Breaking News:

Kematian di Gaza Terus Meningkat, AS Justru Bakal Kirim Senjata Senilai Rp5 triliun ke Israel

Amerika Serikat lagi-lagi ikut menunjukan dukungan dari segi senjata pada Israel untuk melenyapkan Palestina.

Editor: Sinta Manila
Tentara Israel / AFP
Gambar yang dirilis tentara Israel pada 5 November 2023 ini menunjukkan kendaraan militer Israel dan asap tebal di dalam Jalur Gaza saat pertempuran antara Israel dan gerakan Hamas Palestina terus berlanjut. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Amerika Serikat lagi-lagi ikut menunjukan dukungan dari segi senjata pada Israel untuk melenyapkan Palestina.

Terbaru, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menyetujui penjualan peralatan senilai 320 juta dolar (± Rp5 triliun) ke Israel.

Hal ini tentu akan sangat mengancam jiwa serta jatuhnya korban semakin banyak di Gaza.

Baca juga: Mimpi Israel Memberangus Hamas, Bakal Sulit! Eks-Militer AS: Tentara IDF Cuma Bocah Wajib Militer

Bantuan senjata tersebut dapat mengubah bom tak terarah menjadi amunisi berpemandu GPS yang lebih presisi.

Laporan itu berdasarkan surat yang dikirim oleh Departemen Luar Negeri AS kepada Kongres AS yang diperoleh The New York Times.

Seorang tentara Israel menutup telinganya saat howitzer artileri gerak sendiri menembakkan peluru dari posisi dekat perbatasan dengan Jalur Gaza di Israel selatan pada 6 November 2023 di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas di Jalur Gaza.
Seorang tentara Israel menutup telinganya saat howitzer artileri gerak sendiri menembakkan peluru dari posisi dekat perbatasan dengan Jalur Gaza di Israel selatan pada 6 November 2023 di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas di Jalur Gaza. (MENAHEM KAHANA / AFP)

Bantuan tersebut merupakan tambahan dari pesanan sebelumnya untuk peralatan yang sama, yang bernilai hampir $403 juta (± Rp6,7 triliun).

Sebelumnya, The Wall Street Journal melaporkan pemerintah AS mengirimkan pemberitahuan resmi kepada para pemimpin Kongres AS mengenai rencana pengiriman bom presisi ke Israel, pada Selasa (31/10/2023).

Pemberitahuan itu berisi rencana pemindahan Spice Family Gliding Bomb Assemblies, sejenis senjata berpemandu presisi yang ditembakkan oleh pesawat tempur.

Mengutip korespondensi yang dilihatnya, The Wall Street Journal mengatakan produsen senjata, Rafael USA, akan mentransfer bom tersebut ke perusahaan induknya di Israel, Rafael Advanced Defense Systems.

Bom tersebut kemudian akan digunakan oleh Kementerian Pertahanan Israel.

Baca juga: Giliran Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang DITUDUH Israel Ada Terowongan Hamas, Lainnya Sudah Hancur

Kematian di Gaza Meningkat

Sementara AS akan mengirim bantuan senjata ke Israel, kematian di seluruh Jalur Gaza meningkat sejak serangan balasan Israel atas serangan terbaru militan Hamas Palestina pada Sabtu (7/10/2023).

Setidaknya, sudah ada 10.022 orang yang meninggal dunia di Gaza, termasuk lebih dari 4.000 anak-anak.

Israel terus melancarkan serangan ke berbagai titik di Jalur Gaza, termasuk rumah sakit, pemukiman sipil, sekolah, penampungan air, fasilitas listrik, gedung komunikasi, dll.

Anak-anak Palestina berlarian saat mereka melarikan diri dari pemboman Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 6 November 2023, di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas.
Anak-anak Palestina berlarian saat mereka melarikan diri dari pemboman Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 6 November 2023, di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. (Photo by Mohammed ABED / AFP)

Laporan terbaru, delapan orang meninggal dunia setelah serangan udara Israel mengenai sasaran di Gaza selatan pada Selasa (7/11/2023) pagi.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Amerika SerikatIsraelbomGaza
Berita Terkait
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved