok Giarti, Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Tulungagung, Jawa Timur menghilang secara misterius ketika bekerja di Malaysia.
Selama sepuluh tahun Giarti tak diketahui rimbanya ketika bekerja di Malaysia.
Sementara itu, orang tua cemas atas hilangnya Giarti di Malaysia.
Tak ada kabar sama sekali dari Giarti untuk keluarganya di Tulungangung.
Sang ibu yang tertekan pun akhirnya meninggal dunia dalam penantiannya.

Mirisnya lagi, baru saja terkuak fakta bahwa gaji yang diterima Giarti selama ini ditilep oleh tetangga.
Sosok tetangganya yang berinisial WT menilap uang kiriman Giarti untuk keluarganya selama ini.
Diketahui bahwa WT jugalah yang memberangkatkan Giarti ke Malaysia 10 tahun lalu.
Giarti (39), warga Desa Kaliwungu, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur itu dijanjikan bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
Dia diiming-imingi gaji Rp 2.000.000 per bulan.
Hingga pada akhirnya Giarti setuju dan berangkatnya dia ke negeri jiran.
Baca juga: DETIK-DETIK Lusi, TKW Asal Tasikmalaya Bertemu Anak usai Setahun Disekap di Malaysia: Pecah Tangis
Baca juga: DETIK-DETIK TKW Asal Indramayu Tewas di Malaysia, 8x Ditusuk Teman, Sempat Dibawa ke RS: Ortu Syok
Namun sejak saat itu, Giarti seperti hilang dan tidak ada kontak dengan pihak keluarga.
Sedangkan WT selalu mengatakan Giarti hilang di Malaysia dan tidak pernah bertemu lagi.
Belakangan diketahui, selama 10 tahun, Giarti mengirim uang hasilnya bekerja lewat WT.
Namun tidak pernah sampai ke keluarganya.
Kakak sulung Giarti, Ismiatin (41) mengaku saat ini adiknya ditemukan oleh sesama pekerja migran asal Jember di Johor, Malaysia.
“Sekarang sedang ditampung sementara, terus dalam proses pemulangan. Kami sudah berkomunikasi lewat video call,” ucap Ismiatin, Kamis (31/8/2023).
Ismiatin berkisah, adiknya itu memang dalam kondisi mengalami kekurangan mental.
Baca juga: Punya Lamborghini, Mantan TKW Madura Beber Rahasia, Diam-diam Lakukan Ini dengan Mantan Majikan

Namun di tengah kondisi kemiskinan, keluarga merelakan Giarti diajak oleh WT.
WT pula yang memberangkatkan Giarti ke Malaysia dan mencarikan kerja di sana.
“Waktu itu WT bilang punya bos bagus. Nanti adik saya dipekerjakan sebagai pembantu di rumah bosnya,” kenang Ismiatin.
Sejak saat itu, Giarti tidak ada kontak lagi dengan keluarganya.
Berulang kali WT pulang kampung ke Tulungagung, namun dia selalu mengelak saat ditanya keberadaan Giarti.
WT beralasan Giarti hilang di Malaysia dan tidak tahu keberadaannya.
Kabar hilangnya Giarti membuat ibunya tertekan hingga akhirnya meninggal dunia, dan ayahnya mengalami stroke.

Hingga tiga bulan lalu, ada seseorang dari Malaysia yang menghubungi kontak Pemerintah Desa Kaliwungu yang didapat dari website desa.
Orang itu ternyata pekerja migran asal Jember yang menemukan Giarti saat bekerja di sebuah panti jompo.
“Dari pendamping itu akhirnya kami bisa berkomunikasi. Dia cerita kalau pernah jadi pembantu, lalu kerja di restoran, terakhir di toko,” tutur Ismiatin.
Saat telepon dengan keluarga, Giarti menanyakan gajinya yang dikirim ke rumah.
Ia mengaku selama 10 tahun bekerja di Malaysia, setiap bulan gajinya dikirim ke rumah melalui WT.
Pihak keluargapun kebingungan karena saat ini WT masih bekerja di Malaysia.
“Dia (Giarti) tanya, uangnya sudah diambil di WT? Kami bingung, selama ini tidak ada kiriman sama sekali,” ungkap Ismiatin.

Saat ini, Giarti dibantu majikan barunya berupaya memulangkannya ke Indonesia.
Namun upaya ini kemungkinan terkendala karena dokumen keimigrasiannya sudah mati.
Ismiatin ingin memastikan adiknya kembali selamat tiba di Tulungagung dan menemui ayahnya.
“Yang penting dia selamat, pulang dulu ke Tulungagung. Soal gaji, kalau bisa nanti kita urus di sini,” katanya.
Sekretaris Desa Kaliwungu, Kecamatan Ngunut, Hadi Wahono, mengatakan pihaknya aktif berkomunikasi dengan pendamping Giarti di Malaysia.
Sejak 3 bulan lalu, Pemdes Kaliwungu terus berkomunikasi untuk memastikan kepulangan Giarti.
Sejauh ini, masih ada kendala dokumen, sehingga proses pemulangan belum bisa dilakukan.
“Pihak majikan yang punya inisiatif memulangkan ke Indonesia. Nanti kami yang akan menjemput di bandara,” ujar Hadi
Artikel ini diolah dari TribunJabar
Sumber: Tribun Jabar
Camat Agus Riyadi Viral Usai Insiden Murid MTS Batal Tampil Drum Band, Sebut Miskom & Minta Maaf |
![]() |
---|
Erika Carlina Minta Maaf Usai Chat dengan Ayahnya yang Singgung Bunda Maria Viral, 'Aku Ngga Suci' |
![]() |
---|
Fatir Cemburu Buta Lihat Yuli Berdarah saat Jadi LC di Jambi, Ramon Langsung Ditusuk Dua Kali |
![]() |
---|
Suami Bantah Mpok Alpa Meninggal Karena Kena Teror Gaib, Curhatan Lawas Sang Pelawak Jadi Sorotan |
![]() |
---|
Kondisi Wajah Skye Stout, Pemain Bola Wanita yang Jerawatnya Jadi Bahan Bullyan Netizen Sedunia |
![]() |
---|