Breaking News:

Berita Viral

JERIH PAYAH Kakek Sarono, Pemecah Batu Tunanetra di Jakarta, Hidupi 45 Yatim Piatu:Sempat Mau Ngemis

Inilah sosok kakek Sarono, pemecah batu tunanetra di Jatinegara, Jakarta yang mengasuh 45 yatim piatu, sehari dapat upah Rp 10 ribu per karung.

Editor: Dika Pradana
Kompas.com
Kakek Sarono, pemecah batu tunanetra di Jatinegara, Jakarta yang mengasuh 45 yatim piatu, sehari dapat upah Rp 10 ribu per karung 

"Kalau saya dulu di lapangan, dulu di kendaraanlah, angkot gitu." ungkapnya.

"Setelah itu kurang melihatlah rabunlah. Terus kita jualan telur asin, keliling keliling, kurang laku juga jualan pisang keliling kurang laku juga." imbuhnya.

"Akhirnya kita lewat depan material itu, nabrak nabrak puing itu kalau kita ketokin jadi pasir banyak yang membutuhkan, sampai sekarang ngetokin batu," tutur Kakek Sarono dikutip dari berbuatbaik.id.

Kakek Sarono juga bercerita, dirinya menderita penyakit hernia.

Terkadang jika penyakit itu kambuh, Sarono terpaksa tidak pergi bekerja.

Dia memilih untuk beristirahat lantaran rasa sakit yang dialami sangat luar biasa.

"Waktu lima tahun yang lalu saya operasi hernia, ternyata dokter pesan jangan buat kerja keras, nanti kalau untuk kerja keras kambuh lagi, ya karena kondisinya seperti ini tetap kerja batu juga kadang geser karung ternyata turun lagi," bebernya.

Baca juga: PERJUANGAN Serma Indro S, Anggota TNI 8 Tahun Rawat ODGJ, Dimandiin & Disuapi: Pakai Uang Pribadi

Kakek Sarono, pemecah batu tunanetra di Jatinegara, Jakarta yang mengasuh 45 yatim piatu, sehari dapat upah Rp 10 ribu per karung
Kakek Sarono, pemecah batu tunanetra di Jatinegara, Jakarta yang mengasuh 45 yatim piatu, sehari dapat upah Rp 10 ribu per karung (Kompas.com)

"Kadang kalau sudah kecapean keras kayak batu kayak telur batu, bisanya tiduran nanti kaki digantung baru turun lagi..." cerita Kakek Sarono.

Kakek Sarono hanya hidup berdua dengan istrinya, Sriningsih.

Tadinya Kakek Sarono masih dibantu sang istri mencari nafkah sebelum sang istri berhenti bekerja karena perusahaan yang bangkrut.

Pun Ibu Sriningsih mengalami sakit gula yang terkadang kambuh.

"Saya sudah nggak control pak, saya kalau minum obat sudah bosen, sebulan setumpuk gini, obat macam macam saya sudah lelah minum obat sudah bosan," ungkap Nenek Ibu Sriningsih.

"Kalau sakit saya ke puskesmas saja, ongkosnya juga mahal bolak balik, ke budi asih sudah dua bulan nggak control" bebernya. 

Kakek Sarono, pemecah batu tunanetra di Jatinegara, Jakarta yang mengasuh 45 yatim piatu, sehari dapat upah Rp 10 ribu per karung
Kakek Sarono, pemecah batu tunanetra di Jatinegara, Jakarta yang mengasuh 45 yatim piatu, sehari dapat upah Rp 10 ribu per karung (Kompas.com/Berbuatbaik.id)

Asuh 45 Yatim Piatu

Dunia Kakek Sarono boleh jadi gelap namun hati Kakek Kakek Sarono dipenuhi cahaya kasih yang melimpah.

Halaman
123
Sumber: Surya
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved