Soal & Kunci Jawaban Bahasa Indonesia SMP Kelas 9 Kurikulum 2013: Menulis Cerpen Sepatu Butut

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Soal & Kunci Jawaban Bahasa Indonesia SMP Kelas 9 Kurikulum 2013: Menulis Cerpen Sepatu Butut

Sebelum melihat kunci jawaban, ada baiknya siswa memahami materi Bahasa Indonesia SMP kelas 9 Kurikulum 2013 pada materi cara menulis cerpen dengan
seksama, dan mengerjakan soal latihan Bahasa Indonesia SMP kelas 9 Kurikulum 2013 pada halaman 84 dengan jujur dan teliti terlebih dahulu.
Kunci jawaban hanya boleh dijadikan referensi jawaban siswa untuk mempermudah sarana belajar mengajar di kelas. Berikut ini adalah soal dan kunci jawaban
latihan Bahasa Indonesia SMP kelas 9 pada halaman 84:

Halaman 84

Latihan Soal

Kegiatan 2: Melanjutkan Cerpen

Lanjutkan cerpen "Sepatu Butut" ini secara bebas. Alur yang diputus adalah yang menuju bagian klimaks: membuang sepatu butut atau tidak. Apa keputusannya dan bagaimana melakukannya? Selanjutnya tentukan bagaimana cerita berakhir!

Contoh jawaban kelanjutan cerpen:

Aku segera keluar dari kamarku, kulihat jam dinding di ruang tamu menunjukan pukul 21.00. Aku menghela nafas panjang, biasanya Andi bermain sampai pukul 22.00. Ayah membiarkan Andi bermain selarut itu karena mengetahui bahwa besok adalah hari Minggu, hari libur.Perlahan-lahan aku melangkahkan kaki menuju rak sepatu yang letaknya tidak jauh dari kamarku.

Di situlah semua sepatu di keluarga kami diletakkan, baik sepatu ayah, ibu, sepatuku dan sepatu Andi.Tak butuh waktu yang lama bagiku untuk menemukan sepatu Andi. Dengan cepat, aku ambil sepasang sepatu butut itu. Di luar dugaanku, tiba-tiba pintu depan dibuka. Alangkah kagetnya aku melihat siapa yang membuka pintu itu. Andi! Andi terlihat heran melihatku sedang memegang sepasang sepatu kesayangannya.

Tertangkap basah aku mengakui bahwa aku hendak membuang sepatu Andi. Namun bukannya marah, Andi justru memeluk aku.Sebagi seorang adik, aku benar-benar merasakan pelukan itu begitu hangat.Kemudian, Andi mengajakku duduk. Ia bercerita mengapa tidak mau menggunakan sepatu lain. Sebenarnya, ia sedang menabung dari uang saku yang diberikan Ayah setiap hari.

Jika sudah terkumpul cukup banyak, ia hendak menggunakan uang tabungannya untuk membeli sepatu baru. Akhirnya sepatu Andi tidak jadi ku buang, tapi ku letakkan lagi di rak.

*Artikel ini telah diolah sebelumnnya di Tribunnews.com