Breaking News:

Berita Viral

TRAGIS! Bocah 7 Tahun di Semarang Diduga Dilecehkan Paman, Alat Vital Terluka, Meninggal Tak Wajar

Seorang anak perempuan berinisial KSA (7), yang tinggal di Kota Semarang, Jawa Tengah dilaporkan meninggal secara tak wajar.

Editor: Eri Ariyanto
Kompas.com
Bocah 7 tahun di Semarang diduga dilecehkan paman, alat vital terluka 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang anak perempuan berinisial KSA (7), yang tinggal di Kota Semarang, Jawa Tengah dilaporkan meninggal secara tak wajar.

Menurut informasi, KSA sebelumnya diduga menjadi korban kekerasan seksual yang dilakukan sang paman, A (22).

Korban dinyatakan meninggal dunia sesaat setelah dibawa ke RS Panti Wilasa Citarum, Semarang pada Selasa (17/10/2023) malam.

Ilustrasi pelaku pencabulan anak sendiri di magetan. Ayah bejat di Magetan nekat cabuli anak sendiri berkali-kali.
Ilustrasi pelaku pencabulan anakdan korban. (KOMPAS.COM/SUKOCO dan kolase Tribunnewsmaker.com)

Baca juga: Pria di Bantul Tewas Usai Minum Miras Oplosan, Ternyata Dicampur Sisa Alkohol Penanganan Covid-19

Saat itu pihak rumah sakit membuat laporan ke polisi karena korban meninggal tak wajar dengan luka bekas benda tumpul di kelamin serta dubur korban.

Hal tersebut diungkapkan Kanit Reskrim Polsek Gayamsari, AKP Mashadi.

"Dari dokter forensik meninggal tidak wajar." jelas Mashadi.

"Kemudian dokter itu memeriksa di bagian alat vital dan dubur itu ada seperti luka menganga lubang di duburnya dan kelaminnya." sambungnya.

"Intinya dubur sama kelaminnya itu mengalami luka bekas benda tumpul," lanjutnya.

Pelaku A kemudian ditangkap dan dibawa ke Polrestabes Semarang untuk diperiksa.

"Paman (terduga pelaku) atau adiknya istri (ibu korban) yang melakukan perbuatan itu makanya tadi malam kedua orangtuanya dan pamannya (diperiksa)," ujar dia.

"Kemudian kita interogasi kemudian disinyalir pamannya (omnya) adiknya ibuk korban yang kemungkinan melakukan," tambah Mashadi

Korban sempat berteriak kesakitan

Korban tercatat sebagai warga Kampung Tas Pandansari, Kelurahan Sawah Besar, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Di rumah tersebut ia tinggal bersama kakek, nenek, paman (terduga pelaku) serta sang ayah, BR (37) dan ibunya, TA (33).

"Keseharian korban itu pendiam, ibunya kerja, ayahnya tukang servis raket di rumah," jelas Taryono (63), ketua RT setempat.

Ia mengatakan sempat dimintai tolong oleh orangtua korban untuk membawa anaknya ke rumah sakit yang hanya ditempuh 10 menit mengendarai motor.

Bocah 7 tahun di Semarang diduga dilecehkan paman, alat vital terluka
Bocah 7 tahun di Semarang diduga dilecehkan paman, alat vital terluka (Kompas.com)

Baca juga: DETIK-DETIK Siswi di Blitar Tewas Tertabrak Kereta Api, Warga Sempat Lihat Korban Parkirkan Motor

"Saya diminta tolong orangtua korban suruh antar ke rumah sakit Panti Wilasa Citarum karena korban sakit, saya bareng istri antar mereka yang bawa motor boncengan tiga pada Selasa siang pukul 14.00," kata Taryono, Rabu (18/10/2023).

Taryono mengatakan korban memiliki riwayat penyakit sesak napas dengan flek di paru-paru dan sudah menjalani pengobatan sejak lima bulan terakhir.

Saat dibawa ke rumah sakit, menurut Taryono, keadaan korban sudah parah dan tak lama korban dinyatakan meninggal dunia.

"Saya antar sampai pintu masuk ke UGD, hanya orangtuanya yang masuk, 20 menit kemudian bapaknya keluar dari UGD menemui saya, dia bilang korban sudah tidak bisa tertolong, itu sekitar pukul 16.00," jelasnya.

Ia mengaku sempat pulang untuk mengurus pemakaman korban. Namun Taryono mendapatkan informasi jika jenazah korban dibawa ke RSUP Kariadi untuk diotopsi.

"Kita orang awam ga tahu, ada gejala lain kita ga paham," bebernya.

Pada Selasa (17/10/2023) malam, rumah korban didatangi Tim Inafis Polrestabes Semarang untuk melakukan olah tempat kejadian perkara serta memeriksa obat yang dikonsumsi korban.

"Sempat dibilangin polisi, mereka menyuruh kami nunggu, yang diperiksa polisi tiga orang, keluarga korban semua," paparnya.

Tiga orang yang diperiksa adalah ibu, ayah dan paman korban.

Sementara itu tetangga korban, Husen (32) mengatakan sempat mendengar korban menjerit kesakitan pada Senin (16/10/2023) malam.

"Senin sore kondisi korban lemas dan digendong, malamnya terdengar jeritan (kesakitan) setahu saya begitu," ujar Husen, Rabu (18/10/2023).

Menurutnya, korban sakit hanya mau digendong dan duduk, tetapi tidak mau jalan kaki.

"Baru kemarin Selasa, korban sudah tidak mau duduk hanya tiduran," paparnya.

Hingga akhirnya orangtua korban meminta tolong ketua RT untuk mengantar ke rumah sakit.

"Korban itu jarang keluar rumah, keluar dari rumah paling sekolah sama ngaji," imbuh Husen.

Terkait kematian korban, Kasatreskrim AKBP Donny Lumbantoruan mengatakan pihaknya masih melakukan pemeriksaan.

"Nanti tunggu hasil updatenya," ungkapnya.

ILUSTRASI korban rudapaksa, pelaku ditangkap polisi
ILUSTRASI korban rudapaksa, pelaku ditangkap polisi (Tribun)

Berita Lainnya, BIRAHI Memuncak! 3 Pemuda di Luwu Rudapaksa Remaja di Rumah Kosong, 2 Hari Diculik, Diancam Dibunuh

NAFSU BIRAHI MEMUNCAK, seorang pemuda di Luwu, Sulawesi Selatan nekat mengajak ketiga temannya untuk menyetubuhi anak di bawah umur.

Untuk melancarkan aksinya, pelaku melakukan kekerasan pada korban.

Selain itu, korban juga diancam dibunuh oleh pelaku jika memberontak.

Korban yang sudah lemas dan tak berdaya pun akhirnya hanya bisa pasrah dicabuli oleh para pelaku cabul.

Dalam kasus ini, pelaku telah menculik korban selama dua hari.

Selama dua hari itu pula, pelaku dijadikan budak seks oleh pelaku di rumah kosong.

AN, warga Dusun Welanna, Desa Senga Selatan, Kecamatan Belopa, Kabupaten Luwu, harus berurusan dengan polisi.

Pemuda 21 tahun ini diringkus tim Reserse Mobile (Resmob) Polres Palopo, Jumat (4/8/2023), karena melakukan rudapaksa anak di bawah umur.

Tidak hanya sekali, AN disebutkan melakukan aksinya itu berberapa kali bahkan mengajak tiga rekannya.

Hal ini dibenarkan Kasi Humas Polres Palopo, AKP Supriadi.

Baca juga: KUPING PANAS Sering Dicibir, Pria di Kalsel Begal Mertuanya, Sakit Hati Dipaksa Cerai:Korban Dibekap

Ia mengatakan bahwa korban melaporkan semua kejadian yang dia alami ke Polsek Wara Polres Palopo.

Supriadi mengatakan aksi bejatnya ini bermula ketika pelaku AN menjemput perempuan kenalannya yang menjadi korban di sebuah rumah kos di Palopo.

AN lalu membawa korban ke sebuah rumah kosong di Perumahan Devita Garden, Benteng, Palopo.

Di rumah itu, korban diancam akan dipukul apabila tidak memenuhi hasratnya.

Di tempat itu, korban disetubuhi selama dua hari.

Puas melampiaskan nafsunya, AN meninggalkan korban di rumah kosong tersebut.

"Korban lalu pergi ke rumah saudaranya di Padang Sappa (Kabupaten Luwu)," ujar Supriadi, Sabtu (5/8/2023), dilansir dari Tribun-Timur.com.

Keesokan harinya AN kembali menjemput korban di Padang Sappa dan membawanya ke rumah kosong di TKP pertama tersebut.

Baca juga: Saya Jual Kamu Rp1Miliar, Korban TPPO Sumsel Dijebak di Malaysia, Lebam Disiksa: Jantung Berhenti!

ILUSTRASI bocah 12 tahun dirudapaksa bergiliran oleh 2 pemuda.
ILUSTRASI bocah dirudapaksa bergiliran oleh 4 pemuda. (TribunPekanbaru)

Di sana, AN kembali menyetubuhi korban. Tidak hanya itu, AN bahkan membawa serta tiga temannya.

"AN dan dua rekannya melancarkan aksi bejatnya ke korban, sementara seorang lainnya hanya meraba tubuh korban dan tidak sampai menyetubuhi," beber Supriadi.

Keesokan harinya, korban kembali dibawa ke rumah rekan AN di wilayah Pajalesang, Palopo.

"Di situ korban kembali diperlakukan tidak pantas oleh AN dan rekannya," ucap Supriadi.

AN mengancam korban akan dibunuh apabila melaporkan kejadian ini ke siapa pun.

Baca juga: Pamer Alat Kelamin! Suami Artis Ini Bikin Anaknya Depresi, Sang Anak Nangis: Aku Disuruh Nyobain

Korban yang takut akhirnya berusaha kabur dari rumah rekan AN di Pajalesang.

Saat berhasil kabur, korban lalu melaporkan kejadian yang dia alami ke Polsek Wara Polres Palopo.

Mendapat laporan tersebut, Resmob Polres Palopo langsung bergerak dan berhasil meringkus AN.

Dari hasil interogasi polisi, AN merupakan predator seks. Ia telah melakukan hal ini kepada korban lainnya.

Ada satu lagi perempuan lain yang jadi korban persetubuhan yang dilakukan AN dan juga masih di bawah umur.

"AN sudah kami amankan di Mapolres Palopo, kami juga masih melakukan pendalaman terhadap kasus ini. Pelaku lain masih dalam pengejaran," pungkas Supriadi.

Diolah dari berita tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Tags:
berita viral hari inibocahpamankekerasan seksualalat vitalkorbanSemarang
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved