Phobia Wanita, Pria Ini Mengurung Diri di Rumah Selama 55 Tahun, Pasang Pagar Tinggi Takut Didatangi

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang pria ini begitu memiliki keanehan lantaran dirinya dikabarkan phobia terhadap wanita.

Sebagai informasi, phobia adalah perasaan takut berlebihan yang terjadi pada seseorang terhadap situasi atau objek tertentu.

Bahkan, pria ini juga mengurung diri di rumah selama 55 tahun.

Selain itu, pria ini juga memasang pagar tinggi di tempat tinggalnya karena takut didatangi wanita. Lantas, seperti apa kisah lengkapnya?

Baca juga: GEGER Sepasang Mahasiswa Nekat Berhubungan Badan di Dalam Kelas, Ternyata Pasutri, Video Tersebar

Seorang pria yang tetap perjaka hingga usia 71 tahun menceritakan tentang pagar setinggi 15 kaki yang didirikannya agar tidak didatangi wanita.

Pria bernama Callitxe Nzamwita itu mengurung diri di dalam rumahnya selama 55 tahun karena takut dengan lawan jenis, dan menjauhkan diri dari masyarakat.

Jika isolasi yang dilakukannya sendiri tidak membuat pesannya jelas, Callitxe Nzamwita bahkan membangun pagar besar-besaran.

Pria berusia 71 tahun itu mengakui bahwa dia "sangat takut" jika ada perempuan yang datang ke rumahnya, sehingga dia harus diisolasi.

Bahkan di tengah ketakutan ini, perempuan setempat lah yang menjaga pria tersebut tetap hidup dan membantunya bertahan hidup.

Meskipun hidup sendirian dan jauh dari lawan jenis, Callitxe Nzamwita ternyata dibantu oleh para wanita desa yang takut dia akan mati jika mereka tidak melakukan intervensi.

Baca juga: Ketahuan Selingkuh dengan Ayah Siswa, Ibu Guru Jadi Bulan-bulanan Istri Sah, Ditelanjangi di Jalan!

Meskipun mereka membelikannya belanjaan, pria itu tidak membiarkan wanita mendekatinya.

"Alasan saya mengunci diri di dalam sini dan memasang pagar di rumah saya adalah karena saya ingin memastikan bahwa wanita tidak akan mendekati saya." kata Callitxe Nzamwita dikutip Tribunnewsmaker.com dari DailyStar.

“Anehnya, meskipun dia takut pada wanita, kamilah yang membantunya mendapatkan makanan dan beberapa hal yang dia butuhkan." ujar seorang penduduk setempat yang tidak disebutkan namanya.

"Ketika Anda mencoba membantunya, dia tidak ingin kami mendekat atau berbicara dengannya," sambungnya.

“Sebaliknya, kami memberinya sesuatu dengan melemparkannya ke dalam rumahnya, lalu dia datang dan mengambilnya." ujar seorang penduduk setempat itu.