Breaking News:

Pilpres 2014

Relawan PDI-P Loyal Bakal Dukung Siapa, Gibran Jadi Cawapres Prabowo, Ganjar atau Putra Presiden?

Majunya Gibran Rakabuming Raka mendampingi Prabowo Subianto sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) seolah menjadi ujian kesetiaan para relawan PDI-P.

Editor: Sinta Manila
KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO dan Antara
Apakah Gibran akan dapat dukungan dari relawan loyal PDI-P? 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Majunya Gibran Rakabuming Raka mendampingi Prabowo Subianto sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) seolah menjadi ujian kesetiaan para relawan partai PDI-P.

Pasalnya ada dua kader PDI-P yang kuat pengaruhnya sama-sama berjuang di Pipres 2024.

Baik Gibran dan Ganjar pun membutuhkan dukungan dari relawan loyal untuk bisa mendapatkan banyak suara di Pilpres 2024.

Baca juga: ADU Kendaraan Capres Cawapres Saat Daftar ke KPU RI, Prabowo-Gibran Sangar Pakai Mobil Tempur

Ketua Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres 2024 PDI-P (TKRPP PDI-P) Ahmad Basarah meyakini relawan tetap solid.

Mereka tetap mendukung bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Hal itu disampaikan merespons pasangan calon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang sudah resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Baca juga: Gibran Sibuk Maju Cawapres, Bagaimana Nasib Jabatan Wali Kota di Solo? Penerbitan Mekanisme Cuti

Ketua DPP PDI-P Ahmad Basarah ditemui di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (26/10/2023) malam.
Ketua DPP PDI-P Ahmad Basarah ditemui di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (26/10/2023) malam. (KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA)

Adapun Gibran merupakan anak sulung Presiden Joko Widodo yang merupakan kader PDI-P.

"Kita memonitoring setelah keputusan capres Prabowo dan Gibran,

alhamdulilah hingga saat ini hampir 100 persen organ relawan yang tergabung di TKRPP tetap menyatakan kesetiaannya kepada Ganjar-Mahfud," kata Basarah di hadapan sekitar 500 pengurus relawan saat kumpul bersama di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (26/10/2023) malam.

Dia mengatakan, relawan 100 persen loyal terhadap Ganjar-Mahfud.

Ini juga disebut menandakan soliditas para pendukung Ganjar-Mahfud yang diusung PDI-P, PPP, Perindo dan Hanura pada Pilpres 2024 ini.

"Tolong disaksikan, loyalitas relawan pendukung Ganjar-Mahfud hingga detik ini 100 persen loyal dan setia kepada Ganjar-Mahfud," ucap Basarah sekali lagi.

Baca juga: BOCORAN 6 Program Prabowo - Gibran: Kredit Milenial, Dana Pesantren: Lanjutkan & Sempurnakan Jokowi

Ia menerangkan, secara total ada 1.620 organ relawan yang sudah tergabung TKRPP untuk mendukung bakal Paslon Ganjar-Mahfud.

"Terbagi dalam tiga klaster yaitu tingkat pusat sebanyak 449 organ, tingkat provinsi sebanyak 364 organ, tingkat kota kabupaten sebanyak 807 organ relawan," ungkap Basarah yang mengatakan relawan bukan struktural partai, tetapi bersifat mandiri dan independen.

Dia melanjutkan, sejumlah organ relawan itu juga sudah diidentifikasi berdasarkan ruang lingkup kerja masing-masing.

"Ada yang menggarap segmen Gen Z, milenial, guru, buruh, tani nelayan, akademisi, kesehatan, emak-emak, medsos dan lain-lain," ujar Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud ini.

Perlu diketahui, Gibran yang merupakan kader PDI-P itu resmi menjadi bakal calon wakil presiden Prabowo Subianto.

Calon Presiden (Capres) dari kubu PDIP, Ganjar Pranowo belum banyak komentar soal wakilnya.
Calon Presiden (Capres) dari kubu PDIP, Ganjar Pranowo belum banyak komentar soal wakilnya. (Antara via TribunToraj)

Baca juga: Mantan Wali Kota Solo Minta Gibran Mundur dari PDIP, Bawa Nama Megawati: Jangan Dianggap Dua Kaki

Hal ini setelah putra sulung Presiden Jokowi itu mendaftarkan diri bersama Prabowo ke Komisi Pemilihan Umum, Rabu (25/10/2023).

Dia diantarkan oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang merupakan gabungan partai politik pengusung Prabowo-Gibran.

Sementara itu, Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI-P Komarudin Watubun menyebut Gibran otomatis keluar dari keanggotaan PDI-P setelah menjadi cawapres Prabowo.

"Secara de facto, keanggotaan Gibran di PDI Perjuangan telah berakhir setelah pendaftarannya secara resmi menjadi Cawapres dari KIM (Koalisi Indonesia Maju). Jadi, teman-teman wartawan santai saja. Tidak perlu heboh," kata Komarudin dalam keterangannya, Kamis.

Diketahui, dalam Pilpres 2024 terdapat tiga pasangan yang mendaftar, yaitu Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

Ganjar-Mahfud diusung PDI-P, PPP, Partai Perindo, dan Partai Hanura.

