Resign dari Kantor, Wanita Cantik Ini Kerja Jadi Tukang Potong di Pasar, 'Tak Masalah Asal Halal'

Ia mengakui bahwa ia siap untuk menjadi seorang ibu, dan meskipun menakutkan, ia tahu bahwa ini akan menjadi babak baru yang luar biasa dalam kehidupan ia dan suaminya.

Namun, ketika berbicara dengan suaminya tentang anak-anak, suaminya mengatakan kepadanya bahwa ia harus resign dari kantor untuk fokus jadi Ibu rumah tangga.

Wanita tersebut menolak dan mengatakan akan sangat menyedihkan ketika ia meninggalkan pekerjaannya karena ia telah bekerja keras untuk mendapatkannya.

"Saya mengatakan kepadanya bahwa saya tidak memiliki rencana untuk berhenti, saya hanya akan mengambil cuti melahirkan,

Ditambah lagi, perusahaan saya mengizinkan opsi kerja jarak jauh untuk ibu dan ayah selama 1 tahun setelah melahirkan, jadi saya bisa bekerja dari rumah jika diperlukan," lanjutnya.

"Saya tahu banyak hal yang harus dilakukan dengan bayi yang baru lahir, tetapi melepaskan keamanan gaji saya bukanlah pilihan."

Suaminya tidak setuju, dengan alasan bahwa alasan mereka menunggu begitu lama untuk memiliki anak adalah karena mereka ingin menciptakan dinamika keluarga yang sempurna yang tidak dimiliki oleh orang tua mereka sendiri.

Dia merasa bahwa istrinya sekarang membutakan dirinya dengan menolak untuk menjadi ibu rumah tangga.

Dia membantah bahwa dia bisa memiliki karier yang telah dia raih dengan susah payah dan juga menjadi ibu yang terbaik.

"Dia tidak harus berhenti dari pekerjaannya untuk menjadi seorang ayah, jadi mengapa saya harus melakukannya?" tanyanya.

Sejak perselisihan mereka, ia mengatakan bahwa suaminya sangat marah padanya dan keputusannya.

"Saya tidak hanya tidak memahaminya, tetapi hal itu membuat saya tidak lagi mempercayainya seperti dulu,

Saya memiliki kebiasaan buruk untuk lari ke bukit ketika ada masalah dan tidak mau berbohong, hal ini membuat saya sangat gugup," akunya.

Postingan ini kemudian menjadi viral dan mendapatkan beragam komentar dari para netizen.

Di bagian komentar, netizen mendorongnya untuk tidak menyerah pada tuntutan suaminya jika itu bukan sesuatu yang dia inginkan untuk dirinya sendiri.