Berita Viral
'Kena Tiang Besi' ABG 16 Tahun Disiksa Polisi di Stasiun, Bukti CCTV Dihilangkan, Para Pejabat Diam
ABG cewek 16 tahun dianiaya polisi di stasiun sampai mengalami koma gara-gara tidak mengenakan hijab.
Editor: Delta Lidina
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Nasib nahas dialami oleh remaja 16 tahun yang kabarnya dianiaya oleh seorang polisi moral.
Kejadian mengenaskan ini terjadi di Iran, dipicu karena korban tidak mengenakan hijabnya.
Saking parahnya dianiaya, gadis remaja itu sampai mengalami koma.
Kekerasan yang dialami Armita Garawand itu terjadi di stasiun kereta di Teheran pada Minggu (1/10/2023) lalu.
Peristiwa ini terjadi hanya beberapa pekan usai peringatan setahun tewasnya Mahsa Amini, perempuan Iran yang tewas usai ditahan polisi moral.
Kematian Mahsa Amini sempat memicu gelombang protes selama beberapa bulan di Iran.

Hengaw Organization for Human Rights melaporkan bahwa Armita Garawand dirawat di Rumah Sakit Angkatan Udara Fajr dengan penjagaan ketat.
Organisasi yang berbasis di Norwegia itu pun merilis foto yang disebut sebagai Armita Garawand sedang terbaring di rumah sakit.
"Sejak insiden Armita viral, semua media yang terafiliasi negara (Iran) secara sistematis membantah serbuan fisik terhadap gadis muda ini, dan pejabat-pejabat pemerintah mengklaim tidak ada kekerasan fisik yang terjadi," demikian tulis laporan Hengaw dikutip Middle East Eye, Rabu (4/10/2023).
Baca juga: BRUTAL! Sakit Hati, Paman di Sumut Aniaya Keponakan Perempuan, Pukuli Korban Pakai Kayu hingga Tewas
Sementara itu, BBC melaporkan bahwa otoritas Iran menyita semua ponsel keluarga Armita.
Otoritas Iran juga disebut sempat menahan seorang jurnalis yang mendatangi rumah sakit.
Organisasi Hengaw menyebut Armita diserang polisi moral karena tidak memakai hijab di stasiun.
Sedangkan Radio Zamaneh melaporkan, mengutip seorang sumber anonim, Armita didorong dari kereta oleh "pemaksa hijab" dan "kepalanya mengenai tiang besi."
"(Armita) diserang secara fisik oleh otoritas di Stasiun Shohada karena dianggap tidak mematuhi hijab wajib. Hasilnya, dia mengalami luka parah dan dibawa ke rumah sakit," kata Hengaw.

Hengaw juga mengklaim bahwa mereka mendapat informasi orang tua Armita ditekan untuk menyatakan anaknya tidak mengalami kekerasan.
Saat diwawancara media negeri Iran, IRNA, ibu Armita mengaku telah melihat rekaman CCTV dan menyebut apa yang dialami anaknya sebagai "kecelakaan."
"Saya kira tekanan darah anak saya turun, saya tidak terlalu yakin, saya kira mereka mengatakan tekanan (darah) turun," kata ibu Armita dalam video yang dirilis IRNA.
Rekaman CCTV yang beredar sekadar menunjukkan peron saat Armita memasuki kereta bersama dua temannya.
Beberapa saat kemudian, salah satu temannya keluar dari kereta dan menunduk, lalu terlihat Armita dibawa keluar dalam kondisi tak sadarkan diri.
Sejumlah warganet Iran menyorot kenapa otoritas terkait hanya merilis video kamera yang menyorot peron.
Rekaman dari dalam kereta dan pintu masuk stasiun tidak dirilis. (*)
Diolah dari artikel TribunToraja
Mobil Keluarga Sahroni yang Tewas di Indramayu Mondar-mandir Setelah Pembunuhan, Siapa yang Pakai? |
![]() |
---|
Sosok Agus Setiawan Ketua BEM UI Dianggap Khianat usai Bertemu Pimpinan DPR, Tak Mau Ambil Pusing |
![]() |
---|
Tangis Ibunda Affan Kurniawan Pecah, Diberi Rumah di Bogor, Ungkap Keinginan Putranya: Seperti Ini |
![]() |
---|
Sosok Khariq Anhar Diduga Ajak Pelajar Demo di DPR RI, Dulu Dipolisikan Rektor Unri, Berprestasi |
![]() |
---|
Sosok Dendi Irwandi, Kepsek Predator Seksual di Sukoharjo, Senyum Lebar seusai Divonis 10 Tahun Bui |
![]() |
---|