Sedangkan Prabowo-Gibran diusung Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang, Partai Gelora, Partai Garuda, Prima, dan PSI.

Sementara itu, Anies-Cak Imin diusung Partai Nasdem, PKB, dan PKS.

PDI-P akhirnya memperjelas status Gibran di partainya.

Gibran disebut sempat pamitan mau jadi cawapres Puan Maharani menyatakan, partainya sudah menerima Gibran menjadi cawapres Prabowo.

Hal ini karena Gibran juga sudah berpamitan dengan Puan.

Namun, pamitan itu bukan untuk keluar dari PDI-P, melainkan hanya sinyal untuk menjadi cawapres dari pihak lain.

"Sudah ketemu, ngobrol ngobrol dan banyak hal yang kita bicarakan dan ya sudah enggak masalah.

Mas Gibran pamit, ingin menjadi cawapres dari Mas Prabowo," kata Puan ditemui di Gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu sore.

Puan Maharani diajak Gibran Rakabuming makan bestik di Solo
Puan Maharani diajak Gibran Rakabuming makan bestik di Solo (Instagram @puanmaharaniri)

Puan tak memerinci kapan dan di mana dirinya bertemu Gibran.

Akan tetapi, ia sebelumnya sempat mengumbar sudah bertemu Gibran, pada Jumat pekan lalu.

Dalam pertemuan itu, PDI-P juga belum bisa mengambil sikap terkait nasib Gibran ke depannya usai menjadi cawapres Prabowo.

"Ya sudah, sudah jadi calon wapres dari bersama dengan Mas Prabowo," imbuh dia.

Baca juga: Klaten Mampu Tekan Angka Stunting, Puan Maharani Puji Keberhasilan Bupati Sri Mulyani dan Jajaran

Gibran disebut masih PDI-P

Puan menilai Gibran masih merupakan kader PDI-P.

Sebab, sejauh ini, dia belum mendengar keinginan Gibran untuk pamit keluar dari PDI-P.

Saat pertemuan terakhir, Gibran juga disebut tidak mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) PDI-P.

"Enggak ada, enggak ada mengembalikan KTA, enggak ada lain-lain, hanya pamit untuk menjadi cawapres Mas Prabowo," ujarnya.

Ketua DPR RI ini menambahkan, karena Gibran sudah menjadi calon wakil Presiden Prabowo.

Maka keanggotaannya di struktur Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud sebagai juru bicara atau pun juru kampanye nasional, menjadi tidak memungkinkan.

Ketika ditegaskan lagi dengan pertanyaan apakah Gibran masih kader PDI-P usai mendaftarkan jadi cawapres, Puan tak menjawab tegas.

"Kalau gitu saya nanya lagi nanti (ke) Mas Gibran," imbuh eks Menko PMK ini.

Gibran dan Puan Maharani jalan-jalan di Solo Pragaon Mall.
Gibran dan Puan Maharani jalan-jalan di Solo Pragaon Mall. (TribunSolo)

Pengamat nilai Gibran tak akan dipecat

Melihat sikap PDI-P, pengamat politik Jannus TH Siahaan memperkirakan, tidak akan ada pemecatan terhadap Gibran setelah menerima pinangan Prabowo.

Jika hal itu dilakukan oleh PDI-P maka dinilai bisa menutup peluang partai itu masuk kembali ke lingkar kekuasaan, jika pasangan Prabowo-Gibran memenangkan Pilpres 2024.

"Boleh jadi pemecatan terang-terangan juga berpeluang menutup pintu bagi PDI-P untuk tetap berada di dalam pemerintahan jika Prabowo-Gibran memenangkan pemilihan Presiden 2024," kata Jannus saat dihubungi pada Selasa (24/10/2023).

"Jadi dengan tetap mempertahankan status Gibran sebagai kader, jika Gibran berhasil masuk Istana, statusnya adalah sebagai kader PDI-P," sambung Jannus.

Baca juga: Puan Maharani Singgung Pimpinan Hanya di Socmed, Gibran: Medsos dan Lapangan Sama-sama Penting

Ia memperkirakan, jika PDI-P langsung memecat Gibran seperti yang dilakukan terhadap Budiman Sudjatmiko justru akan memberikan pembenaran terhadap isu keretakan hubungan antara Megawati dan Presiden Jokowi.

Di sisi lain, jika PDI-P memecat Gibran justru bisa menyulut reaksi masyarakat buat mempertanyakan keberadaan PDI-P di dalam pemerintahan dan keberadaan menteri-menteri asal PDI-P di kabinet pemerintahan Jokowi.

Persoalan lainnya, kata Jannus, jika PDI-P memecat Gibran saat ini maka hal itu sama saja memicu konflik terbuka antara Megawati dan Presiden Jokowi.

Jika hal itu terjadi, posisi PDI-P secara politik dianggap semakin rentan terpojok.

"Pasalnya, Presiden Jokowi bisa saja menggunakan kekuasaan dan wewenangnya sebagai presiden untuk melakukan berbagai tekanan kepada PDI-P dan kader-kader PDI-P sendiri, seperti fakta yang dialami oleh Partai Nasdem," papar Jannus.

Artikel diolah dari Kompas.com

 

Sumber: Kompas.com
Tags:
PDI-PrelawanGibranPrabowoGanjar
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved